Suasana pemakaman begitu mencekam, suara tangis anak perempuan berpadu hujan deras tidak membuat anak lelaki berseragam paud itu beranjak dari tempat tersebut, netra coklatnya tidak dapat berpaling dari anak perempuan yang saat ini berjongkok di samping salah satu makam yang masih terlihat baru. Anak laki-laki itu berdiri sejauh lima meter dari gadis kecil yang tidak henti-hentinya menangis, dan sesekali berteriak sendu.
Hingga, Ia memberanikan diri untuk mendekat dan bersuara, "jangan menangis," ucapnya, lalu ia ikut berjongkok di samping gadis tersebut yang kini menatapnya bingung.
"Kamu siapa?" Tanya gadis kecil itu lirih, sementara yang ditanya tidak menjawab.
"Ayah dan ibu aku juga tinggal di sini" anak laki-laki itu mulai bercerita, ia menampilkan senyumnya.
"Kamu punya rumah sekitar sini?" Tanya si gadis kecil seraya menghapus jejak air mata yang tersisa.
"Tidak"
"Terus?"
"Orangtuaku yang tinggal di sini, di dalam kuburan yang sama seperti tempat Bunda kamu" Ia melebarkan senyumnya, sementara gadis itu menatap laki-laki di sampingnya dengan tatapan nanar. Ternyata, masih ada yang lebih menyedihkan dari dirinya, sebab setidaknya ia masih memiliki seorang Ayah.
"Kenapa kamu gak sedih!" Gadis itu sedikit menaikkan nada suaranya, ia ingin kembali menangis.
"Aku sedih kok, cuma ibu pernah bilang, Garra gak boleh nangis. Kata ibu, Garra anak yang kuat jadi gak boleh nangis" Anak laki-laki itu menatap dalam gadis kecil di dekatnya yang kini kembali menangis sesenggukan.
"Ajarin Shafa jadi kuat!"
"Kamu mau jadi teman aku?" Gadis itu mengangguk, di balas dengan senyum hangat dari anak laki-laki tersebut.
"Mulai sekarang aku bakalan lindungi kamu, aku bakal jaga kamu, kita hadapi semuanya sama-sama, kamu jangan pernah pergi ninggalin aku yah!"
Asekkk, ini cerita udah aku publish di website pribadi ku tahun 2016 dan udah banyak viewersnya wkwkw sombong amat hahah. Tapi website ku tiba-tiba ke blokir gak tau kenapa, jadi aku pikir untuk up di wattpad. Semoga kalian suka❤️