Aula Utama LAT
Gothenberg, Swedia
DRLING!
[Pengumuman!]
[Inilah nama-nama tim yang lolos ke tahap selanjutnya!]
Ratusan orang harap-harap cemas, menunggu nama tim gabungan yang mereka bentuk muncul di layar. Hasil seleksi ide dengan tim baru yang mereka presentasikan kemarin di tahap dua rupanya cepat keluar dalam waktu tak sampai sehari. Dari sini saja sudah terlihat betapa ketatnya kompetisi, karena dewan juri mudah saja menentukan tim yang tereliminasi.
Hanya setengah dari seluruh tim di tahap dua yang akan maju ke tahap selanjutnya, yaitu tahap ketiga: pembuatan dan uji coba prototipe (contoh) produk.
"Oh ayolah, Fellecia Edge..."
Lissa sekali lagi menggumamkan nama tim mereka, berharap lolos dan bergabung dengan tim lain yang sudah lebih dulu disebutkan dan berselebrasi.
"Tenanglah, Liss..."
"Fellecia Edge!"
"Aaaaah! Itu nama kita!" sahut Annette. Nama mereka terpampang di layar hologram sebagai satu dari 12 tim yang lolos.
"Selamat, teman-teman! Mari bekerja lebih keras setelah ini!" seru Marcel, mengulurkan tangannya untuk mereka sekedar meneriakkan yel-yel pembakar semangat.
Lima orang itu berbahagia, namun tampaknya tidak terlalu seperti itu bagi Andrea. Sedari tadi ia tampak biasa-biasa saja, sekedar tersenyum dan bertepuk tangan kecil. Marcel yang melihatnya menjadi khawatir. "Apa kau baik-baik saja?" tanyanya berbisik, hampir saja tak terdengar karena keramaian para peserta yang masih berselebrasi.
"Tentu saja, aku senang."
"Benarkah?"
"Iya, Marcel. Tenang saja."
Marcel tersenyum simpul, mengangguk kemudian, "Baiklah, katakan padaku jika kau memikirkan sesuatu," ujarnya tulus, membuat Andrea tersenyum lebih baik.
DEB!
DEB!
DEB!
Lampu lobi padam, digantikan dengan kemunculan tiga Mikrov di sisi kanan, kiri, dan belakang kerumunan para peserta, membuat mereka kembali bingung sekaligus antusias. Terhitung hanya sekali acara itu menggunakan seorang host untuk memandu acara. Selebihnya, seluruh pengumuman itu disampaikan lewat sistem AI dan kini LUBEL, metaverse mereka.
DRLING!
[Selamat kepada tim yang lolos! Kalian berhak maju ke tahap selanjutnya untuk bertemu para mentor!]
[Terima kasih dan selamat juga kepada tim yang tidak lolos! Kalian hebat untuk sampai disini! Lucelence tidak akan melupakan partisipasi kalian!]
DRLING!
[Kepada tim yang lolos, kalian diperintahkan untuk masuk ke dalam LUBEL dan menemui mentor kalian disana!]
"Waaaah!" seru mereka yang lolos, tidak menyangka bahwa LAT memberikan mereka akses ke dalam layanan unggulan mereka di tahap ini. Rasanya beruntung sekali, bukan?
[Masuklah melalui salah satu Mikrov yang ada. LUBEL akan mengantarkan perjalanan kalian selanjutnya!]
[Selamat bersenang-senang!]
"Mikrov yang mana?"
"Sisi kanan biasanya membawa keberuntungan."
"Baiklah, mari kita kesana, teman-teman. Oh, astaga! LAT, aku mencintaimu!"
"Jangan terlalu senang, Liss. Kita belum tahu siapa mentor kita nanti," peringat Gillian yang sudah kembali serius dan tegang seperti yang lain. Lissa memang selalu punya energi positif, bahkan ketika mereka melalui tahapan menegangkan kemarin.
"Siapapun itu semoga saja bukan Calle Svard," celetuk Andrea.
"Ah, memang sepertinya dia yang paling mengerikan di antara enam juri. Kau benar, semoga kita mendapatkan Mark saja, kupikir dia pria baik hati," ujar Annette yang sekedar diangguki Andrea. Tentu bukan tanpa alasan mengapa Andrea enggan berurusan dengan Svard di kompetisi ini.
DRLING!
[Selamat datang!]
[Gunakan Glimms untuk masuk ke dalam LUBEL!]
"Oh, ini dia!"
"Ya ampun, apakah mereka memberikan benda ini cuma-cuma?"
