Bab 30
Aleysa berkata kalau dia ingin ikut ke rumah sakit.
"Eh, jangan, Sayang. Kami kan mau sekolah?" kataku.
"Iya, Sayang. Nanti kamu kena marah sama guru karena kelamaan bolos sekolah." Pak Arafan ikut bersuara.
"Gak mau, pokoknya Aleysa mau ikut ke rumah sakit. Sebentar aja juga gak apa-apa. Boleh, ya, Pa!"
Aleysa membujuk papanya, entahlah, akhir-akhir ini Aleysa gampang sekali ngambek dan suka memaksakan kehendaknya. Mungkin dia tahu kalau Pak Arfan akan mengabulkan apapun keinginannya. Jadi dia mulai merasa egois dan ingin selalu dituruti keinginannya. Itu tidak bagus, nanti aku harus membicarakan hal itu pada Pak Arfan.
Acara sarapan sudah selesai. Kami pun bersiap untuk pergi. Sementara itu, Aleysa malah terus merengek pada papanya, sekarang malah sudah ingin menangis. Salah satu jurus andalannya jika keinginannya tidak dikabulkan.
Akhirnya Pak Arfan pun mengabulkan keinginan Aleysa. Aku hanya bisa menghela napas saja melihat kelemahan Pak Arfan pada Aleysa.