Malam itu, semakin sunyi tiada disangka mobil Fanan berhenti.
"Duh, maaf ya, Sya. Tolong sinari dengan senter berkenan?"
"Apanya Mas?" tanya Alisa polos, Fanan membuka pintu.
"Ya nanti mesinnya lah ... masak diriku," jelas Fanan keluar dari mobil Alisa mengikuti dan memberi cahaya dengan ponselnya.
Cahaya kurang terang Fanan memberikan ponselnya, Alisa memakai dua cahaya senter ponsel.
Alisa melihat wallpaper dari ponsel Fanan. Wallpaper romantis saat Fanan dan istrinya, wallpaper saat Fanan mengecup perut buncit sang istri.
Fanan berhasil mengutik mesin mobilnya, dia kembali berlari masuk ke dalam mobil, dan mencoba menyalakan mesin. Namun ternyata mobilnya belum bisa menyala sempurna.
Alisa sabar menyinari mesin mobil itu Fanan terus berusaha.