" Kau hanya wanita bodoh tak berguna "
seseorang pria yang mencela dan menampar jatuh ibunda Akagi, lalu Ibunda Akagi bersujud memohon ampun kepada nya sambil menangis-nangis.
" Maafkan aku, baginda "
Ibunda Akagi yang layak nya seperti budak meminta ampunan kepada tuan nya.
Semua ini terjadi karena Ibunda Akagi yang gagal untuk melindungi Akagi pada saat malam itu, lalu pria yang menampar nya barusan adalah Ayah Akagi yang bernama Misogi Shihouin.
" Jelaskan padaku kenapa kau sampai gagal untuk melindungi nya "
Sorot mata merah tajam berkilauan dari kegelapan yang menatap Ibunda Akagi, lalu Misogi berjalan mendekat ke Ibunda Akagi dan menjambak rambut nya sampai ia mendengak ke atas.
" Hei, buka mata mu dan jelaskan "
Aura intimidasi yang begitu kuat dia pancarkan ke istri nya sendiri.
" Pria itu... dia... terlalu kuat.. maafkan aku "
Sambil berlinang air mata Ibunda Akagi mengucapkan kata tersebut sambil terbata-bata.
" Pria? siapa pria itu? jelaskan semua nya "
Misogi mengalirkan energi negatif ke otak Ibunda Akagi yang mengakibatkan pendarahan hebat di otak nya.
Ibunda Akagi yang di aliri energi negatif tersebut langsung meronta-ronta kesakitan dan mengalami pendarahan di seluruh sel-sel kepala nya.
" Tenang saja, luka mu ini akan sembuh dengan sendiri nya
bukan? kau hanya tinggal menjelaskan soal pria tersebut "
Misogi berhenti mengaliri energi negatif ke otak istri nya.
Lalu dalam beberapa detik pendarahan di kepala Ibunda Akagi berhenti dan Misogi melemparkan kepala istri nya ke lantai dengan sangat keras.
" Jelaskan "
Ucapan yang keluar dari mulut Misogi tersebut layak nya seperti kata-kata terakhir.
" Pria itu.. dia adalah Fafnir.. dia sangat kuat... aku sudah menghalau nya sekuat tenaga namun itu tidak bekerja.. aku tidak tahu mengapa.. tapi dia sangat kuat.. maafkan aku.. "
Ibunda Akagi yang bernama Inori Shihouin menatap suami nya sendiri dengan tatapan yang layak nya baginda raja bukan suami nya.
Mendengar kata " Fafnir " aura Misogi langsung meledak yang mengakibatkan gempa bumi di seluruh penjuru negara Britania Raya.
" Berdirilah, Inori "
Mendengar perkataan tersebut Inori langsung berdiri dengan tegap, lalu Misogi langsung memeluk nya
" Wanita yang baik, maafkan aku barusan ya "
Ucap Misogi sambil mengelus kepala Inori dan mencium kening nya, mendapat perlakuan tersebut Inori langsung senang kegirangan dan melupakan perlakuan beberapa saat yang dia terima.
Lalu Misogi memasuki ingatan Inori melalui energi positif nya yang dia aliri langsung ke otak Inori, itu menyebabkan Inori mengalami kantuk dan langsung tertidur.
" Sepertinya aku harus melihat nya lebih detail "
Lalu dalam beberapa saat Misogi pun berhasil memasuki ingatan Inori pada malam hari itu.
Misogi menjadi layak nya seperti hologram, dia bisa berjalan kesana-kemari di ingatan Inori namun tidak bisa berinteraksi di dunia ingatan tersebut. Misogi saat ini berada di dekat pintu keluar ruangan yang tertutup rapat, dan melihat Inori sedang memotong sayuran untuk sarapan di pagi hari nanti.
Lalu tiba-tiba pintu terbuka dan seseorang memasuki ruangan tersebut, seketika suasana menjadi mencekam di ikuti dengan hawa intimidasi yang sangat kuat. Bahkan Misogi yang hanya mengunjungi ingatan sebagai hologram bisa merasakan intimidasi dari orang tersebut.
