Chereads / Menuju Hatimu / Chapter 6 - Kerja Kelompok

Chapter 6 - Kerja Kelompok

Hari ribut lain kembali di mulai, entah mengapa para guru jadi sering memasukan Jeffery dan Honey di dalam team yang sama. Walaupun awalnya mereka sering ribut dan berselisih pendapat tapi hasil kerja mereka selalu memuaskan dan berakhir baik. Mempunyai akhir yang baik bukan berarti mereka menjadi teman, banyak hal kecil yang membuat mereka saling merasa kesal pada satu sama lain. Itu sebabnya sikap mereka lebih parah dari sebelumnya. Bila mereka tak sengaja melihat satu sama lain maka salah satu dari mereka akan pergi.

"Risman.... bukankah keadaan sebelumnya lebih baik?"

"Maksud kamu apa Helda?" jawab Risman sambil terus mengerjakan tugasnya yang belum selesai

"Maksud aku hubungan Honey sama Jeffery, mereka terlihat saling menghindari. Sepertinya mereka benar-benar saling membenci...." jawab Helda dengan wajah yang terlihat sedih

"Kalau mereka saling membenci biarkan saja, lagi pula untuk apa mereka bertengkar karena hal kecil sih?" jawab Risman dengan wajah yang santai dan kembali mengerjakan tugasnya. Melihat Risman yang terlihat tenang membuat Helda berusaha untuk mengabaikan tentang perselisihan Jeffery dan Honey.

"Karena sekarang hari jum'at kalian pulang lebih awal, jadi ibu akan memberi kalian tugas tambahan. Tenang saja ibu akan memberi tugas kelompok bukannya tugas perorangan....." mendengar itu para murid langsung ribut

"Ibu yang akan memilihkan rekan teamnya, yang ibu sebutkan namanya langsung berkumpul dengan rekan satu teamnya iya...." tampak wajah bu guru sangat ceria setiap membacakan nama para murid. Dan para murid pun banyak yang merasa senang, kecuali Honey dan Jeffery yang harus menjadi rekan satu team lagi.

"Dengar kali ini aku harap kamu bukan hanya bicara, aku ingin agar kamu juga bisa ikut berpikir....." ucapan dingin itu dia lontarkan pada gadis di hadapannya

"Aku sangat bagus saat berargumen, tapi aku juga cukup baik dalam berpikir. Apa kamu pikir berargumen tidak membutuhkan pikiran yang cerdas?" jawab gadis itu sambil menatap sinis dan berpangku tangan

"Risman.... tampak nya hari ini pun kita harus kembali mengasuh anak-anak...." mendengar bisikan itu Risman langsung tertawa kecil

"Setidaknya mereka selalu bekerja sama dengan baik, Helda kamu tenang aja kali ini pun kita akan mengerjakan tugas dan mendapat nilai sempurna...." jawab Risman sambil tersenyum senang

"Ok.... anak-anak karena ini tugas membuat drama jadi sebaiknya kita mulai bekerja. Jeffery dan Honey sepertinya kalian bisa mulai saling memberikan pendapat di banding dengan saling menatap tajam begitu...." Risman mulai mencairkan suasana yang sedikit panas. Mendengar ucapan Risman terlihat Honey yang menurukan tangannya dan mulai mengambil tas sekolahnya

"Bisakah kita kerjakan nanti, soalnya aku masih ada latihan...." Honey tampak menyesal saat mengatakan itu

"Aku juga ada kursus bisakah kita tunda untuk sekarang?" Jeffery juga tampak tidak bisa memulai tugas kelompoknya

"Hari ini kalian sibuk iya.... kalo gitu kita kumpul di rumah aku aja sekitar jam 7 malam bisa kan?" Risman mengajukan ide yang kemungkinan besar idenya itu di terima oleh teman-temannya

"Jam 7 malam kayaknya aku bisa...." jawab Honey walau tampak tak meyakinkan

"Aku akan pulang sekitar jam 6 jadi aku seharusnya bisa sampai ke rumah mu sebelum jam 7 malam...." jawab Jeffery dengan wajah yang tampak yakin

"Aku akan datang ke rumahmu jam 5 saja kalo begitu...." jawaban Helda tampak membuat Honey dan Jeffery kaget

"Kenapa?" tanya Honey dan Jeffery berbarengan

"Kalian terlihat mulai kompak...." Helda mulai menggoda kedua temannya yang tak akur tersebut

"Kalo gitu nggak usah di jawab...." Honey tidak suka saat teman-temannya mengejek kedekatannya dengan Jeffery.

