Untuk lebih detailnya, Lu Zijia tidak tahu lagi.
Bagaimanapun juga, pengetahuan pemilik aslinya hanya sampai sebatas foto Mu Yunhao di sampul majalah.
"Nona Muda Kedua Lu, saya Mu Yunhao. Saya akan mengantarkan Anda pulang atas nama Tuan Muda Kedua Mu."
Melihat kemunculan Lu Zijia, Mu Yunhao tersenyum ala kadarnya seraya berkata dengan sopan.
"Pulang?"
Lu Zijia yang masih belum membuka gerbang besi pun segera membukanya. Dia berkata pelan dengan alis terangkat, "Rumahku ya di sini. Tuan Mu melakukan hal yang sia-sia."
Mu Yunhao tersenyum lagi. Akan tetapi kali ini senyumnya lebih bermakna.
"Nona Muda Kedua Lu, sudah salah paham. Maksud saya pulang ke kediaman Mu. Tuan Muda Kedua sedang menunggu Anda di sana."
"Jika kita pulang sekarang, Anda akan bisa ikut makan malam bersama."
Mu Yunhao sedikit membungkuk. Dia mempersilahkan Lu Zijia untuk naik mobil.
Lu Zijia memicingkan mata sambil memasang ekspresi yang berbahaya dan misterius, "Bagaimana jika aku menolak?"
Bukannya marah, Mu Yunhao tetap tersenyum. Dia berkata dengan lembut dan sopan. Akan tetapi, terdengar penuh intimidasi.
"Saya belum pernah gagal menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Tuan Muda Kedua Mu. Jadi, mohon kerja sama Anda Nona Muda."
"Jika tidak, maka saya tidak punya pilihan lain selain memaksa Nona naik ke dalam mobil dengan tangan saya sendiri."
"Sepertinya Anda sangat percaya diri, Tuan Mu?" Lu Zijia menatapnya sambil tersenyum.
"Nona Muda bisa berpikir demikian." Mu Yunhao menyetujui ucapannya dengan percaya diri.
Meskipun Lu Zijia sangat ingin mengusir pria yang datang dengan tidak sopan dan mengganggu makan malamnya ini.
Tapi dia jelas tahu, dirinya bukanlah lawan yang sepadan bagi Mu Yunhao sekarang.
Dia bisa melihat bahwa meskipun Mu Yunhao bukanlah seorang kultivator. Akan tetapi, pria itu adalah prajurit yang telah berlatih seni bela diri kuno.
Meskipun seorang kultivator lebih hebat daripada prajurit kuno, tapi Mu Yunhao masih memiliki energi dalam yang kuat. Dia pasti sudah berlatih seni bela diri kuno sejak lama.
Sekarang ini Lu Zijia baru saja memasuki tubuh ini. Jadi, dia tidak akan bisa menghadapi Mu Yunhao sama sekali.
Melihat Lu Zijia yang terdiam, Mu Yunhao menambahkan, "Nona Muda Kedua Lu, percayalah. Kami tidak bermaksud jahat padamu."
"Jika tidak, maka Nona Muda tidak akan pernah bisa keluar dari kamar itu."
Ucapannya jelas menunjukkan jika dia juga tahu apa yang terjadi pada Lu Zijia dan Mu Tianyan di kamar hotel.
"Memangnya ada urusan apa Mu Tianyan denganku?"
Awalnya, Lu Zijia pikir bahwa dia tidak akan pernah bertemu lagi dengan Mu Tianyan. Tetapi, tak disangka ternyata Mu Tianyan mengambil inisiatif mengirim seseorang untuk mencarinya. Hal tersebut embuatnya benar-benar bingung.
"Bukan ranah saya untuk bertanya apa urusan Tuan Muda Kedua."
Mu Yunhao menggelengkan kepalanya pura-pura tidak tahu. Namun, tiba-tiba mengisyaratkan, "Tapi, seharusnya Anda masih ingat apa yang telah Anda janjikan pada Tuan Muda Kedua, kan?"
Lu Zijia mengerutkan keningnya dan langsung teringat apa yang telah dia katakan pada Mu Ershao tadi malam.
Dalam waktu singkat, Lu Zijia menunjukkan raut wajah yang sudah paham tentang apa itu. Dia memastikan, "Apakah Mu Tianyan ingin aku menyembuhkan kakinya?"
Mu Yunhao hanya tersenyum tanpa mengatakan sepatah kata pun. Hanya itu yang bisa pria ini katakan. Jadi, dia harus menebaknya sendiri.
Lu Zijia berpikir dalam diam sebelum memutuskan untuk ikut pergi bersama dengan Mu Yunhao.
Bagaimanapun, Mu Tianyan telah menyelamatkan hidupnya. Jadi, dia berhutang budi pada pria itu. Sebagai gantinya, dia akan membantu pria itu menyembuhkan kakinya.
Dengan begitu, mereka tidak akan saling berhutang lagi.
Kendati, bahkan jika dia menolak untuk pergi ke kediaman Mu sekarang, Mu Yunhao tetap akan membawanya dengan cara apapun.
Kalau begitu, kenapa dia tidak bersikap lebih elegan saja?
"Beri aku waktu 5 menit." kata Lu Zijia sebelum kembali masuk ke dalam vila.