Chereads / SWITCH LIFE / Chapter 51 - 51. Horor di Atas Ranjang

Chapter 51 - 51. Horor di Atas Ranjang

"Waaa! " teriak Luo sembari memeluk tubuh Rei.

"Luo," panggil Rei sembari berbisik membuat Luo menatap Rei yang kini menatap dirinya. Luo merasa tidak enak hati, dengan hal itu. Bukankah ini terlihat sangat konyol? Seharusnya Agatha alias Rei yang berteriak, bukan Luo.

"Ah, maaf," reflek, Luo tersadar dari kebodohan yang dia lakukan beberapa menit yang lalu.

"Baru kali ini aku melihat kamu sangat menggemaskan," ledek Agatha,

"Apa?" tanya Luo yang merasa Agatha semakin pandai mempermainkan hatinya.

"Kamu sangat menggemaskan Luo, sungguh," goda Agatha.

Luo menerbitkan seulas senyuman di bibirnya, Luo mendekat ke arah Agatha, Agatha alias Rei, dapat merasakan hembusan nafas Luo yang saat ini menerpa wajahnya. Tidak ada yang bisa menghentikan Luo saat ini, Luo sangat ingin bersama Agatha lebih lama, Luo mengambil alih remote ditangannya. Seketika layar televisi berubah berwarna hitam. Agatha menatap Luo penuh tanya,

"Luo?" panggil Agatha yang merasa Luo mengabaikannya,

"Aku tiba-tiba merasa bosan, bisakah kita melihatnya nanti?" tanya Luo yang memiliki maksud lain, Luo tidak ingin kehilangan moment malam ini bersama dengan wanita yang berhasil merenggut perhatian Luo.

"Aku penasaran dengan ending-nya," jawab Agatha yang membuat Luo membuang bendang panjang berwarna hitam yang kini telah tergeletak di lantai yang cukup jauh dari jangkauan mereka berdua.

"Kamu sengaja melakukan hal ini?" tanya Luo yang mendekat ke arah Agatha,

"Aku?" tunjuk Agatha alias Rei,"aku hanya ingin menonton film yang kita tonton sampai habis, kenapa kamu berfikir hal lain? Jangan-jangan kamu menargetkan sesuatu?" tanya Agatha yang merasa ada sesuatu yang Luo sembunyikan,

"Tidak ada," jawab Luo gugup,

Agatha mengernyitkan dahi.

"Aku tidak percaya," ungkap Agatha yang menyuarakan isi hatinya.

Luo tersenyum, tanpa ijin dari Agatha. Luo melumat bibir ranum Agatha, membuat Agatha alias Rei terkejut. Luo menghimpit tubuh Agatha ke sofa, membiarkan tubuh mereka berdua saling berdempetan satu sama lain.

Suasana malam itu semakin panas. Tangan nakal Luo bergerilya nakal di tubuh Agatha, tangan Luo menyentuh paha Agatha yang terekspose, sedangan tangan Luo yang lain menyentuh dahu Agatha, menginginkan bibir Agatha untuk menyambut bibir Luo.

"Aku menginginkan kamu, Agatha? Bisakah kita memulainya?" tanya Luo ditengah nafasnya yang terengah,

"Luo,"

"Aku bisa gila kalau kamu menolaknya, jangan buat aku menunggu lebih lama lagi, Agatha," bisik Luo yang membuat Rei alias Agatha menganggukkan kepala, mendapatkan jawaban yang sesuai dengan keinginan Luo, Luo mengangkat tubuh Agatha dan membawa Agatha ke dalam kamar mereka berdua.

Luo meletakkan Agatha dengan sangat hati-hati, Luo tidak ingin menyakiti Agatha. 

Detak jantung mereka terdengar saling bersahutan. Luo mulai mengecup kening Agatha, kemudian hidung Agatha dan berakhir di bibir ranum Agatha yang menggunggah selera Luo. Luo melumat bibir Agatha secara perlahan, menyesapi setiap inci bibir Agatha yang menguarkan aroma strawberry.

Agatha melenguh, ketika Luo menggigit bibir bagian bawahnya, membuat Agatha membuka akses untuk Luo mengeksplore bibir Agatha. Ntah mendapatkan keberanian dari mana, Rei yang berada di dalam tubuh Agatha menikmati apa yang Luo lakukan, bahkan saat ini Rei dengan berani membuka kemeja Luo. Kemeja yang terlihat menggiurkan di mata Agatha saat ini.

Pahatan indah tubuh Luo terbuka, memamerkan keindahan tubuh Luo yang terbungkus kemeja. 

