Chapter 8 - risal menjadi bingung

nis aku ke kantor dulu ada laporan yang arus aku tandatangani dan di kirim ke pusat'

mas bagai mana janji kamu hari ini mau mengunjungi ibu mu di rumah sakit' Anisa bertanya.

nanti sore kita berangkat aku jemput habis dari kantor timpal risal sambil masuk ke dalam mobil, tapi mas kata dokter kamu harus datang siang ada masalah. tapi nis kata risal.

secepat nya kalow kerjan beres aku langsung pulang.

..........

setelah sampai di kantor risal menghapiri resepsionis dan bertanya Prista tolong panggilkan Andri suruh langsung keruangan ku. maap pak risal tadi pak Andri di suruh Bu sari untuk mengantarkan berkas berkas kerumah pa rapi karna ada yang perlu di tandatangani perjanjian kerjasama dengan PT sabarnas. emang rapi belum masuk juga ,

emang keadaan anak nya bagai mana risal bertanya' pada prista

saya kurang tau pak tapi laporan cutinya sampai besok, jadi besok pak rapi bisa langsung berangkat tidak perlu ke kantor dulu kata bu sari timpa prista.

ya udah, Risal terus masuk ke ruangan kantor, baru beberap langkah terdengar ada yang memangil bang.. bang risal

risal menengok terlihat wanita cantik kulit putih Langsat dengan tinggi seratus tujuh puluhan meng hampir risal

iya bu ada apa risal bertanya'

jangan panggil ibu panggil emi kita kan teman

'' gini risal masalah laporan ke pusat sudah beres barusan sudah aku kirim.

kamu serius timpal risal'' emang keliatan nya aku kaya penipu yah timpal emi' bukan bukan itu maksud ku kata risal malah aku seneng bange soal nya hari ini aku mau kerumah sakit mengecek keadaan ibu ku.

....

Tak lama risal sampai dirumah dan memanggil istrinya nis' ayo kita berangkat, mas kamu sudah pulang katanya banyak kerjan Anisa sambil mengerutk kan keningnya.

tadi kebetulan emi sudah membereskan semuanya masalah laporan sudah di kirim ke kantor pusat.

oh kalow gitu kita bisa berangkat sekarang kata Anisa pada risal

iya cepet siap siap dulu kata risal