Keesokan harinya, sekitar pukul tujuh pagi, Beni sudah siap di depan pintu apartemen Elisa. Pemuda itu sungguh tidak sabar untuk mengecek kondisi Elisa. Semalam setelah kembali ke apartemen, dirinya tidak nyaman dengan teror yang dilakukan oleh Jonathan. Jonathan menghubungi Beni selama beberapa menit dan menanyakan segala macam hal yang berkaitan dengan istrinya. Sungguh aneh rasanya melihat Jonathan. Dia meningagalkan Elisa demi mendatangi Jihan namun begitu pesawatnya tiba di tujuan, justru Jonathan sibuk menanyakan kabar Elisa. Sebenarnya apa yang dirasakan oleh Jonathan yang sebenarnya. Kenapa pemuda itu seolah bimbang dan dilema diantara dua perempuan cantik yang hadir di dalam kehidupannya.
"Masuklah!" sambut Elisa dengan nada ceria dari dalam apartemen. Elisa sudah kembali ceria dan sepertinya dia memang sudah sembuh dari demamnya. Beni senang sekali melihatnya. Sekarang Beni bisa kembali bekerja di kantor dengan tenang karena Elisa sudah sembuh.