di sebuah kafe di dalam hotel bintang lima dengan arsitektur gaya Eropa dengan kursi putih yang berjejer duduk delapan orang pria yang salah satu diantara mereka adalah risal,
di dalam ruangan tersebut banyak orang yang berlalu lalang sambil memamerkan kekayan mereka dengan pakai an mereka yang bermerek harga mecapai puluhan juta hingga ratusan juta dan ada juga yang memamerkan jam rolek yang harganya mecapai ratusan juta,
karna terlalu asik ngobrol waktu pun tak terasa hampir jam tengah malam, risal pun bertanya pada salah satu teman bisnisnya, pak Adrian ngomong ngomong nginep di mana'
Adrian haris adalah teman bisnis yang dari Surabaya dia baru datang tadi siang.
bisnis nya mecaku banyak bidang muai dari tambang,perumahan dan saham di bidang pebangkan keluarga nya sangat kaya dengan aset ratusan triliun dan meyebar di berbagi negara
kayana malem ini aku ga bakalan tidur aku pengen malem ini kita bersenang senang sambil tertawa. kamu punya rekomedasi untuk malem ini ka risal sambil tertawa Adrian bertanya tapi boleh aku panggil Kaka saut Adrian.
soalnya aku kangen Kaka ku, Adrian terdiam terus risal bertanya emang kenapa Kaka kamu risal bertanya
Adrian pun mejawab' panjang kalow di ceritakan sambil merenung sejenak.
tak lama di saut dari teman nya di samping udah malem ini kita ke disko.
...........
Di ruangan lain tiga orang sedang berbicara,
sari ... si risal kenapa di tidak mau datang seorang wanita bertanya ia adalah Emi ibu mertuanya risal' ini bu tadi ada teman bisnis nya dari Surabaya yang menyokong dana di perusahaan bang risal datang berkunjung, jadi bang risal harus menjamu mereka sari mejawab'
Dasar mantu sialan kata Yusuf dia tida menghormati kita.
bukan gitu yah sari pun angkat bicara Tapi'
Yusup langsung ngomong lagi emang aku ga penting di mata dia'
sari pun terdiam dia tida mau menabah suasana jadi tambah kacow
dari dulu Ayah ga setuju Kaka mu nikah sama dia, kalow sajah saat itu kakek mu tidak memaksa karna takut ada apa apa deng Kaka mu aku udah bunuh ti anak dasar an***g