Andrea menutup pintu apartemennya dengan lesu. Ia seolah kehabisan tenaga untuk sekedar berjalan ke tempat tidur hingga ia merosot di dinding. Harinya benar-benar berat, bukan karena beraktivitas, tapi karena pikirannya yang bekerja keras. Kepalanya bahkan pusing, tak bisa lagi mencerna kebingungan yang datang bertubi-tubi.
Dari luar, terdengar seseorang menekan delapan digit kode passcode apartemen. Itu pasti Helen, dan ia terkejut ketika mendapati Andrea terduduk di samping pintu masuk.
"Apa yang kau lakukan di sini? Kau baru pulang?"
Andrea mengangguk, berdiri dan berjalan perlahan sebelum akhirnya melompat ke atas tempat tidur. Ia bahkan tidak berbicara, membuat Helen mengerutkan dahi. "Sebenarnya kau ini dari mana, hah?" tanyanya. Ia menghampiri Andrea seraya menaruh dua paper bag di kasurnya. "Ini, milikmu."
"Hah?" Andrea sedikit melirik. "Aku tidak membeli apa pun."