Chereads / KEKASIH MAMA MUDA / Chapter 1 - BAB 01 HADIRNYA DUA MALAIKAT

KEKASIH MAMA MUDA

Queen_Anabel07
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 9.5k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - BAB 01 HADIRNYA DUA MALAIKAT

"Saya terima nikahnya Nayra Mahera binti Mahendra dengan Mas kawin tersebut dibayar tunai" Mas Arfan mengucapakan akad dengan lancar sekali saja tanpa mengulang. Alhamdulillah akhirnya ia resmi menjadi suamiku

Mas Arfan ia adalah sosok yang selalu setia menemaniku disaat aku rapuh,sosok tempatku bersandar saat aku terpuruk akan sakit hati ialah sosok yang menyemangati membantuku tuk bangkit lagi.

Aku mengenal ia adalah teman dari mantan tunanganku ia juga yang memberitahuku bahwa tunanganku sedang menjalin hubungan dengan wanita lain. Seminggu menjelang hari pernikahanku aku dan Mas Arfan menangkap basah tunanganku sedang bermesraan dengan wanita lain, dan ternyata benar apa yang dituduhkan mas Arfan.

Saat aku memergokinya ia menyangkal dan beralasan bahwa ini hanya salah faham dia akan menjelaskan semuanya tapi sayangnya aku tidak mentorelir sebuah penghianatan karena itu berarti ia tidak mencintaiku lagi jadi tidak pantas untuk dipertahankan.

Saat itulah Mas Arfan selalu hadir mengembalikan warna di kehidupanku yang semula gelap,perempuan mana yang tidak depresi saat sudah mempersiapkan pernikahan tapi malah gagal karena perselingkuhan.

"Ra aku akan menjadi suami yang baik buat kamu tidak akan pernah menyakitimu dan aku tidak akan pernh menghianatimu aku berjanji dan aku siap menerima hukuman jika aku melanggar janjiku" ia berucap setelah akad pernikahan kami, sungguh aku menangis terharu mendengar ucapan nya

"Trimakasih mas,aku akan berusaha menjadi istri yang baik buat kamu,makasih kamu sudah hadir dihidupku" aku membalas ucapannya dan masih mencium tangannya

"Sama-sama Nayra kamu tidak perlu berterimakasih padaku karena aku juga beruntung bisa mengenalmu apalagi sampai menikahimu jadilah istriku seumur hidupku sampai maut memisahkan kita" ucapan mas arfan membuatku tersenyum dan menitikkan air mata sungguh aku terharu masih ada yang mengertik dan memahamiku bahkan disaat aku seperti ini. Aku bersyukur kepada tuhan telah mengirim malaikat penjaga yang sangat mencintaiku aku tidak akan menyia-nyiakan cintanya.

Selesai acara akad nikah kami berkumpul bersama ibu dan adikku. Acara pernikahanku digelar sederhana tiada pesta mewah seperti impianku dulu,hanya kerabat dekat dan beberapa rekanku mungkin aku masih trauma teringat kejadian dulu rasa takut jika aku mengalami kegagalan lagi membuatku memutuskan untuk menggelar acara yang sederhana saja yang terpenting akad nikah nya berjalan lancar

"Maaf bu atas ketidakhadiran keluarga saya, bapak sedang sakit dikampung dan ibu juga tidak bisa meninggalkan bapak apalagi saya anak tunggal jadi tidak ada yang mewakili orangtua saya"

Mas Arfan meminta maaf karena orangtuanya tidakbisa hadir tapi tak apa bagiku yang penting mereka merestui hubungan ini aku sempat bertelponan dengan mereka tapi hanya sekedar mendengar suara sebenarnya aku sudah mengajaknya untuk pulang kampung tapi ia merasa tak enak karena nanti merepotkanku.

"Gapapa kok Nak Arfan yang penting restu mereka menyertai pernikahan kalian,lagian nanti kalau sudah menikah kan bisa mudik sama Nayra" jawab ibu

"Iya bu semoga pernikahan kami bisa langgeng" aku ikut menyahut

"Mbak kalau sudah nikah rencana mau tinggal disini apa dirumah Mbak sendiri?" tanya Riki

aku memang sudah memiliki runah sendiri baru kubeli 1 tahun yang lalu rencana aku akan mengajak ibu dan Riki tinggal disana dan menyewakan rumah ibu tapi karena aku sudah menikah entahlah bagimana nanti keputusannya.

