"Bunda, Bunda ...."
"Bunda di mana?"
"Bunda ...."
Alia terbangun dari mimpi buruknya dengan menangis histeris. Oma Siska yang sejak tadi menemani Alia di samping ranjang pun langsung terkejut dan mencoba menenangkan Alia.
"Alia, Alia, kamu kenapa?" tanya Oma Siska panik. Alia terus saja menangis sesegukan.
"Alia mimpi Bunda mau pergi. Bunda bilang mau pergi ke langit," jawab Alia menangis. Oma Siska pun langsung memeluk Alia lebih erat.
"Ya Allah, apakah ini firasat? Walau Alia bukan anak kandung Amaliya, tapi mereka begitu dekat," batin Oma. Tangisnya pun tidak bisa terelakkan. Airmata membasahi wajah Oma yang mulai keriput.
"Itu sebabnya Alia bisa merasakan Alia yang sedang sekarat," ucap Oma dalam hati.
Alia pun berbalik dan memeluk Oma buyutnya itu begitu erat. Tangisnya pun belum juga berhenti.
"Oma, ayo kita susulin Bunda. Alia nggak mau Bunda pergi,," rintih Alia.