" Jadi dia memang Fafnir ya, si brengsek itu "
Misogi secara tidak sengaja mengeluarkan energi negatif yang mengakibatkan projek ingatan sedikit terganggu, namun dia langsung mengatasi hal tersebut.
" Selamat malam... hmm aku harus memanggil mu apa ya? bibi? nyonya? atau The Mother "
Ucapan salam dari Sang Fafnir.
The Mother adalah codename yang dibuat untuk panggilan Inori dan untuk Misogi codename nya masih belum diketahui, namun banyak rumor dari kalangan orang jikalau codename Misogi adalah kebalikan panggilan dari Inori yaitu "The Father".
Inori yang merasa diri nya terancam, langsung membalikan aura intimidasi tersebut ke Sang Fafnir.
" Siapa dirimu anak muda? jika tidak ingin kenapa-kenapa mohon untuk keluar dari ruangan privat ini "
Inori menatap Sang Fafnir dengan hasrat membunuh yang sangat tinggi.
" Ahh.. aku hanya kebetulan salah ruan- "
Sang Fafnir belum menyelesaikan pembicaraan nya dan tiba-tiba Inori langsung menyerang nya dari depan dengan sangat cepat
" Wanita itu kenapa dia dengan ceroboh menyerang langsung, sudah jelas perbedaan nya jika dalam pertarungan jarak dekat "
Ucap Misogi yang sembari menonton ingatan tersebut.
Sang Fafnir menangkis serangan cepat tersebut dan menendang Inori hingga perabotan di dalam rumah menjadi rusak berantakan.
" Seperti nya kau tidak se anggun dan se ramah yang di rumorkan ya Ibunda, ternyata kau memang benar-benar seorang pembunuh "
Sang Fafnir berjalan mendekati Inori yang tersungkur di lantai tertimbun perabotan rumah.
" Tenang saja anakmu yang di luar tidak akan mendengar nya, itu karena aku sudah mempersiapkan teritorial kedap suara di seluruh penjuru ruangan ini "
Ucap sang Fafnir.
" Sudahi main-main nya, Fafnir "
Inori sembari bangun dari posisi tersungkur nya.
" Ohh.. ternyata kau mengenaliku ya, kuberi apresiasi untuk mu Ibunda "
Sang Fafnir mengucapkan perkataan itu sambil menepuk tangan.
Lalu Inori langsung menatap tajam Sang Fafnir, dan mengangkat kedua tangan nya mengarah ke Sang Fafnir.
" Ah, kalau tidak salah kau menguasai teknik terlarang yang bahkan tidak ada seseorang yang bisa menggunakan nya ya, teknik yang mempengaruhi aspek fundamental hukum dunia.. benar teknik tersebut bernama.... ".
" Yog-Sothoth : Temporality Quart "
Inori melepaskan teknik terlarang tersebut ke Sang Fafnir sebagai objek individu nya, seketika 1 alam semesta menjadi terang dalam 0,5 detik. Makhluk Hidup tidak akan pernah menyadari cahaya tersebut kecuali Inori dan target yang dituju nya.
" Lalu sekarang apa? "
Dengan santai nya Sang Fafnir mengucapkan kata tersebut yang dimana dalam 0,5 detik yang lalu takdir dia telah dirubah, namun seperti nya perubahan takdir itu tidak terjadi kepada Sang Fafnir.
" Tidak mungkin... apa ini ada kesalahan dalam teknik.. ini tidak mungkin "
Inori gemetar ketakutan karena ada seseorang selain Misogi yang tidak mempan terhadap perubahan takdir.
" Teknik mu berjalan semesti nya, namun kau seperti nya hanya salah sasaran saja Ibunda "
Sang Fafnir berjalan mendekati Inori lagi, namun Inori langsung melancarkan teknik terlarang tersebut berkali-kali.
" Tidak mungkin... "
Inori jatuh terduduk dan juga dia sudah mencapai batas nya, tubuh nya sudah tidak kuat lagi untuk menampung Ki Alam.
