"Apa maksudmu menyembunyikan keberadaan Jean, Rhett? Serius! Kau melakukan hal sekonyol ini?!" tanya Azael tak paham jalan pikiran saudaranya itu, matanya membeliak nanar.
Di mata Azael kini, Rhett benar-benar telah berubah drastis. Bertindak konyol dan irasional. Lidah Azael pun terlampau kelu kehilangan kata-katanya.
Entah mengapa Azael mulai merasa asing terhadap pemuda yang puluhan tahun itu dia anggap seperti adik kandungnya sendiri.
"Why, Rhett? Kenapa kau – ? Apa yang membuatmu jadi begini?!" Azael mulai murka.
Azael berdecak dengan tangan mengurut pangkal hidungnya. Begitu sulitnya dia memercayai persoalan ini. Terlampau terpukul sampai-sampai tidak tahu lagi ingin berkomentar apa.
Jeo tersenyum miring di kursinya. Menatap Rhett melalui sorotan mata penuh kemenangan.
Belum pernah Azael merasa sekecewa ini, Rhett tidak pernah mengecewakan Azael dalam hal apa pun, selain kasih sayang dan cintanya bagai keluarga kandung. Dia selalu menuruti segala perkataannya.