2 Tahun kemudian
Leo dan Tika diapit oleh dua orang saksi dan orang tua Tika berdiri di pintu Gereja. Tika berada di sebelah kanan Leo . Disamping Leo berdiri seorang orang tua Babtis Leo yang akan bertindak sebagai Wali . Disamping orangtua babtis mereka berdiri para saksi yaitu kawan- kawan Danz. Termasuk Rendy dan KOMPOL Renata serta beberapa kawan- kawan di kepolisian
Imam beserta putra altar menyambut di pintu Gereja.
"Romo,saya sebagai wakil keluarga kedua mempelai perkenankanlah kami menyerahkan putera dan puterinya, yakni saudara Leonardo Alexander dan saudari Maria Afrialentika Kusuma untuk dimohonkan berkat bagi perkawinan mereka."
"Terima kasih atas kepercayaan bapak dan ibu kepada Gereja untuk melangsungkan tugas yang suci ini. Semoga dengan perantaraan Gereja, pernikahan mereka diteguhkan dan diberkati oleh Allah yang Mahakuasa. Mempelai berdua yang berbahagia, atas nama Gereja saya akan memohonkan berkat Tuhan untuk menyucikan cinta kasih anda berdua dalam membentuk keluarga yang baru dan sejahtera. Sekarang persiapkanlah dirimu dengan hati yang suci agar pantas menerima rahmat Tuhan dalam sakramen ini."
Suasana hening sejenak, lalu Romo memerciki Leo dan Tika dengan air suci
" Semoga rahmat Tuhan turun kepada saudara agar dengan hati yang suci menghadap kepadaNya dalam upacara
Leo dan Tika mengikuti Misa Pernikahan dengan khusyuk begitu pula saat Homili. Leo dan Tika mendengarkan setiap kata wejangan yang di sampaikan Pastur dengan serius.
Misa hari itu di pimpin oleh Romo Ignatius .
Dan, akhirnya setelah Homili selesai, Leo dan Tika pun tiba pada saat yang paling sakral dalam misa siang itu.
" Mempelai berdua yang bahagia, saudara telah datang kemari untuk merayakan sakramen perkawinan di hadapan pejabat Gereja dan disaksikan oleh umat beriman. Kristus memberkati dan meneguhkan saudara, agar saudara sanggup saling mencintai dengan setia dan menunaikan tanggung jawab sebagai suami istri. Maka sekarang saya minta, supaya saudara menyatakan maksud dan isi hati saudara dengan menjawab pertanyaan saya" Hening sejenak.
" Leonardo Alexander , adakah saudara meresmikan perkawinan ini sungguh dengan ikhlas hati?"
" Ya , sungguh
" Bersediakah saudara mengasihi dan menghormati istri saudara sepanjang hidup?"
" Ya, saya bersedia"
" Bersediakah saudara menjadi bapa yang baik bagi anak-anak akan yang dipercayakan Tuhan kepada saudara, dan mendidik mereka menjadi orang Katolik yang setia?"
" Ya, saya bersedia "
" Maria Afrialentika Kusuma adakah saudari meresmikan perkawinan ini sungguh dengan ikhlas hati?"
" Ya, sungguh "
"Bersediakah saudari mengasihi dan menghormati suami saudara sepanjang hidup?"
" Ya, saya bersedia "
"Bersediakah saudari menjadi ibu yang baik bagi anak-anak yang dipercayakan Tuhan kepada saudara, dan mendidik mereka menjadi orang Katolik yang setia? "
" Ya, saya bersedia "
" Romo, sesuai dengan petunjuk Tuhan sendiri kami berdua telah saling memilih sebagai teman hidup. Maka sekarang kami mohon kesediaan Romo meresmikan hubungan kami sebagai suami istri menurut adat Gereja "
" Para saksi yang terhormat, adakah sesuatu yang menghalangi perkawinan ini menurut adat Gereja?"
" Setahu kami tidak ada halangan untuk meresmikan perkawinan ini. Dari sebab itu kami mendukung permohonan kedua mempelai " Ucap Pak Tukijan yang bertindak sebagai saksi
"Mempelai berdua yang bahagia, setelah mengadakan penyelidikan seperlunya dan dikuatkan oleh pernyataan para saksi, saya selaku pejabat Gereja meluluskan permintaan saudara. Akan tetapi sebelum perkawinan saudara diresmikan, saya minta saudara menyatakan kesungguhan hati saudara di hadapan umum?"
