Chapter 12 - terdiam

selama perjalanan risal bersama istrinya berbincang banyak hal tentang siapa tuan muda dari keluarga haris dan tentang apa yang terjadi pada kakak dan ibunya haris menurut apa yang di ceritakan dan sedikit Canada tawa.setelah sampai di rumah risal pun membuka pintu gerbang dan memasukan mobil kedalam garasi.

.......

pagi hari seperti biasa semua melakukan aktivitas masing masing, risal bangun agak kesiangan.

Dia pun mandi dan berganti pakayana dengan setelan jas untuk pergi kekantor selang beberapa menit risal turun dari lantai satu rumah nyah untuk sarapan pagi bersama istri dan ibu nya, selagi asik menyantap sarapan terdengar bunyi telepon dari dalam saku baju, dia menatap layar telepon nya namapak nomer yang tidak dia kenal sedikit menyipitkan mata langsung dia angkat dan di dekatkan pada telinganya, terdengar dari sebrang telepon bertanya nama kepadanya

ya aku risal ada yang bisa aku bantu, di sebrang telepon pun mejawab' kita bisa bertemu ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan mu masalah siapa orang tuamu sebenarnya risal pun tercengang mendengar panggilan itu mereka pun mengatur waktu untuk bertemu di sebuah kafe di pusat kota Bandung.

tak lama Anisa bertanya prihal panggilan barusan.

risal pun menceritakan bahwa apa yang mereka bicarakan barusan dengan seorang yang dia tidak kenal, tapi dia tidak memberitahukan semua nyah pada anisa hanya beberapa yang dia takutkan orang yang barusan menelpon berbohong atau hanya bercanda.

...

sore hari pun tiba risal terduduk di sebuah meja bundar dalam sebuah kafe yang berarsitektur ala Eropa dengan musik Jes dinyanyikan seorang wanita yang sangat cantik dengan tinggi semapay berparas Opal dan berambut panjang ala orang Eropa jaman dulu.

sedang asik asik menikmati musik sambil minum segelas kopi yang aromanya sangat nikmat pundak risal di tepuk seorang pria paruh baya kisaran usia empat puluhan dengan rambut sedikit memutih dan berjenggot cukup tebal di wajah nyah banyak bekas luka mungkin bekas perkelahian masa muda atau mungkin perkelahian yang sangat berat.

risal melirik dan bertanya kepada peria tersebut kamu yang menghubungi aku tadi pagi, apa maksud kamu tentang keluarga ku.

peria tersebut tertawa terawat dan terus bicara aku yang menghubungimu.

tapi aku hanya di perintah oleh seseorang yang ingin bertemu dengan mu tapi bukan di sinih dia memintaku untuk mengantarmu pada suatu tempat karna disini tidak aman banyak orang, dia takut keselamatan nya terancam oleh musuh musuh nya sambi tertawa lagi dan tak lama menghisap rokoknya dan membuang asap rokoknya pada muka risal, bagai mana mau ikut atau tidak itu terserah kamu dia berbicara lagi sambil menengok ke samping pintu karna terlihat ada sekelompok mobil méwah yang barusan berhenti di depan kafe.

Mobil BMW serie terbaru dan beberapa mobil Ferrari, peria suruhan tersebut terdiam dan berkata dalam hati sialan mereka biasa tau aku ada di sinih, Cepat kamu mau ikut atau tidak, terlihat agak sedikit kebingungan di tatapan risal saat itu,

kemana kita kan perigi risal bertanya, cepat ikuti aku kita lewat belakang.

mereka pun pergi dari kafe tesebut menuju sebuah komplek perumahan yang cukup besar dan terlihat sangat megah, komplek perumahan yang belum tentu semua sanggup memiliki karna harga per unit rumah paling murah di atas lima sampai sepuluh miliar.itu sebabnya semua orang belum tentu sanggup membeli nya.

Mobil mereka terus berjalan di jalan komplek Hinga terhenti di sebuah rumah yang sangat besar, mungkin hanya ada beberapa yang sama besarnya dengan rumah itu.tak lama pengawal itu memerintahkan risal untuk memarkirkan mobil nya di samping jalan dan mengajak masuk kedalam rumah. risal melihat dari depan terdapat banyak pengawal yang menjaga pintu masuk rumah dan di dalam pun terdapat banyak penjaga dan pelayan yang berjajar, risal menatap kesamping dan keatas dalam hati berkata rumah yang cukup besar tapi kenapa banyak sekali penjaga dan pelayan apa mungkin inih orang penting, duduk kata seorang penjaga yang mendekati mereka dan berkata bagus kamu bisa cepat dalam menyelesaikan kan tugas yang yang bos berikan sambil menatap pria yang bersama risal.

tak lama muncul wanita paruh baya ber rambut aga sedikit ikal dan berkulit sawo matang dilihat dari sepintas ini mungkin sekertarisnya .

kedua bodi gard sedikit membungkuk dan berbicara sekertaris saya sudah membawa yang di perintahkan tuan besar jadi saya bisa beristirahat sekarang dengan sediki senyum di wajah bodi gar.

mata sekertaris itu melirik dan berkata ok, apa ada orang yang melihat mu tadi waktu ke sinih, awas kalow ada orang yang tau. nyawamu jadi taruhannya.

kamu risal tuan besar ingin bertemu dengan mu tolong jaga sikap mu kalow tidak nyawamu taruhannya, dengan anggukan risal menjawab