Andrea menghentikan mobil Svard di pertigaan jalan ketika lampu lalu lintas berubah merah. Svard memintanya mengemudi dari supermarket karena ia merasa tangannya sakit dan terlalu lemas untuk memegang stir. Sedari tadi pria itu juga diam saja, tak mengoceh seperti biasanya ketika mereka sedang berdua.
Ah, mungkinkah Svard canggung karena ada Lennart di kursi penumpang belakang? Tapi untuk apa juga, karena anak itu tertidur sejak Andrea melajukan mobilnya.
"Apakah kau sakit? Biar aku mampir ke apotek jika kau butuh obat-obatan," tawar Andrea, tapi Svard menggeleng. "Tidak usah. Aku mungkin…"
"Hanya belum makan seharian ini, jadi aku lemas," kilahnya seraya tersenyum meyakinkan. Andrea hanya memutar matanya malas. "Kau ini banyak uang, asistenmu banyak, bagaimana bisa melewatkan sarapan dan makan siang, sih?" omelnya seraya melajukan mobil kembali.