Sepulangnya dari check up kandungan, Aneska langsung pulang ke rumah untuk beristirahat, sedangkan Reygan kembali ke kantor. Saat jam bekerja Reygan habis, dia langsung bergegas untuk pulang. Tidak lupa membeli buah alpukat karena Aneska memesan untuk dibelikan buah itu. Reygan hanya membeli satu kilo, itu hanya untuk Aneska. Kalau beli terlalu banyak, takut tidak ada yang makan karena Reygan tidak begitu suka dengan buah itu.
"Nes." Reygan masuk ke dalam rumah dengan tangan yang memegang kantung berisi alpukat. Dia masuk lebih dalam dan menemukan Aneska yang sedang duduk di sofa ruang tamu dengan posisi sambil memeluk dirinya sendiri.
Reygan buru-buru meletakan kantung belanja ke atas meja lalu berlari mendekatinya. "Hey, kenapa?"
Aneska menegakkan kepalanya sambil menatap Reygan. Matanya memerah dan membengkak sepertinya sudah lama dia menangis. "Kenapa, hmm? Aku kelamaan ya pulangnya? Maaf," ucap Reygan sambil mengecup puncak kepala istrinya.