"Pakai saja, Liss. Berhenti mengoceh."
"Hey! Aku hanya terlalu senang, tahu?"
Mereka terkekeh, karena Lissa yang lagi-lagi heboh melihat jajaran kotak hitam berisi lensa kontak 'ajaib' disana. Lebih dari lima tersedia, mungkin untuk tim lain yang mengantre di belakang setelah mereka.
Tidak lama untuk mengenakan Glimms dan mengidentifikasi diri mereka dalam sistem. Marcel dan Gillian yang kesulitan pun lekas dibantu oleh Lissa dan Annette yang ahli memasangnya. Lagi-lagi hanya Andrea yang tampak biasa-biasa saja, ia bahkan hanya diam memperhatikan empat temannya yang sangat sibuk itu.
Tidak satu pun dari empat rekannya yang mengetahui bahwa Andrea sebenarnya sudah mengenakan Glimms lebih dulu, sejak Svard memberikan hadiah yang katanya dari Mark sebagai ucapan terima kasih karena mengamankan kacamatanya waktu itu.
Ya, kacamata dibalas kacamata, hanya saja lebih canggih.
"Andrea Stenstorm dan tim, silakan masuk dan pergi ke ruangan nomor satu!"
Sistem LUBEL memanggil, kelima orang itu lekas menurut, melangkah hati-hati ke dalam Mikrov. Tidak satu pun dari mereka pernah masuk ke dalam pintu metaverse itu. Mereka juga tidak tahu apa yang terjadi setelah seluruh tubuh mereka menghilang di balik gumpalan cahaya violet itu. Mikrov yang muncul dalam gelap tidak mengizinkan mereka untuk melihat ada apa di baliknya, karena lingkaran itu benar-benar terkesan sebagai pintu cahaya menuju dimensi berbeda yang seluruhnya tak kasat mata.
Rupanya benar apa yang dikatakan oleh para pelanggan setia LUBEL yang rajin memberikan testimoni itu, bahwa LUBEL memang metaverse yang luar biasa. Apa yang ada di dalamnya tidak terlihat sebagai dunia virtual dengan avatar-avatar dan hologram tiga dimensi kaku seperti robot.
DRLING!
[Selamat datang di LUBEL!]
[Bagaimana kesan pertamamu masuk ke dunia ini?]
[Kami harap kau menikmatinya!]
Saat ini mereka melangkah di jalan setapak bebatuan yang berada di sebuah taman. Fasilitas-fasilitas yang umum ditemukan di dunia nyata ada disana, seperti pepohonan, air mancur, pusat kebugaran, dan beberapa orang yang berolahraga.
Gelembung-gelembung muncul dari atas kepala orang-orang itu, menyapa mereka dengan kata 'Hi!' diikuti nama mereka masing-masing. Uniknya, itu tidak sekedar tulisan, tetapi orang-orang itu pun menoleh dan melambaikan tangan sungguhan pada mereka yang pendatang baru.
Semuanya terlihat dan terasa seperti dunia nyata.
Andrea menyentuh salah satu semak-semak di taman itu, dan rasanya persis seperti menyentuh daun sungguhan. Masih tidak percaya, Gillian turut membuktikannya dengan menyentuh kepala seekor kucing yang tengah membersihkan bulunya di kursi taman. Di luar dugaannya bahwa kucing itu hanya akan diam seperti animasi tiga dimensi, kucing itu malah ikut menjilat tangannya sekali dan berdiri mengeluskan kepalanya ke lengan Gillian.
DRLING!
[Katy sepertinya menyukaimu, Gillian?]
"Ini gila. Sepertinya aku akan betah tinggal disini berlama-lama!"
"Apa yang ada dalam dunia virtual ini terasa sangat nyata. Animasinya, sensasinya, dan perilaku makhluk-makhluk digital di dalamnya," ujar Marcel berkomentar.
"Ya, ini terasa nyata sekali. Pantas saja mereka membuat sistem rekayasa persepsi dalam Glimms. Pemandangan di dalam sini dan dunia nyata bisa tertukar dan tumpang tindih," tambah Andrea yang tak kalah berdecak kagum akan proyek besar Svard dan perusahaannya itu.
DRLING!
[Notifikasi sistem untuk Fellecia Edge!
(Ruang kerja kalian ada di sebelah kanan. Berjalanlah seratus meter lagi!)
DRLING!
[Inilah nama mentor untuk Fellecia Edge!]
(Mark Odhern, Calle Svard)
(Mereka menunggu kalian!)