" Itu percuma Ibunda "
Tatapan intimidasi Sang Fafnir kepada Inori
" Tidak mungkin.. dalam sekali teknik aku sudah merubah takdir mu ratusan ribu kali.. dan aku mengulangi nya sampai 5x... namun mengapa.. mengapa itu tidak terjadi... "
Inori gemetar hebat dan ketakutan lalu perlahan-lahan mundur dari Sang Fafnir hingga mentok sampai menempel ke dinding.
" Sudah kubilang tadi kepadamu Ibunda, itu percuma "
Lalu setelah Sang Fafnir mengucapkan itu, projek ingatan tiba-tiba berhenti dengan sendiri nya.
Lalu Misogi kembali ke dunia asli.
" Sepertinya kapasitas otak Inori juga sudah mencapai batas nya "
Lalu Misogi menggendong istri nya itu untuk di bawa ke kamar tidur, sesudah membawa Inori ke tempat tidur Misogi menuju ke atap gedung privat milik nya.
" Menarik.. ini menarik... ternyata dia adalah orang yang sama seperti ku ya.. hahaha Fafnir aku tidak menyangka nya kalau kau adalah salah satu orang dengan kandidat Faith ".
Misogi menunjukkan muka psycho nya ditambah dengan ekspresi kegirangan nya, setelah mengetahui salah satu fakta dari Sang Fafnir yang merupakan salah satu Fáith.
----------------
Fáith adalah kandidat spesial dari Sang Niyama Dhamma, kandidat ini sudah mereka miliki sebelum lahir menjadi manusia tepat nya di saat mereka masih menyatu dengan suatu entitas bernama Outá.
Entitas Outá adalah suatu entitas yang diciptakan oleh Sang Niyama Dhamma dan hidup di suatu tempat yang tidak bisa di jelaskan karena keberadaan nya menyatu dengan ruang dan waktu serta melampaui seluruh dualitas dan hukum konsep fundamental dunia.
Outá menampung seluruh ruh yang disebut Pnévma Paraclétus yang di singkat menjadi Névtus, lalu jumlah dari Névtus itu sendiri adalah tidak terbatas.
Dari sekian banyak nya Névtus yang jumlah nya tidak terbatas ada beberapa yang memiliki khasiat yang begitu sempurna dan para Névtus yang memiliki khasiat itu dinamai Flaéitos Ehviátus.
Evolusi Flaéitos Ehviátus akan terjadi ketika dia dilahirkan kembali menjadi suatu entitas baru termasuk Manusia, mereka yang dikaruniai oleh khasiat sempurna itu ( Flaéitos Ehviátus ) tidak akan ada di masa depan dan masa lalu, mereka juga tidak terikat oleh suatu aspek fundamental yang disebut Takdir.
Para Faith pun melampaui konsep kematian, mereka tidak akan bisa mati setelah dilahirkan ke dunia ini. Kecuali jika itu adalah kehendak diri mereka sendiri untuk mati.
Lalu ketika Flaéitos Ehviátus berhasil menjadi suatu entitas baru ( termasuk manusia ) mereka di beri nama The Fáith.
----------------
Titik Penglihatan beralih ke Dimensi True Yzakh tempat dimana Weiz dan Akagi berlatih.
7 Hari berlalu namun Akagi belum menyelesaikan latihan terakhir nya karena Weiz menunda nya selama 7 Hari, Weiz juga memiliki alasan tertentu kenapa dia menunda nya begitu lama. 7 Hari lalu Weiz bilang kepada Akagi bahwa dia sedang menyiapkan latihan terakhir dan akan diberitahu kepada Akagi setelah 7 Hari setelah itu.
" Sudah dimulai, ini hari yang ke 7 "
Akagi nampak bersemangat karena akan segera menyelesaikan latihan yang menjengkelkan bagi nya.