Tanpa Agatha sadari, dress yang dia gunakan telah berpisah dengan tubuhnya. Hanya tersisa dalaman saja, yang masih melindungi inti bagian tubuh Agatha. Luo tidak bisa menahan hasratnya lebih lama, bibir yang tertaut dengan bibir Agatha kini beralih ke leher jenjang Agatha, meninggalkan jejak dan membuatnya basah dengan saliva.

Agatha menggerakkan tangannya di punggung dan dada Luo yang keras, memberikan gerakan yang membuat Luo terlena dan hanyut ke dalam permainan panas mereka berdua.

Luo segera melecuti kain terakhir yang membungkus bagian inti Agatha, membiarkan kedua tangannya memanjakan inti tubuh Agatha.

Agatha memejamkan kedua matanya, ketika Luo bersiap menyatukan tubuh mereka berdua,

"Akh!" teriak Agatha tak tertahankan, ketika batang milik Luo menerobos kewanitaannya yang tengah basah akan jemari Luo,

"Kenapa, Sayang?" tanya Luo dengan kabut gairah di kedua matanya,

Agatha menggelengakan kepalanya, membuat Luo tersenyum, senyuman yang membuat Agatha terlena akan ketampanan tunangannya itu,"aku mencintai kamu, Agatha Gianina," bisik Luo sembari menggerakkan pinggulnya, semakin lama, pinggul Luo semakin bergerak dengan cepat, membuat Agatha bergerak seirama dengan gerakan Luo. Luo menggeram ketika milik Agatha meremas miliknya, membuat Luo tidak bisa menahan hasratnya untuk mengeluarkan cairan lava di dalam inti tubuh Agatha.

Agatha fikir, semua akan berakhir, sayangnya semua tidak seperti pemikiran Agatha. Luo merobek satubungkus kondom yang berada di nakas, menggunakannya kembali, dan membuang kondom yang tengah terpakai, membuat Agatha menatap penuh tanya kepada kekasihnya itu, ntah mengapa Luo merasa candu menikmati tubuh tunangannya ini,

"Luo?"

"Kamu tidak berfikir untuk melakukannya sekali, kan Sayang?" tanya Luo yang membuat Agatha panik, lebih tepatnya Rei yang berada di tubuh Agatha.

Luo membimbing Agatha untuk berada di atas tubuhnya, Luo ingin Agatha yang membimbing Luo dan menyelesaikan misinya, Agatha menuruti apa yang Luo inginkan.

Agatha mulai bergerak liar, membuat Luo memejamkan kedua matanya. Kedua tangan Luo berada di tempat yang berbeda, satu tangannya berada di buah dada milik Agatha, dan satunya lagi berada di bongkahan sintal milik Agatha, meremasnya, memberikan sensai kepada sang pemilik yang bergerak sensual di atas tubuh Luo.

Luo menikmatinya, Luo tidak mengelak, jika Agatha memberikan Luo rasa yang berbeda. 

Dulu, Luo tidaka akan melakukan hal ini dengan Agatha, Luo menghindari Agatha sebisa mungkin. Namun, sangat berbeda dengan saat ini, Luo menikmati sentuhan Agatha, bahkan Luo sangat mendambakannya.

Luo meraih tubuh Agatha, dan menindih tubuh Agatha.

Luo menggerakkan pinggulnya sembari melumat bibir Agatha. Luo semakin tidak bisa mengendalikan diri. Luo melepas tautan bibir mereka, dan menggigit bahu Agatha yang menggunggah selera.

"Ouch! Luo," protes Agatha yang melihat Luo semakin beringas,

"Maaf, aku tidak bisa mengendalikan diri, kamu membuat aku semakin gila. Aku ingin kita menikah secepatnya, Agatha," kata Luo terengah-engah,

Bukannya menjawab, Rei yang berada di tubuh Agatha menitikkan air mata, ajakan Luo membuat Agatha tidak bekata-kata. Hati Rei tercubit, bagaimana bisa Rei meng-iyakan permintaan Luo untuk menikah. Sedangkan, saat ini, tubuhnya dengan Agatha tengah bertukar,

"Luo,"

"Hm,"

"Apa kita bisa menunda pernikahan kita sampai aku lulus kuliah?" tanya Rei yang merasa penolakannya beralasan.

"Kamu ingin kita menikah setelah kamu lulus kuliah?" tanya Luo yang membuat kekasihnya menganggukkan kepala,

"Apa kamu bersedia menunggu hingga saat itu tiba?" tanya kekasih Luo hati-hati,