Semakin ke sini Anna banyak mengetahui bagaimana kehidupan Aksel.
Anna teringat akan foto yang ada di ponselnya, pasti itu kiriman dari Dewangga yang sengaja dikirimkan pada Anna. Lama-lamat Anna perhatikan Adik perempuannya Aksel ini cantik, bersih dan memang masih belia. Wajar saja Aksel begitu marah ketika Dewangga membunuh adik perempuan satu-satunya yang ia miliki.
Semakin lama ia memikirkannya yang ada semakin sakit kepalanya, bahkan Anna bisa menyerap emosinya lebih dari pada Aksel yang kehilangan orang tersayangnya secara berturut-turuti.
Setelah menyarap Anna seperti biasa pergi ke kantor, namun pagi ini bahkan tidak melihat Aksel sama sekali. Karena penasaran ia pun menanyakannya pada Bi Asih.
"Aksel sudah berangkat ya, Bi?" tanya Anna seraya mendekati Bi Asih.
"Sedari pagi Bibi juga enggak melihat Pak Aksel, Non. Atau mungkin pergi dahulu sebelum Bibi bangun ya."