Bab 32
Berkat perawatan Intan, tubuhku sudah mulai enakan. Demamku sudah hilang, demikian juga dengan rasa pusing tak lagi kurasakan. Hanya rasa pegal di pundak dan kaki saja yang masih terasa mengganggu.
"Intan, tolong Carikan saya tukang pijat yang mau dipanggil ke rumah, ya!" suruhku pada Intan yang tengah menemani Aleysa belajar di ruang tengah.
"Baik, Pak. Saya tanya Pak Dirman dulu, ya," sahut Intan.
Dia pun segera beranjak ke luar rumah untuk menemui Pak Dirman. Biasanya jam segini Pak Dirman sedang bermain catur dengan satpam sebelah rumah.
Sementara itu, aku duduk di dekat Laura yang masih asyik menulis di bukunya.
"Papa sudah sembuh?" tanya Aleysa padaku.
"Sudah, cuma badan Papa masih terasa pegal. Jadi papa mau dipijit smaa tukang pijat nanti," jawabku.
"Minta pijitin Bu Intan aja, Pa. Aku juga sering dipijit sama Bu Intan. Enak, lho, Pa. Kaki smaa tangan aku gak sakit lagi jadinya," ujar Aleysa dengan semangat.