Chereads / Chronicles Faith / Chapter 10 - 010. Ch 3. The Great

Chapter 10 - 010. Ch 3. The Great

[ Samudra Pasifik Selatan, Replika Gurun Kalahari ]

Dari kejauhan terlihat Leina yang sedang diam berdiri sambil memandangi langit-langit barrier absolut, Leina seperti menemukan kejanggalan pada barrier absolut nya, dia sudah menghabiskan waktu selama 30 menit hanya untuk berdiri diam dan menyaksikan langit-langit barrier absolut.

" Ini aneh, seperti ada sesuatu objek yang memaksa masuk, tetapi objek seperti apa? "

Leina bergumam sendiri di dalam hati nya, dia merasakan firasat yang tidak enak soal ini, seakan-akan dia mengetahui jika saat ini diri nya harus waspada dengan apa yang akan terjadi selanjut nya.

" Endless "

Leina memanggil soul blessing milik nya, dia berniat langsung menyerang jika memang ada suatu objek yang berhasil menembus barrier absolut, disaat yang menegangkan seperti ini pun dia masih bisa memperhitungkan apa yang akan terjadi kedepan nya.

Dan benar saja langit-langit barrier absolut retak dalam bentuk persegi kecil, lalu sepersekian detik selanjut nya retakan itu benar-benar pecah, Leina yang berniat langsung menyerang tiba-tiba hanya terdiam. Itu karena dia merasakan hawa kehadiran yang sangat mencekam.

Sebuah objek terjatuh dari retakan itu, tangan Leina tidak bisa berhenti gemetar akibat hawa keberadaan tersebut, samar-samar dari kepulan debu tempat objek itu terjatuh, terlihat sosok manusia yang mengenakan jubah serba putih, kepala nya yang ditutupi oleh sebuah tudung dari jubah dan juga memegang sebuah pedang yang masih di sarungi.

Orang misterius itu pun hendak menarik pedang dari sarung nya, akan tetapi hal itu di cekal oleh Leina. Diri nya langsung menerjang dengan sangat cepat ke orang misterius itu dari arah depan dengan sangat cepat.

" Tidak.. aku tidak boleh membiarkan dia menarik pedang dari sarung nya "

Serangan super cepat itu berhasil dihindari orang misterius tersebut, lalu dia pun hendak menarik pedang nya lagi dari sarung untuk kedua kali nya. Leina untuk kedua kali nya menerjang orang misterius itu lagi, tetapi kali ini dia menggunakan teknik nya.

" Violet : Purple Eye "

Kilatan atmosfer ungu dengan sangat cepat menerjang orang misterius itu sampai tanah yang dipijaki nya menjadi rusak, serangan barusan mengakibatkan 100 tebasan dengan sangat cepat namun orang misterius itu mampu menghindari 100 tebasan tersebut, tanpa bergerak sama sekalu dari tempat berdiri nya.

" Tidak mungkin.. bagaimana bisa? "

Orang misterius itu sekali lagi hendak menarik pedang dari sarung nya, akan tetapi lagi-lagi Leina menerjang nya lagi. Kali ini serangan Leina berbeda dari 2 serangan sebelum nya, karena serangan kali ini 100x lebih cepat dari sebelum nya.

" Aku tidak akan membiarkan nya! "

Leina tiba-tiba sudah berada di hadapan orang misterius itu.

" Violet : One Eye "

Tubuh Leina diselimuti oleh atmosfer ungu dan juga mata nya menjadi ungu berkilauan, serangan super cepat ini menyerang dari ketiga sisi musuh. Dari arah kiri, kanan dan depan, akan tetapi serangan yang berasal dari arah kiri, kanan tidak terlihat dan juga lebih cepat ketimbang serangan yang berasal dari arah depan.

" Berakhir lah! "

Akan tetapi itu sia-sia serangan 100x super cepat itu juga mampu di tangkis oleh sang misterius, dia dengan cepat menarik pedang dari sarung dan mengangkat nya ke atas, lalu terjadilah shockwave kuat yang mengakibatkan Leina terpental.

" Cepat, namun lemah "

Ucap dari sesosok misterius tersebut, lalu Leina pun melihat sebuah logo yang tidak asing di jubah orang misterius itu dan pada saat itu lah dia menyadari nya.

" Jangan bilang, kau, The Great : Arthur Pendragon "

Sebilah pedang yang tidak asing, jubah putih dan juga logo yang tidak begitu asing. Sudah jelas bahwa orang misterius itu adalah Seraphime No 7, The Great.

" Kau lumayan teliti juga, nona "

Leina juga langsung yakin setelah melihat pedang yang di kenakan nya, itu adalah pedang yang digunakan oleh The Great dulu saat pertempuran besar Chronicles melawan Aliran Surga.

" Barrier ini sangat sulit untuk ditembus, lalu siapa yang menyangka bahwa ada Gurun Kalahari disini, meskipun hanya replika tapi ini 100% lebih baik ketimbang original nya "

Leina berusaha untuk tidak lengah sedikitpun di situasi yang mencekam ini, bagaimana pun juga lawan nya adalah Seraphime ditambah lagi dia sendirian menghadapi nya.