Namun sudah 2 hari dia tidak melihat Weiz, dia menghilang tiba-tiba tetapi Akagi tidak terlalu memikirkan nya karena Akagi pikir Weiz seperti nya sedang melakukan sesuatu untuk nya. Setelah lewat beberapa jam terlewatkan, Akagi saat itu sedang akan minum air dari sungai namun tiba-tiba.
" Ada yang datang! "
Lalu di samping kanan Akagi terjadi guncangan yang hebat, Akagi merasa ada sesuatu yang sangat besar jatuh di samping kanan nyanya dan itu berjarak sekitar 15 meter an.
Debu mengepul sangat tebal akibat guncangan barusan, namun didalam kepulan debu yang begitu pekat samar-samar terlihat bayangan yang begitu besar. Lalu Akagi yang sudah menghindar dari tempat itu langsung bersiap dengan kuda-kuda bertarung nya.
" Aku tidak tahu siapa berada disana, tapi aku akan memberi sedikit bumbu sedap pada mu "
Sebelum sesaat Akagi mengeluarkan Aura nya yang dahsyat untuk membunuh makhluk aneh yang berada di depan nya secara instant, tiba-tiba kepulan debu itu langsung tersapu.
Orang yang menyapu debu tersebut adalah Weiz, dia saat ini sedang menunggangi monster yang begitu besar dihadapan Akagi.
" Apa maksud dari hal yang kau lakukan kali ini Weiz "
Akagi menanyakan nya sambil membatalkan posisi kuda-kuda bertarung nya barusan.
" Jangan menggunakan aura mu "
Ucap Weiz sambil meloncat turun dari tubuh monster yang sedang tidur itu.
" Hah? Mengapa? "
Akagi yang menanyakan soal larangan tersebut.
" Ini adalah latihan terakhir mu, kalah kan monster ini tanpa menggunakan aura mu "
Lalu Weiz menjetikkan jari nya dan seketika monster itu langsung terbangun dan mengaum dengan sangat keras
" Hei sialan tunggu dulu! "
Monster itu langsung menerjang Akagi dengan cepat, namun Akagi juga menghindari nya.
" Sialan orang itu kali ini tidak banyak bicara ya, baiklah akan ku kalahkan monster ini dan berakhir lah latihan menjengkelkan ini "
Akagi yang lompat dengan tinggi sehabis menghindari terjangan monster tersebut langsung melakukan terjangan balik ke monster tersebut.
Akagi mendaratkan tendangan yang begitu kuat sampai-sampai monster itu terpental sedikit jauh, tidak sampai disitu saja Akagi langsung menerjang monster itu lagi dengan sangat cepat dan melakukan Upper Cut.
" Tak kusangka monster sebesar ini sangat enteng dan enak untuk di pukul "
Ucap Akagi sembari meloncat ke udara menghampiri monster yang baru saja dia pentalkan ke udara.
Disaat Akagi akan menendang monster tersebut ke darat tiba-tiba monster tersebut berteleportasi ke belakang Akagi.
" Hah... "
Akagi terkejut seketika, karena dia baru tahu ternyata ada monster yang memiliki kemampuan seperti itu.
Akagi terkena serangan balik dan terpental hingga jatuh ke darat dengan sangat keras
" Tidak mungkin.. monster seperti itu memiliki sebuah kemampuan... orang itu kenapa dia tidak memberi tahu ku tentang ini sialan ".
Lalu monster yang berada masih berada di udara itu menyemburkan api berkilat yang layak nya nafas api naga ke arah Akagi.
" Sialan seperti nya tidak ada cara lain selain itu.. "
Dalam waktu sesaat sebelum api besar itu menyambar Akagi mengeluarkan Soul Blessing milik nya
" Eutopia "
Soul Blessing nya muncul di tangan nya di ikuti dengan cahaya keperakan, lalu Akagi memperkuat Soul Blessing nya dengan Ki Alam.
Hanya dalam waktu "sesaat" itu Akagi sudah mengumpulkan Ki Alam yang sangat besar di Soul Blessing nya, lalu dia lanjutkan dengan posisi kuda-kuda layak nya Samurai memegang katana.
