Chereads / Chronicles Faith / Chapter 2 - 002. Ch 1. Kepercayaan

Chapter 2 - 002. Ch 1. Kepercayaan

" Ah, punggungku masih sakit " ucap Akagi yang perlahan membuka matanya setelah siuman semenjak kejadian duel itu.

Setelah matanya terbuka total dia terkejut dan melihat sekelilingnya karena ruangan yang ditempatinya sangat asing.

" Hei dirimu sudah siuman ya, ternyata lebih cepat dari yang ku duga ", suara wanita yang memanggil Akagi tepat disudut ruangan.

sontak Akagi langsung menoleh lalu Akagi berpikir kenapa ada wanita dewasa yang menculik dan membawanya ketempat asing seperti ini.

" Hah siapa dirimu? kenapa tiba-tiba aku ada disini, kau menculikku ya? ", mendengar lontaran pertanyaan seperti itu dari Akagi si wanita langsung tertawa.

" Bukan seperti itu bocah, rekan ku lah yang membawamu kesini " , ucap wanita itu, lalu selang beberapa saat ada seseorang membuka pintu ruangan yang sedang ditempati Akagi dan si wanita.

" Ohhh baru saja dibicarakan orangnya sudah kesini " kata si wanita.

Lalu seorang pria yang dikenal oleh Akagi itu memasuki ruangan.

" Yoo sudah 2 hari berlalu ya semenjak aku membuatmu babak belur " ucap pria itu sambil sedikit mengejek Akagi yang masih ter duduk di ranjangnya dengan tubuh yang masih sedikit babak belur.

"Setelah membunuh ibuku dan membuatku babak belur seperti ini tapi dirimu tidak merasa bersalah sama sekali ya sialan" sontak Akagi dengan sedikit emosi.

Pria itu hanya tersenyum kecil.

" Baiklah sesuai perjanjian 2 hari lalu aku akan memberi tahu mu sesuatu yang penting namun tidak langsung semua, lagian mau kau menang atau kalah akan tetap kuberi tahu, meski pada akhirnya kau tetap akan kalah hahaha ", ucap pria itu dengan sedikit tertawa diakhir kata.

Pria itu berjalan ke sofa dekat ranjang Akagi dan dia duduk di sofa itu.

" Perkenalkan namaku Weiz Eugene dan wanita yang berada ujung ruangan itu bernama Leina Inoaden, kau bisa memanggilku Weiz atau Eugene itu terserah mu dan juga kau bisa memanggil wanita itu Bibi Leina atau Bibi Inoaden "

Weiz memperkenalkan dirinya kepada Akagi dan juga dia sekalian memperkenalkan rekannya yang bernama Leina Inoaden.

" Hei aku masih muda jadi jangan panggil aku bibi panggilah aku dengan nona saja, dan kau Weiz berani beraninya kau memanggilku dengan sebutan bibi awas saja nanti " saut Leina dengan sedikit marah karena lelucon yang dilontarkan Weiz.

lalu Weiz menjawab dengan sedikit tertawa.

" Hahaha santai saja Leina kau terlalu terbawa suasana ",

Lalu Akagi yang masih bingung ikut memberikan pertanyaan,

" Kenapa kau baru memperkenalkan dirimu sekarang, kenapa tidak dari 2 hari lalu hah? ".

Weiz langsung menatap wajah Akagi dengan serius.

" Sstttt, itu kan termasuk dari syarat perjanjian kemarin, jadi aku minta dirimu diam dan dengarkanlah penjelasannku dulu "

jawab Weiz ke pertanyaan Akagi tadi dan sekarang Akagi mulai sedikit memahami.

"Baiklah, langsung ke intinya ya...."

Jadi pada tahun 2001 ayah Akagi Shihouin yang bernama Misogi Shihouin membuat komunitas bela diri yang bernama Aliran Suci, komunitas bela diri itu awalnya hanya mempelajari teknik teknik bela diri biasa seperti taekwondo, karate, judo dan lain sebagainya. Tetapi setelah 1 tahun Komunitas Aliran Suci berkembang sangat pesat dan tepat 1 tahun komunitasnya dibangun, Ayah Akagi menikah dengan wanita bernama Inori Tachibana yang sekarang dikenal sebagai Inori Shihouin.

Komunitas ayah Akagi sangat maju sehingga bela diri dibelahan dunia sangat tersaingi dan satu-persatu perguruan di berbagai negara mulai menutup komunitasnya masing masing.

Dan fakta mengejutkannya para petinggi,guru dan murid-murid perguruan bela diri di seluruh dunia berbondong-bondong datang ke Indonesia dan berniat bergabung dalam Komunitas Aliran Suci milik ayah Akagi.

Hal itu sangat mengemparkan dunia ditahun akhir 2002. Seiring berjalannya waktu Komunitas Aliran Suci tidak hanya mengajarkan bela diri biasa saja, karena pada tahun 2005 Komunitas Aliran Suci memperkenalkan cara bertarung menggunakan senjata seperti pedang, panah, tombak, perisai, knuckle, nunchaku, stick untuk beladiri, dual wield, kapak, sabit dan pisau belati atau sering disebut dagger dan masih banyak yang lainnya.