"Ya mungkin lebih baik mbak tinggal dirumah Mbak aja Ki tapi nanti kalau ada apa-apa sama ibu langsung kabari mbak ya"

"Siap mbak,aku pasti bakal jagain ibu kok"

"Kalau bisa kamu juga secepatnya nyusul biar ada yang temenin tidur jadi gak sendirian meluk guling terus haha" Candaku

"Entar kalau udah ketemu jodoh gak kemana kok" benar juga apa yang Riki katakan

"Cepet kasih cucu ibu ya Ra biar ibu sedikit terhibur dan gak merasa jauh dari kamu" pinta ibu

"Tenang aja bu nanti akan aku buatkan cucu yang banyak biar rumah ini rame" Mas Arfan menanggapi

"Apa sih mas" aku jadi malu mukaku terasa panas pasti wajahku sudah merah

"Udah gak usah malu-malu entar juga nambah" Riki ikut menanggapi

"Emang kamu pernah?" tanyaku menyelidik apa jangan-jangan ia sudah melakukannya

"Benar Riki?" ibu juga ikut mencurigai Riki

"Enggak bu sumpah aku gak pernah ngelakuin itu aku masih perjaka kok mbak " lucu sekali wajah Riki terlihat melas

Malam ini membuat jantungku berdegup tak menentu Ehm terasa takut tapi gimana ya kalian pasti taulah gimana rasanya perawan kalau mau melepaskan sesuatu yang selama ini dijaganya

"Nay" panggil Mas Arfan

"Iya"

"Kamu jangan grogi gitu gak usah takut kita lakukan pelan-pelan gak sakit kok"

"Tapi mas aku takut"

"Sini deket mas " aku mendekat dan menatap mas Arfan ia mencium keningku berlanjut ke pipi dan dibibir, terasa aneh tapi aku tak ingin melepasnya dan ciumannya semakin turun. Astaga apa seperti ini rasanya dan akhirnya kami melepas semua pakaian yang melekat dan melanjutkan ibadah yang baru pertama kali ku lakukan

****

2 Bulan sudah pernikahan kami berjalan Mas Arfan sangat menyayangiku ia memperlakukanku dengan sangat baik hingga akupun merasa nyaman dengan kehidupan ini. Apalagi saat ia mengetahui bahwa aku hamil ia lebih memanjakanku ia tak memperbolehkan aku melakukan aktifitas rumah selain memasak semuanya dikerjakan ART, ya dengan penghasilannya sebagai pegawai kantor dan aku juga mempunyai Butik selain itu aku juga punya investasi di lahan sawit tapi Mas Arfan tak mengetahuinya ia hanya tau aku punya Butik selain itu ia tak tau mengenai bisnisku yang lain.

"Sayang papa udah gak sabar nunggu kamu keluar nanti kita bisa bermain bersama jalan bersma iya kan ma" Mas Arfan mengelus perutku yang semakin besar maklum sudah memasuki usia 8 bulan sebentar lagi ia akan lahir kedunia ini

"Iya nanti mama kuncir rambutnya terus pake pita pake baju kayak princess ya sayang"

Menurut hasil USG anakku berjenis kelamin perempuan

"Pasti nanti cantik kayak Mamanya" Puji mas Arfan

"Iya masa ganteng kayak papanya" candaku

"Udah malem udah waktunya istirahat gak usah begadang dan jangan kecapekan"

***

"Sabar sayang kamu kuat bertahan Nayra"

"Mas sakit aku udah gak kuat aaaakk" aku mengerang berteriak sudah tidak kuat lagi merasakan sakitnya.

Saat ini aku sedang berada dirumah sakit ibu dan anak berjuang menghadirkan putri kecilku ke dunia.

"Kepalanya sudah terlihat bu,ayo ambil nafas tahan keluarkan,iya bu sedikit lagi" Dokter yang membantu proses persalinanku memberikan arahan agar aku mengejan sekuat tenaga.

Suara tangisnya pecah seketika aku tergeletak lemas sambil menitikkan air mata. Selesai mas Arfan mengadzani putri kami aku menggendongnya dan berucap

"Mas aku mau beri nama Queenza"

"Iya ra aku setuju saja sayang"

l

*** Hari demi hari berlalu Enza kecilku sudah tumbuh menjadi anak yang cantik dan manis kini ia sudah duduk di bangku Taman kanak-kanak.