Chereads / Ayo Bertarung, Suami Psikopatku! / Chapter 26 - Tuan Muda Kecil Yang Berpura-pura Dewasa

Chapter 26 - Tuan Muda Kecil Yang Berpura-pura Dewasa

Setelah Mu Yunhao minggir, Lu Zijia langsung bisa melihat seorang pria berwajah dingin yang tengah duduk di kursi utama meja makan panjang. Pria itu adalah Mu Tianyan.

Lu Zijia bersikap tenang ketika melihat Mu Tianyan lagi. Sebaliknya, dia dibuat agak terkejut saat matanya menemukan anak laki-laki berusia sekitar lima tahun tengah duduk di sebelah kiri Mu Tianyan.

Sejauh pengetahuan pemilik tubuh ini, Mu Tianyan masih belum menikah dan belum pernah ada berita jika dia memiliki putra berusia lima tahun.

Jadi, apa Mu Tianyan sedang menjaga anak saudaranya?

Lu Zijia nyaris tidak bisa menahan tawa saat membayangkan Mu Tianyan yang keren dan dingin menjaga seorang anak kecil.

"Siapa kamu."

Melihat kedatangan Lu Zijia, bocah itu menatapnya dengan ekspresi penuh permusuhan.

Lu Zijia bisa merasakan itu dengan jelas. Akan tetapi, dia tidak menganggapnya serius.

Bagaimanapun juga, dia hanya seorang bocah berusia lima tahun.

Di kehidupan sebelumnya, Lu Zijia adalah leluhur Jindan. Bukankah sangat memalukan jika berdebat dengan seorang bocah lima tahun?"

"Adik kecil, seharusnya kamu memberitahu namamu lebih dulu sebelum bertanya siapa Kakak?"

Melihat tuan muda kecil lucu dan menggemaskan yang berpura-pura dewasa itu membuat Lu Zijia tidak bisa menahan diri untuk tidak menggodanya.

Namun, meski dia mengatakan itu, tubuhnya tetap berjalan mendekat dan duduk tepat di sebelah kanan Mu Tianyan. Jelas jika dia ingin sekali makan saat ini.

Sebelumnya, Mu Yunhao mengatakan bahwa dia akan datang ke kediaman keluarga Mu dan makan malam dengan Mu Tianyan.

Walaupun Mu Tianyan dan bocah itu sudah hampir selesai makan, tapi dia belum makan sama sekali!

Mu Tianyan hanya meliriknya. Kemudian dia memberi isyarat pada kepala pelayan yang sudah setengah baya untuk mengambilkan sepasang mangkuk dan sumpit tambahan.

Lu Zijia tersenyum melihat perhatian Mu Tianyan.

Di saat yang sama, diam-diam dia membatin, 'Mu Tianyan terlihat seperti iblis dari luar. Akan tetapi, sebenarnya hatinya sangat baik.'

'Bukankah dia berwajah kejam tetapi berhati emas?'

Mu Yunhao pergi setelah menyelesaikan tugasnya. Jadi, dia tidak tahu apa yang tengah dipikirkan Lu Zijia saat ini. 

Jika dia tahu, pasti dia akan menatap Lu Zijia seolah mengatakan, 'Apa kamu yakin tidak ada yang salah dengan matamu?'.

"Papa, dia siapa. Kenapa datang ke rumah kita? Aku tidak suka dia. Bisakah Papa menyuruhnya untuk pergi?"

Melihat Lu Zijia mengabaikan tatapan permusuhannya, anak laki-laki itu--Mu Ruishu merasa agak kesal.

Namun, dia juga cukup pintar. Tahu bahwa Mu Tianyan lah yang bisa memutuskan Lu Zijia akan tinggal atau tidak. Maka dia mulai beralih pada Mu Tianyan sebagai gantinya.

Tatapan Lu Zijia langsung jatuh ke wajah Mu Tinyan ketika mendengar anak itu memanggil Mu Tianyan papa.

Dilihat dari wajah tampannya, dia tidak terlihat seperti ayah dari anak berusia lima tahun.

Dilihat dari penampilannya, seharusnya dia belum punya anak saat ini.

"Jangan membuat masalah. Habiskan makananmu."

Bukannya menurutinya, Mu Tianyan justru melirik mangkuk Mu Ruishu yang masih tersisa dan menyuruhnya menghabiskannya.

Wajah kecil Mu Ruishu tampak berubah lesu dan agak pucat saat ini.

Lu Zijia pikir anak itu akan menangis keras pada Mu Tianyan. 

Lagi pula, rata-rata anak kecil memang seperti itu.

Tapi, ternyata tidak.

Mu Raishu hanya menundukkan kepalanya dan berkata dengan suara lembut dan lirih, "Papa, apa papa tidak menyayangiku lagi?"