" Swinggg " Terdengar suara dengungan Soul Blessing yang seperti besi di ikuti dengan hempasan angin yang sangat kuat, saking kuat nya sampai membelah api kilat yang di arahkan monster itu ke Akagi.
Guncangan terjadi, shockwave angin yang sangat kuat itu mengenai monster itu juga dan membuat nya menerima luka tebasan vertikal yang fatal.
Setelah itu Akagi langsung berteriak ke arah Weiz.
" Hei nama jalur dan teknik mu yang kau tunjukkan kepada ku itu apa? cepat beri tahu! ".
Seperti nya Akagi akan mencoba sesuatu yang sedikit berbeda.
" Apa maksudmu? apa kau akan meniru nya?! "
Balas teriakan Weiz dari arah yang tidak begitu jauh.
" Tidak usah banyak bicara cepat beri tahu! "
Akagi memaksa nya untuk memberi tahu nya.
" Kau yang sekarang akan mati jika meniru jalur teknik yang sudah 4 tingkatan teratas bocah sialan! "
Weiz masih tetap kekeh untuk tidak memberi tahu jalur nya itu ke Akagi karena akan berakibat fatal.
" Kau memang banyak bicara.... sialan.. "
Ucap Akagi du dalam hati dan....
" Empty Matter : Noise "
Weiz yang melihat itu hanya bisa terdiam, namun di sisi lain juga dia agak khawatir karena Akagi yang sekarang meniru teknik yang dimana sudah mencapai tingkat ke 4. Normalnya mereka yang melakukan hal seperti Akagi akan langsung mati di tempat, tetapi kali ini Weiz melihat sesuatu yang berbeda dari fakta itu.
Guncangan dan suara bising terdengar di udara dan dalam sesaat Akagi sudah berada di depan Weiz sambil memegang Soul Blessing nya.
" Tenang saja, aku sudah memperkecil dampak yang di keluarkan "
Dengan santai nya Akagi mengucapkan kata-kata itu setelah dia melakukan tindakan yang bodoh.
Weiz tertawa dan kebingungan karena dia baru melihat seseorang yang masih bisa hidup setelah melakukan hal bodoh seperti meniru jalur tingkat ke 4.
" Aku mau tidak percaya, tetapi bukti nya sudah ada di depan mata ku sendiri "
ucap Weiz didalan hati sambil memegang dahi nya dengan telapak tangan kanan nya.
Monster yang berada di udara itu sudah tercincang sampai ke titik atom dan bersih tanpa tersisa jika dilihat memakai mata telanjang.
" Lain kali berikan informasi lebih lanjut mengenai makhluk seperti itu sialan, aku terkejut bahwa monster juga bisa melakukan yang seperti itu "
Akagi memutar-mutar Soul Blessing nya lalu memecah nya menjadi jiwa dan masuk ke dalan tubuh nya lagi.
" Dengan ini, kau lulus "
Weiz bertepuk tangan kepada Akagi sembari mendekati nya lalu menepuk pundak nya
" Bersiap lah, untuk 3 hari kedepan ".
" Akhirnya, kalau begitu apa aku boleh meminta waktu 3 hari itu? "
Akagi menoleh ke arah Weiz yang berada di samping nya
" Bukan kah lebih baik gunakan waktu itu untuk istirahat? memang nya kau mau melakukan apa? "
Tanya Weiz yang sedikit penasaran.
" Aku ingin menyempurnakan teknik beladiri ku yang sudah lama tidak ku gunakan dan seperti nya tempat ini sangat cocok untuk mengasah nya lebih cepat lagi "
Akagi sambil berjalan kedepan.
" Oh, memang nya teknik seperti apa jika aku boleh tahu? "
Weiz berjalan mengikuti Akagi yang berada di depan nya sambil masih sedikit penasaran tentang permintaan Akagi.
" Hmm... kalau tidak salah namanya Tenketsu "
Itu hanya lah jawaban yang biasa saja, tapi reaksi Weiz yang mendengar kan jawaban itu mengatakan sebaliknya.
