Chereads / Menuju Hatimu / Chapter 7 - Basecamp

Chapter 7 - Basecamp

Dengan kecepatan tinggi gadis itu berlari sebisa yang dia mampu, terlihat sebelah tangannya memakai gips. Tampaknya dia cedera, meski tangannya cedera kakinya masih bisa berlari dengan sangat kencang. Hari yang mulai malam tak membuat orang-orang masuk ke dalam rumah mereka. Malam yang mulai gelap itu malah menjadi semakin terang dan ramai oleh muda-mudi dan penduduk sekitar. Langkah kaki gadis itu terhenti di depan sebuah rumah yang gerbangnya terbuka. Begitu dia melewati gerbang tersebut terlihat dua orang wanita paruh baya yang sedang mengobrol

"Iya ampun.... sekarang tangan kamu kenapa lagi?" melihat tangannya di gips wajah para wanita itu khawatir

"Sudah nenek bilang Honey..... jangan main taekwondo, gadis itu harusnya ikut kelas masak, menjahit, atau hal-hal yang dapat membantu di masa depan...." mendengar ceramah para nenek membuat gadis bernama Honey itu kesal namun dia tak bisa marah karena mereka orang tua.

"Maaf aku...." di tengah ceramah para nenek yang di tujukan untuk Honey terlihat seorang pria muda turun dari motornya.

"Cari siapa iya?" tanya salah satu nenek itu sambil melihat pria itu dari ujung kaki hingga kepalanya

"Kami ada kerja kelompok nek, jadi kami masuk dulu iya. Risman pasti di dalem rumah kan? Nggak mungkin dong dia pergi main padahal temen-temennya datang ke rumahnya untuk ngerjain tugas...." Honey terlihat senang saat melihat pria muda yang masih mengenakan baju seragam itu

"Oh.... jadi kalian mau ngerjain tugas sekolah, nenek kira kamu kesini mau main sama Risman...." mendengar itu Honey hanya tertawa

"Aku masuk dulu iya nek..." Honey tertawa sambil menarik pria muda itu ikut masuk ke dalam rumah tersebut. Setelah tiba di dalam rumah wajah Honey yang penuh tawa berubah 180 derajat

"Padahal Jeffery tadi kamu bilang sebelum jam 7 malam akan tiba di sini...." Honey tersenyum sinis menatap pria muda itu yang datang terlambat

"Terjadi sesuatu yang tidak terduga itu sebabnya aku terlambat...." jawab pemuda bernama Jeffery tersebut, mata Jeffery melihat ke arah tangan Honey yang sedang di gips. Sebenarnya Jeffery sangat penasaran tentang tangan Honey yang cedera itu tapi dia malu untuk menanyakannya.

"Oh.... gitu..." jawab Honey tidak perduli sambil terus berjalan menaiki tangga.

"Kamu jatuh atau terluka saat latihan?" Jeffery yang sangat penasaran memberanikan dirinya untuk bertanya

"Aku terluka saat latihan, karena tanganku cedera pertandingan kali ini aku tak akan bisa ikut...." jawab Honey yang kemudian membukakan pintu sebuah kamar. Terlihat kamar itu rapi dan juga ada berbagai makanan tersedia di atas meja lipat panjang.

"Kamu pu....lang...." tanya seorang pria yang sedang membaca buku di kursi terlihat wajah ceria pria itu berubah menjadi khawatir saat melihat tangan Honey

"Kamu cedera? Karena latihan?" tanya pria itu membuang sembarang bukunya dan langsung berlari menghampiri Honey

"Aku cedera saat latihan dan pertandingan kali ini aku nggak akan ikut, lalu aku juga harus menggunakan gips ini selama beberapa hari. Aku bersyukur pencernaanku tidak lancar....." mendengar ucapan Honey yang terakhir membuat jeffery bingung

"Apa hubungannya tangan mu yang terluka dengan pencernaanmu yang tidak lancar. Dan lagi bukannya bahaya bila pencernaanmu buruk?" tanya Jeffery dengan wajah yang terlihat bingung kemudian meletakan tasnya dan duduk di karpet bulu

"Kamu tidak lihat, tangan kiriku yang terluka. Kalau aku ingin buang air besar gimana?" mendengar jawaban Honey tersebut membuat Jeffery tertawa dan juga bingung

"Kamu memang gadis yang antik, kamu harus segera di museumkan agar tidak punah...." Jeffery terus tertawa, sedangkan Honey yang di tertawakan malah bingung

"Aku tadi merasa khawatir pada luka di tanganmu, tapi sekarang aku juga jadi mulai berpikir tampaknya kamu juga cedera di sini...." Risman memegang kepala Honey

"Aku tidak cedera di kepala kok...." jawab Honey sambil melepaskan tangan Risman darinya

"Tapi ada baiknya kamu periksa siapa tahu ada yang koslet...."jawab Risman kemudian mengambil bantal antisipasi kalau Honey meninjunya bantal itu bisa di jadikan tameng. Mendengar jawaban Risman membuat Honey ingin memukulnya. Namun karena tangannya cedera dia tak bisa melakukan itu, pelatihnya sudah memperingatkan Honey agar tidak memiliki cedera yang lain.

