Anna mengernyitkan keningnya dan kini ia mengubah posisi duduknya lebh berhadapan dengan Aksel.
"Kecuali apa?" tanya Anna kembali.
"Kecuali saya mencintai perempuan tersebut."
"Kalau laki-laki?" pertanyaan Anna benar-benar di luar nalar sekali.
"Kamu kira saya tidak normal? Saya masih suka perempuan Anna, bukan laki-laki."
"Yah siapa tahu saja, sekarang banyak laki-laki yang tidak suka perempuan dan menyukai sejenisnya."
"Saya tidak gila seperti mereka, kalau saya gila mana mungkin saya mau mencium kamu."
Mulailah bola mata Anna memandang Aksel sinis sekali.
"Apa kamu mau melakukannya dengan saya? Mumpu saya sadar dan tidak mabuk."
Anna mulai mengepalkan kelima jarinya dan mungkin siap meninju wajahnya Aksel saking kesalnya.
"Jangan gila kamu!"
Setelahnya Anna berjalan keluar dari kamarnya Aksel.