Weiz berhenti berjalan dan menaruh telapak tangan kiri ke muka diri nya
" Tenketsu.. tidak mungkin itu adalah teknik super kuno tingkat tinggi yang bahkan aku mengira nya sudah punah saat ini... tetapi aku sedikit tidak heran karena dia adalah anak langsung dari Misogi.. mungkin orang itu memang sudah merencanakan nya dari awal ya... sialan seperti nya kali ini kami akan benar-benar tidak akan gagal untuk yang kedua kali nya Misogi "
Ucap Weiz didalam hati sambil memikirkan apa yang akan terjadi kedepan nya.
" Hei kenapa kau diam saja di situ "
Akagi yang menyadari kalau Weiz berdiam diri di satu tempat.
" Ah, tidak aku hanya melamun sebentar "
Jawab Weiz sambil melanjutkan jalan nya.
" Ku kira kau dikutuk oleh arwah monster barusan dan menjadi batu "
Ledek Akagi ke Weiz.
" Hahaha itu tidak akan terjadi... ngomong-ngomong apa aku boleh melihat kau melakukan latihan mu sendiri dalam 3 hari ini Akagi? "
Weiz yang ketawa garing sambil melanjutkan pertanyaan di sela-sela nya.
" Ohh, apa kau yakin akan menonton latihan yang membosankan juga ini? "
Tanya Akagi.
" Jika kau bilang bosan, untuk apa aku melatih mu selama 27 hari ini? "
Jawab Weiz.
" Hufttt.. ya sudah itu terserah diri mu "
Lalu Weiz yang mendengar itu langsung tersenyum kecil, karena dia akan menyaksikan seorang monster kecil yang sedang memanjat tebing dan nanti nya dia benar-benar akan bisa melahap seorang dewa.
----------------
[ Titik Penglihatan beralih ke Dimensi bernama Absolutian yang dibuat oleh salah satu dewa yang bernama Memphis. ]
Dataran Absolutian yang berisi Ras Dewa itu sekarang sudah menjadi antah berantah, karena seluruh Ras Dewa yang bernama Memphian itu dibantai oleh salah satu Seraphime. Dia tidak lain adalah " Amuraa The Red " Sang Seraphime terkuat lalu dia menculik anak dari Sang Memphis yang bernama Oriant dan menjadikan nya sebagai tumbal projek untuk Misogi.
" Memphis, sungguh malang nasib mu kau sudah rela di segel oleh ras mu sendiri dan sekarang ras mu dibantai oleh ras terhina itu... lalu kau memilih menyatu dengan energi gelap di dalam segel itu untuk selama nya tanpa membalaskan dendam mu sedikit pun... tapi tenang saja sebagai teman aku yang akan membalaskan penderitaan mu itu "
Suara misterius yang terdengar jauh didalam Dimensi Absolutian.
Jauh di dalam Dimensi Absolutian terlihat sebuah entitas misterius, dia tidak terlihat sama sekali dan berwujud lumayan tinggi lalu dengan mata biru yang menyala, bahkan hanya dengan hawa aura kehadiran nya saja sudah membuat gunung, dataran dan bukit yang gersang layak nya dataran di Planet Merkurius itu menjadi retak. Entitas itu mengarahkan tangan nya ke depan dan menyobek ruang dan waktu, sobekan ruang dan waktu itu menunjukan Planet Bumi.
" Tapi belum saat nya... aku masih menunggu diri nya... tenang lah sedikit teman ku... sabar... karena aku juga sudah memulai rencana ku.... aku sudah memberi setengah jiwa ku pada salah satu makhluk hidup yang kupercaya di ras hina itu... sejak dulu... ya benar sejak dulu... dia adalah wadah yang sempurna hahaha.... setelah saat itu tiba... aku akan mengambil alih inti nya.... dan di saat itu lah pembalasan penderitaan mu akan terwujud Memphis... hahaha.... "
Entitas Misterius itu pun perlahan menghilang sambil tertawa, di ikuti dengan tertutup nya ruang dan waktu tersebut.
-Bersambung-