"Helda kemana? Bukannya dia mau datang awal?" tanya Jeffery yang membuat Honey juga penasaran

"Oh.... Helda emang udah dateng tapi dia sedang sangat sibuk saat ini...." jawab Risman sambil menunjuk ke arah luar, melihat itu Honey segera pergi ke balkon dan melihat ke luar.

"Dia sedang apa dengan ibumu, mereka terlihat sangat asik mengobrol...." Honey tertawa sambil menujuk ke arah bawah kamar Risman

"Aku tidak yakin tapi sepertinya Helda sangat termotivasi oleh kata-kata ibuku, sejak mereka pertama kali bertemu Helda jadi semakin bijak dan gemar memasak...." Honey langsung tertawa mendengar jawaban Risman

"Sepertinya ibumu berhasil meyakinkan Helda kalau wanita itu harus cerdas dan pandai memasak....." Jeffery yang ada di sana hanya bisa mematung karena tidak mengerti. Meski Jeffery dan Risman sering bermain bersama tapi dia tak pernah mampir ke rumah Risman. Jadi ini pertama kalinya Jeffery masuk ke rumah Risman dan bertemu dengan keluarganya. Wajah Jeffery tampak merasa heran dengan kedekatan Honey dan Risman yang menurutnya terlalu akrab untuk ukuran sebatas teman. Apalagi tadi pas masuk saja neneknya Risman langsung menyapa Honey seperti cucunya sendiri.

"Jeffery kenapa kamu diem aja? Makan ini dulu mendingan, aku panggil Helda ke bawah. Honey kamu di sini aja nanti kalo turun naik tangga bisa-bisa nambah sakit lagi...." Honey menganggukan kepalanya tanda mengerti yang di maksud Risman

"Ok siap...." jawab Honey yang langsung duduk di karpet bulu sambil menyatap makanan yang ada di meja. Melihat itu Risman langsung bergegas turun untuk memanggil Helda agar bisa segera mengerjakan tugasnya.

"Bukannya kamu sering main dengan Risman? Lalu kenapa kamu terlihat canggung berada di sini?" melihat Jeffery yang terlihat celingukan melihat-lihat kamar Risman membuat Honey penasaran

"Aku memang sering main dengannya tapi aku tidak pernah mampir kerumahnya..." jawab Jeffery sambil memainkan sepotong kue yang dari tadi dia pegang dan tak di makannya.

"Kue yang kamu pegang rasanya gurih ada udang atau abon di dalamnya, makan saja jangan hanya di mainkan. Ibunya Risman sangat pandai membuat kue, meski dia sibuk mengurus pasiennya tapi dia juga tak lupa untuk memanjakan dirinya dengan tetap menjalankan hobinya...." mulut Honey sangat penuh saat mengatakan itu, tapi dia bahkan terus mengambil makanan yang di anggapnya enak. Melihat tingkah Honey yang lucu membuat Jeffery tertawa

"Kenapa ketawa? Aku serius soal hobi ibunya Risman, dia suka membuat kue. Melihat kamu tertawa sepertinya aku paham, kamu pasti heran kenapa hobinya harus membuat kue? Padahal kan membuat kue itu sangat melelahkan dan juga butuh ketelitian. Orang-orang menjalankan hobinya agar terhindar dari stress bukan? Sedangkan membuat kue itu malah menambah stress, kita harus menyesuaikan suhu panggangan, mengatur kecepatan mixer, menata kue agar terlihat cantik....." Honey terus saja bicara sambil makan dan Jeffery terus saja tertawa sambil memperhatikan Honey. Tampaknya Honey berpikir kalau tawa Jeffery itu terjadi karena ceritanya tapi sebenarnya yang membuat dia tertawa adalah tingkah Honey.

"Jeffery kamu punya hobi juga?" tanya Honey, mendapat pertanyaan itu tawa Jeffery terhenti. Dia tampak berpikir keras

"Aku tidak yakin kalau aku memiliki hobi, itu sebabnya aku pergi main bersama teman-teman....." melihat Jeffery yang menjawab dengan tatapan mata yang kosong membuat Honey merasa kasihan padanya

"Aku kira kamu orang bebas, tapi ternyata tidak begitu iya?" ucapan Honey itu membuat Jeffery sedikit kaget dan langsung menatapnya

"Kamu pernah bilang aku tidak bisa mengatur waktu bermain dan berlatih bukan? Sebenarnya aku bukan tidak mampu, ada banyak kesempatan untuk ku bermain di luar bersama teman-teman. Tapi aku memilih untuk tidak bermain dan terus berlatih....." kali ini Jeffery terdiam dia terlihat kagum pada Honey untuk sesaat. Gadis yang di kira banyak orang sangat ceria dan tanpa beban namun nyatanya dia memiliki kisah gelap tersendiri.

***************