Tanpa kanvas, palet, dan cat lukis, Andrea memilih perpustakaan sebagai tempat istirahatnya sekaligus makan siang ringannya. Empat buku tebal ada di meja, semuanya berjilid kulit cukup tebal bertuliskan ukiran etnik. Buku-buku itu pun sudah usang dan mungkin akan rusak dalam beberapa tahun ke depan.
Perlu satu jam untuk mendapatkan buku itu di bagian koleksi sejarah perpustakaan. Andrea memang susah payah mencarinya, karena buku itu cukup tersembunyi. Andrea hanya terlalu penasaran akan kebenaran sejarah sebuah dinasti bernama Yaimore yang disebutkan Svard.
Lembaran demi lembaran buku dibuka Andrea, semakin lama semakin cepat seiring dirinya yang hanya akan membaca apa yang dicarinya. Tidak mungkin ia menamatkan buku setebal itu sampai sore nanti.
"Yaimore…"