Suara sirine mobil ambulance memasuki pelataran rumah sakit Mayapada. Dengan sigap para perawat membawa dua wanita muda memasuki ruang UGD.
Tubuh Amaliya dan Eliza yang sama-sama sedang mengandung buah cinta Mihran itu dibawa ke ruangan tertutup.
"Sebaiknya kalian tunggu di sini," pinta dokter Pram.
Mihran bersama orang tua serta adik Amaliya pun dengan wajah cemas dan ketakutan menunggu Amaliya. Oma Siska pun turut menemani, bersama Tante Della.
"Mel, Eliza ...." ucap lirih Mihran.
Suasana nampak tegang di saat Taher dan Della harus berada di tempat yang bersama. Taher menunggu Amaliya dan Della menemani Eliza, keponakan kesayangannya.
Pak Taher menarik Mihran menjauh. Nyaris saja memukuli menantunya itu dan menganggap jika Mihran-lah penyebab kecelakaan yang terjadi.
"Ini semua gara-gara kamu. Anakku sedang sekarat, kamu justru memperhatikan istri muda kamu," hardik Taher.
"Sudah, Pa, cukup. Kendalikan emosi kamu," cegah Ibu Arumi.