"Cih, aku menantang Principal agar dia bisa segera menendangku keluar. Bukannya malah di kurung di ruang isolasi akademi rumah sakit. Masih dibelenggu oleh rantai baja menyebalkan dan sulit bergerak bebas." gerutu Carmen jengkel, sembari menatap keluar ruangan sebab dia di jaga beberapa penjaga berbadan kekar.
Ruangan ini sangat sempit, seolah persediaan oksigen di sini sama sekali tidak mampu melegakan himpitan dada Carmen yang seakan didiami bongkahan batu. Sesekali, dia terbatuk karena alami sesak napas.
"Brengsek, keparat, bajingan! Semoga saja Jean benar-benar mati dan enggak akan pernah kembali lagi! Aku muak! Gara-gara dia, aku berakhir di sini. Jean Venthallow Argent, memang sumber petaka untukku! Bajingan!"
Sesungguhnya Carmen tak habis pikir mengapa ada orang begitu bersabar menghadapinya. Walau Mrs. El sempat kehilangan rasa sabarnya, tetapi sangat berbeda dengan Principal.