Leo menghela nafas perlahan untuk meredakan kegugupannya
" Saya, Leonardo Alexander menyatakan bahwa saya meresmikan perkawinan ini dengan ikhlas hati. Saya bersedia mencintai dan menghormati istri saya sepanjang hidup.Saya bersedia menjadi bapa yang baik bagi anak-anak yang akan dipercayakan Tuhan kepada saya"
" Saya, Maria Afrialentika Kusuma menyatakan bahwa saya meresmikan perkawinan ini dengan ikhlas hati. Saya bersedia mencintai dan menghormati suami saya sepanjang hidup. Saya bersedia menjadi ibu yang baik bagi anak-anak yang akan dipercayakan Tuhan kepada saya"
Kemudian Romo Ignatius menyatukan tangan kanan Leo dan Tika di atas Kitab Suci
" Maka tibalah saatnya untuk meresmikan perkawinan saudara. Saya persilahkan saudara masing-masing mengucapkan perjanjian nikah di bawah sumpah "
Leo perlahan menoleh kepada Tika dan dengan mantap ia menyatakan sumpahnya..
"Dihadapan imam dan para saksi saya, Leonardo Alexander menyatakan dengan tulus ikhlas, bahwa Maria Afrialentika Kusuma yang hadir di sini mulai sekarang ini menjadi istri saya. Saya berjanji setia kepadanya dalam untung dan malang, dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup. Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci ini."
Tika tak kuasa lagi membendung air matanya, dan dengan sedikit terbata ia pun menyatakan sumpahnya.
" Dihadapan imam dan para saksi saya, Maria Afrialentika Kusuama menyatakan dengan tulus ikhlas, bahwa Leonardo Alexander yang hadir di sini mulai sekarang ini menjadi suami saya. Saya berjanji setia kepadanya dalam untung dan malang, dan saya mau mencintai dan menghormatinya seumur hidup. Demikianlah janji saya demi Allah dan Injil suci ini "
"Atas nama Gereja Allah dan dihadapan para saksi dan hadirin sekalian, saya menegaskan bahwa perkawinan yang telah diresmikan ini adalah perkawinan katolik yang sah. Semoga sakramen upacara kudus ini menjadi bagi saudara berdua sumber kekuatan dan kebahagiaan. Yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia "
"Janganlah diceraikan manusia" Ucap semua yang hadir mengulangi perkataan Romo.
Leo mendekati Tika dan perlahan mendaratkan kecupan di bibir wanita yang sudah sah menjadi istrinya ini. Tepuk tangan pun terdengar. Suasana begitu bahagia dan penuh sukacita.
Tiba saatnya mempelai melemparkan buket bunga yang di bawanya di halaman gereja. Mereka akan segera menuju gedung resepsi tempat diadakannya pesta.
Tika menggenggam erat bunga di tangannya. Sementara para jomlo yang mendambakan pasangan berbaris di belakangnya dengan rapi.
"Siap yaaa...!" Seru Tika
Satu...dua...tiga
Tika pun melemparkan buket bunganya. Dan ternyata, Rendy mendapatkan buket bunga itu di tangannya. Lucia yang berdiri di samping Rendy langsung tersipu malu. Semua tau, bahwa Rendy mengejar-ngejar adik Leo sejak lama.
Tanpa di sangka, Rendy mengeluarkan sesuatu dari sakunya.
"Mohon perhatian semuanya, di hadapan semua dan juga di hadapan gereja. Saat ini, saya Rendy Aliando Reasoa ingin meminang seorang gadis disini. Luciana, maukan kamu menikah denganku?" Kata Rendy sambil berlutut dan mempersembahkan cincin dengan mata berlian kepada Lucia. Leo dan Tika saling pandang dan menahan tawa geli.
"Terima....terima....terima..." Sorak semua yang hadir.
Pipi Lucia makin bersemu merah. Dengan malu- malu ia menatap ke arah Leo seolah meminta persetujuan sang kakak. Leo hanya mengangguk.
"Iya, aku mau..." Jawab Lucia.
Rendy pun tertawa bahagia. Ia langsung menyematkan cincin di jari manis Lucia dan memeluk gadis itu.
Hari itu penuh kebahagiaan dan canda tawa. Mereka tidak menyadari bahwa sebentar lagi ada bahaya yang mengancam mereka semua. Satu pembalasan di masa lalu yang akan hadir membayangi mereka.
Bersambung