"Aku akan main game dulu dengannya, lagi pula ibu nya Risman itu sangat pandai membuat makanan enak. Jadi sebelum kehabisan aku harus makan lebih dulu...." jawab Helda tampak semangat

"Wah.... Helda ada benarnya juga, karena begitu kerja kelompok di mulai maka kita di larang makan...." Honey menatap Jeffery sambil tersenyum sinis

"Aku pernah melarang mu makan saat kita mengerjakan tugas? Aku tidak pernah melarangmu sekalipun, aku hanya mengatakan agar kau berkonsentrasi saat mengerjakan pekerjaan mu...." Jeffery yang tak terima dengan tuduhan yang di tunjukan oleh Honey mulai melawan

"Apa aku pernah bilang kalau kamu orang yang melarang kita makan?" tanya Honey tak mau kalah, mereka terus saja saling menyalahkan. Kali ini entah apa yang membuat mereka saling menyalahkan

"Apa kita pulang saja iya...?" tanya Helda pada Risman yang sedang membereskan buku pelajarannya

"Tentu saja kita harus pulang untuk apa melihat pertengkaran nggak guna kayak gitu...." jawab Risman sambil tersenyum dan berdiri lalu Helda pun ikut berdiri dan mengambil tasnya.

"Ayo... kita pulang...." Risman mengajak Helda pulang, walau awalnya Helda merasa tak enak karena harus meninggalkan Honey dan Jeffery tapi akhirnya dia mengikuti Risman yang sudah berada di luar kelas. Meski teman-temannya sudah pergi Honey dan Jeffery masih saja berkelahi sampai akhirnya suara dering ponsel mengakhiri pertengkaran mereka

"Hallo...." Jeffery mengambil ponsel yang ada di saku celananya, namun tak ada suara dari ponselnya itu

"Dasar bodoh, yang berdering itu punyaku bukan kamu...." Honey tampak senang saat meledek Jeffery, namun saat dia mengangkat telpon itu rasa sombongnya harus hilang

"Apa kamu sudah bosan jadi atlit....!" suara teriakan itu bahkan terdengar oleh Jefferry padahal panggilan itu tidak menggunakan mode pengeras suara. Seketika Jeffery tertawa kecil dan menenteng tasnya keluar kelas. Sedangkan Honey harus kembali menahan malu, setelah kemarin pak killer sekarang pelatihnya sendiri yang memarahi Honey di depan Jeffery

"Cepat kemari dalam waktu lima menit, kalau terlambat sedetik saja..... lari keliling lapangan sampai aku menghentikan mu....!" mendengar teriakan dari pelatihnya itu dengan segera dia berlari kencang. Saat dia melewati Jeffery yang sedang berjalan santai di lorong terlihat dia tertawa kecil melihat tingkah konyol Honey.

"Jangan ketawa....!" seru Honey kesal melihat tawa Jeffery yang jelas mengejeknya

"Lari saja...." jawab Jeffery dengan wajah sombongnya, Honey yang tersulut emosi hendak kembali menghampiri Jeffery namun langkahnya kembali terhenti saat suara Pak Tono kembali terdengar

"Kamu malah bercanda dengan temanmu...!"

"Telponnya masih tersambung...." gumam Honey dengan wajah yang panik

"Aku udah di lorong pak tenang aja...." jawab Honey sambil kembali berlari, dia menatap tajam ke arah Jeffery dan mengepalkan tangannya pada Jeffery. Sedangkan Jeffery hanya tertawa senang saat melihat Honey yang mungkin akan terkena masalah

"Ternyata menyenangkan juga membuat dia kesal...." gumam Jeffery sambil terus melihat punggung Honey yang mulai menghilang terhalang tembok. Namun tawanya itu tiba-tiba terhenti, dia sadar saat ini sedang di perhatikan oleh para gadis yang seharian mengikutinya. Melihat gadis-gadis itu mendekat dengan segera Jeffery berlari ke parkiran dan pergi dengan motornya. Terdengar para gadis yang memanggil namanya namun dia tak perdulikan dan sekilas melihat ke kaca spionnya

"Apa mereka tidak lelah? Seharusnya mereka memiliki kegiatan lain saat pulang sekolah tapi mereka malah mengikuti aku kemana-mana...." Jefffery terus menggerutu karena kesal pada para gadis itu. Mengagumi seseorang adalah hal yan wajar namun mengikuti, dan terus mengganggu hingga melanggar privasi seseorang itu bukanlah hal yang wajar lagi.

*************