Setelah memperkenalkan Martial Art yang sangat pesat dari tahun 2001 sampai mengalahkan seluruh bela diri di penjuru dunia, lalu pada tahun 2005, mereka merilis cara bertempur Weapon Mastery sudah jelas ini sangat menambah pamor Komunitas Aliran Suci, lalu pada tahun 2006 tepatnya Bulan Mei tanggal 1, Inori Shihouin melahirkan Akagi Shihouin.

Lalu setelah bertepatan 5 bulan umur Akagi yang masih balita itu Misogi Shihouin ayah dari Akagi berencana membuka cabang komunitasnya di seluruh negara pada 2007, tepatnya Ayah Akagi berencana membuka berbagai cabang komunitasnya di seluruh dunia.

Pada pertengahan 2007 ayah Akagi benar-benar membuka cabangnya di seluruh negara, satu persatu mulai dibangun dan selang beberapa tahun kedepan tepatnya di tahun 2010 Komunitas Aliran Suci merubah namanya menjadi Aliran Surga. Disitu Akagi yang menginjak umur 4 tahun mulai belajar pelajaran tentang bela diri oleh Ibu nya.

Namun ada suatu teori liar dari seluruh manusia di dunia yaitu Ayah Akagi menemukan hal yang melawan hukum, bisa disebut sihir. Tetapi teori itu sudah menjadi hal umum, bisa dibilang terbukti karena di tahun 2015 ayah Akagi sudah mengumumkan bahwa dia memang benar benar menciptakan sihir, namun sihirnya itu hanya bisa digunakan pada senjata buatan Aliran Surga dan bela diri yang diajarkan Aliran Surga.

Karena hal yang mengemparkan itu semua orang berbondong-bondong ingin mendaftar ke Komunitas Aliran Surga, sayangnya tepat pada akhir 2015 Komunitas Aliran Surga menutup pendaftarannya dan membuat seluruh orang di dunia kecewa. Namun itu tidak menurunkan pamor komunitas karena sekarang sudah ada puluhan juta murid aktif yang terdaftar di Komunitas Aliran Surga.

Dan ada satu hal lagi yang sangat rahasia namun hal ini hanya diketahui beberapa orang saja, sampai-sampai bisa dihitung menggunakan jari. Hal yang sangat mengerikan yaitu Ayah Akagi menciptakan suatu benda yang melawan hukum dunia, serta tuhan itu sendiri.

Hal ini hanya diketahui oleh sekelompok komunitas kecil yang bernama Chronicles dan mereka berniat membongkar seluruh kedok busuk dari Ayah Akagi suatu saat.

Tentu saja ayah Akagi waspada karena sudah 6 tahun dia dihalangi oleh komunitas kecil yang hanya berjumlah 8 orang ini, sampai-sampai ayah Akagi membuat bawahan spesialnya yang bernama Seraphime dan Oriphime, namun dalam waktu 6 tahun para Oriphime terus berganti anggota karena banyak yang meninggal setelah berhadapan dengan para Chronicles.

Sedangkan para Seraphime belum pernah berganti semenjak 6 tahun terakhir, karena bisa dibilang 10 Seraphime unggul dengan 8 Chronicles, ayah Akagi yang kesulitan menumbangkan Chronicles mendeklarasikan perang secara terang-terangan terhadap mereka pada tahun 2022 awal.

Deklarasi perang itu diketahui oleh seluruh penduduk bumi dan Komunitas Aliran Surga membuat ilustrasi wajah para Chronicles, tetapi uniknya itu agak tidak mirip dengan wajah asli mereka.

pertempuran antara Chronicles dan Aliran Surga masih berlanjut hingga saat ini dan tidak ada yang tahu akan sampai kapan pertempuran ini berakhir.

" Bisa dibilang, itu adalah penjelasan tentang kebenaran di dunia ini Akagi, apa semuanya masuk langsung kedalam kepalamu? " kata Weiz di penutup penjelasannya.

" Aku masih tidak percaya tentang penemuan sihir dan benda aneh itu, sejujurnya dari awal aku berlatih saat umur 4 tahun sampai saat ini aku masih tidak tahu tentang sihir dan benda aneh tersebut " jawab Akagi.

Weiz dan Leina sedikit terkejut karena Akagi tidak tahu tentang sihir, jika dia tidak tahu tentang benda tersebut sudah wajar karena itu hal yang sangat rahasia.

" Ohh, lalu apakah masih ada hal yang menjanggal dibenakmu setelah penjelasan tadi? " tanya Weiz.

Mendengar pertanyaan itu Akagi langsung tersadar matanya sampai terbelalak dan dia sangat terkejut, Akagi langsung memandang Weiz dan Leina secara bergantian berkali kali sambil mengucapkan perkataan kepada mereka.

" Jangan-jangan.. kalian berdua adalah.. para Chronicles? " tanya Akagi yang masih begitu terkejut.

-Bersambung-