Kehidupan harus terus berlanjut, tidak peduli bagaimana hancurnya hari yang telah dilalui kemarin.
Kos baru Reygan memang berdekatan dengan kampus, juga dengan tempat kerjanya yang baru juga, yaitu sebuah perusahaan khusus penerbit mayor. Reygan menjadi desain grafis lepas di sana. Jam kerjanya pun sangat fleksibel untuk dirinya yang seorang mahasiswa. Dia bisa membawa semua pekerjaan untuk dia kerjakan di rumah. Bahkan bisa juga sesekali dia kerjakan di dalam bus atau di sela jeda pergantian kelas. Duduk di bawah pohon rindang yang sejuk, Reygan menggurat di atas tablet yang takzim.
Tapi, ada yang lebih penting dari sekadar itu. Kos Reygan ternyata terletak persis di depan sebuah pantia asuhan yang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil, sederhana saja. Ketika sampai pertama kali di depan kos barunya, Reygan memang belum menyadari keberadaan panti itu. Karena tidak ada plang apa pun di dekat pagar. Pun suara anak yang sedang bermain.
