Aluna masih berdiri di depan mesin fotocopy. Di koridor panjang yang menghubungkan sayap kanan dan kiri sebelum terhalang oleh ruang pantri. Dia kembali membuka layar ponselnya, melihat pesan singkat Jessy yang lagi-lagi memberinya semangat untuk kembali bicara dengan Julian.
Dramanya berhasil, kan? Semua teman-temannya menganggap masih ada konflik di antara Aluna dan Julian.
Namun Aluna malah gusar sekarang. Dramanya jadi terkesan berlebihan dan sangat pelik, sampai menimbulkan kesalahpahaman.
Tentu saja tidak ada orang ketiga. Wanita yang bersama Julian semalam dan mendesah-desah di telepon itu adalah Aluna sendiri, tapi Jessy tentu saja tidak tahu.
Dan bagaimana cara mengakuinya agar tidak terkesan mempermalukan diri sendiri?