Hatinya semakin meresah, tidak tau harus berbuat apa, bahkan dia sempat berfikir apakah pernikahan ini salah?
Bahkan malam pun telah menjelang dia sendiri di meja makan yang seluas itu, berjejer kursi kursi perak namun yang hanya ada dia sendiri di sana, merenung membungkam, memandangi kursi kursi yang kosong tersebut, sementara para asisten hilir mudik menyiapkan berbagai jenis makanan mewah untuk nya. Dengan menunduk kan kepala.
"Ada yang di perlukan lagi nona?" Ucap wanita paruh baya, asisten senior di rumah megah tersebut. Dengan ramah serta membungkuk hormat di hadapan sang majikan.
"Tidak ada" ucapnya dengan nada lambat. Sedikit senyum samar mengukir di bibirnya.
Wanita tua itu mengerti lantas beranjak, beberapa yang lain nya berdiri di belakang nya, menjaga dan menungguinya hingga selesai bersantap.
Dia bahkan belum memegang baik sendok maupun garpunya yang telah tersedia, tatapan nya melanglang masih menuju kursi kursi kosong tersebut.