Bab 37
POV Intan
Akhirnya, kami harus kembali juga ke kota Jakarta. Tak mungkin aku tinggal lebih lama lagi di kampung orang tuaku. Aku punya tanggung jawab mengurus Aleysa, dan Pak Arfan serta Aleysa juga harus segera kembali ke aktivitas nya masing-masing.
"Aleysa sudah mau pulang, ya. Rumah ini jadi sepi lagi, ya," keluh ibuku dengan sedih.
Kami sedang duduk di teras menunggu Pakde Karto yang akan mengantar kami ke stasiun kereta api.
"Sabar, Bu. Nanti kami bisa kembali lagi ke sini, kok," ucapku menghiburnya.
"Iya, Nek. Nanti Aleysa ikut ibu lagi ke sini. Kita main di sawah lagi, terus mandi di sungai, ya, Nek!" Aleysa yang sedang berada di pangkuan ibuku ikut bersuara.
"Iya, Sayang. Nenek juga pasti akan sangat merindukan kamu."
"Ibu yang sabar, ya. Jangan banyak pikiran. Ibu harus menjaga ayah, jangan sampai dia sakit lagi," ingatku.