Pagi ini Jonathan sengaja bangun tidur lebih pagi dari biasanya karena memiliki jadwal keberangkatan menuju Korea yang jelas tidak bisa dia lewatkan begitu saja atau dirinya akan mendapat amukan lebih dari Jihan.
Namun, tentu bukan kemarahan Jihan yang Jonathan takutkan, melainkan rasa kecewa yang akan gadis itu dan keluarganya terima jika dirinya tiba-tiba tak hadir dalam pertemuan yang sebelumnya memang telah disepakati itu.
Jonathan segera beranjak dari tidurnya dan melenggang masuk ke dalam kamar mandi. Berdiri di depan wastafel sesaat seraya sesekali mencuci wajahnya agar rasa kantuk yang masih melekat dapat segera pergi. Untung saja dia memasang alarm yang siap sedia membangunkan dirinya sesuai ketentuan. Jika tidak, mungkin Jonathan sudah benar-benar terlambat sekarang.