Mereka berpamitan. Sebelum pintu terbuka dan mereka melangkah keluar, Ryan jail berseru. "Aduh, kalian serasi banget ini dari belakang, Sayang banget LDR-an!"
Reygan mendorong pintu kaca. Menahannya hingga Aneska lewat. Reygan menoleh sebentar untuk menjawab. "Buruan nikah, Bang. nanti keduluan kami yang LDR ini."
"SIALAN!"
Aneska tertawa mendengar umpatan Ryan itu. Dia masuk ke dalam mobil kemudian membuka tutup es krimnya. Mobil kembali melaju.
"Minta waktu kamu sepuluh menit, Rey." Aneska tidak berniat langsung turun ketika mobil Reygan sudah sampai di depan rumahnya.
"Buat?"
Sebagai jawaban, Aneska mengulurkan satu sendok es krim dari plastik. "Temenin aku makan es krim. Aku nggak bakal habis sendirian."
Tanpa berpikir, Reygan menerima sendok itu. Aneska mendekatkan wadah es krim sehingga Reygan bisa dengan mudah menyendoknya.
"Aku nggak mau tahu, pokoknya kucing itu harus ganti nama." Aneska langsung mengultimatum.