"Pritam aku pergi dulu!" Lova berjalan dengan langkah kaki yang cepat, terkesan terburu-buru. Pritam yang awalnya berdiri di sisi meja resepsionis untuk memeriksa beberapa dokumen di sana, meletakkan apapun yang ada di atas. Berlari untuk menjangkau posisi gadis itu yang baru saja ingin keluar dari bangunan kantornya.
"Lova, tunggu dulu!" Dia mencegahnya. Mencekal pergelangan tangan Lova agar gadis itu mau berhenti. Setidaknya berbicara dengannya dulu mengapa dia terkesan buru-buru.
"Katakan padaku kenapa kamu buru-buru? Bagaimana dengan makan siangnya? Sudah habis dan kamu sudah kenyang sekarang?"
Gadis itu terpaksa harus berhenti, dia menoleh dan menatap ke arah pria yang terus memandang ke arahnya. Dari pandangan mata itu jelas-jelas dia berharap, kalau dirinya akan mendapatkan jawaban yang memuaskan hatinya.