Pasang badan sebaik mungkin, senyaman mungkin, bahasa tubuh sejujur mungkin, sebiasa mungkin kapan perlu acting menjadi menantu yang paling baik di dunia, itulah yang kini di lakukan oleh tuan muda Dravinda ketika menemui kedua mertuanya secara pribadi di sebuah ruangan khusus gedung pencakar langit Dravinda Corp.
"Daddy, mommy? Tumben datang kesini? Why? Semua baik baik aja?" ujarnya, dengan posisi berdiri di hadapan kedua mertuanya yang tengah duduk di sofa mahal berwarna merah gelap tersebut.
"Duduk kamu" bentak sang nyonya Dhanda, sontak tuan muda Dravinda langsung duduk sambil tersenyum ramah meskipun habis kena bentak oleh ibu tiri dari istrinya tersebut.
"Vin, kita kesini membutuhkan kejujuran kamu, jujur ada yang mengganjal di hati Daddy nak?" Ucap sang ayah mertua dengan nada lembut, sementara ibu tiri yang judes itu cukup memasang muka masam saja.
"Kenapa dad? Ada yang serius?" Tanyanya.