Mark lekas menghampiri Svard yang baru saja keluar dari LUBEL sekitar pukul dua dini hari. Dia mendapatkan kabar dari Yona bahwa Svard membawa Andrea ke Malmo dan dapat melihat apa yang tidak dapat dilihatnya sebagai sesama manusia.
"Kenapa dia bisa melihatnya? Apakah dia benar jodohmu?"
"Jodoh?" Svard memicingkan matanya tak habis pikir. "Pilihan katamu sangat vulgar," ujarnya seraya berlalu keluar ruangan.
"Maksudku adalah jodoh untuk kematianmu," ralat Mark, membuat Svard behenti.
Apa yang dikatakan Mark tidak salah, hanya saja Svard belum siap menerimanya. "Menurutmu bisakah aku menjadikannya jodoh untuk romansaku saja?"
"Bisa saja, dan kau akan hidup lebih lama. Aku suka ide itu!" Mark antusias, merangkul Svard penuh dukungan. "Kau hanya tidak boleh membuat Andrea tahu sejarah hidupmu, dan aku yakin, dia pasti akan mencintaimu."