" Sialan, harus kah aku mengeluarkan kartu as ku disini?, tidak seperti nya itu bukan pilihan yang bagus, aku cukup menghadapi nya saja saat ini. Benar kan Weiz? "

Leina teringat oleh perkataan Weiz dulu saat sedang latihan, Weiz berkata bahwa suatu saat nanti Leina akan mengalami kondisi diantara hidup dan mati, disaat itu lah Leina harus bisa memutuskan dan memilih pilihan. Meskipun ada ratusan pilihan yang akan dia pilih, namun sudah jelas dia harus bisa memilih salah satu nya saja agar bisa lanjut untuk hidup atau mengabaikan nya lalu mati termakan noda.

The Great mengangkat pedang nya ke atas lagi menggunakan kedua tangan nya.

" Fulgent : Overdrive "

Setelah mengucapkan teknik nya itu dia langsung mengibaskan pedang nya ke arah depan, tepat nya ke arah Leina.

"Boommmmmm" suara dentuman yang sangat keras.

Untung saja Leina sempat menghindar dari serangan fatal tersebut, serangan itu membelah seperempat dari luas Gurun Kalahari, lalu Leina pun terkejut setelah menyadari suatu hal.

" Tunggu sebentar seperti ada yang aneh disini, apakah pedang yang dia sarungi itu adalah soul blessing milik nya?, tetapi seperti nya itu bukan soul blessing, namun mengapa pedang biasa seperti itu mampu mengimbangi kapasitas teknik yang di keluarkan, ini sangat aneh "

Leina bergumam di dalam hati nya, dia juga merasa sangat aneh dengan pedang yang di kenakan The Great, apakah itu soul blessing? atau hal lain?.

" Tidak usah memikirkan terlalu rumit nona, anggap saja ini adalah soul blessing ku dan pedang ini sudah jelas bernama Excalibur "

Leina sama sekali tidak terkejut mendengar pernyataan barusan karena dulu di pertempuran besar, dia sempat melihat bahwa The Great memang memiliki pedang yang dikemas oleh sarung pedang, selama perang The Great sama sekali tidak pernah melepas pedang tersebut dari genggaman nya.

The Great juga sangat kuat, bahkan Enmu juga dulu kesusahan melawan nya, apalagi setelah beberapa tahun kedepan tepat nya saat ini, The Great juga pasti sudah bertambah sangat kuat lagi.

Tetapi meskipun Leina punya cocoklogi yang logis akan pedang tersebut, Leina tetap saja masih merasa curiga kepada pedang itu, apakah itu memang soul blessing atau bukan. Itulah pertanyaan yang selama ini dia pikirkan terus-terusan.

" Kau sudah menarik pedang mu keluar dari sarung nya, seperti nya tidak akan ada jalan lari bagi ku, tapi karena itu lah aku harus menghabisi mu disini, karena kau sangat berbahaya "

" Semoga beruntung, nona "

Dari ratusan bahkan ribuan pilihan, yang dipilih Leina saat ini adalah mengabaikan nya, karena seperti nya dia sudah bersiap untuk kematian yang ternoda itu.

" Maafkan aku Weiz, jika aku masih bisa melihat hari esok, berarti diri ku saat ini termasuk manusia paling beruntung "

Leina melakukan kuda-kuda yang tidak memiliki celah, di sisi lain The Great hanya memperhatikan apa langkah yang akan diambil Leina selanjut nya.

" Violet : Lilac Embrace "

Garis-garis ungu layak nya benang yang sangat tipis muncul dari belakang Leina dan dengan sangat cepat langsung mengitari The Great layak nya memeluk nya.

Benang tipis itu terus mengitari The Great yang berasal dari belakang Leina, disaat yang bersamaan Leina langsung mengangkat pedang nya keatas dan benang-benang ungu tipis itu langsung mengetat, yang dimana itu langsung mengurung The Great layak nya seperti kepompong.

Lalu benang-benang itu hilang dan hanya menyisakan 1 benang tipis berwarna ungu di ujung pedang Leina yang sedang dia angkat ke atas saat ini, Leina menusuk benang tipis itu menggunakan ujung pedang nya dan kepompong yang mengikat The Great terbuka.

Namun tidak ada The Great didalam nya, disaat kepompong itu terbuka yang terlihat adalah sesuatu yang gelap seperti kekosongan, lalu Leina pun masuk ke dalam kepompong itu.

Ketika Leina memasuki kepompong, dia melihat The Great yang sedang terikat oleh benang tipis di kedua kaki dan tangan nya, akan tetapi benang itu tidak berujung panjang nya. Karena saat ini Leina sedang berada di dimensi yang dia buat melalui teknik nya barusan.

Dimensi Kekosongan yang bernama Lilac ini memiliki ukuran yang tak berujung, disisi lain ketika Leina masuk ke dalam teknik ini dia menjelma menjadi atmosfer ungu, namun atmosfer ungu itu tetap mendata 100% informasi tubuh asli Leina.

Leina saat ini seperti menggunakan tubuh diri nya yang lain, atau bisa disebut sebagai avatar. Dia tidak bisa di serang oleh serangan fisik, kecuali seseorang yang menyerang nya bisa ber interaksi dengan elemental atau suatu yang non fisik, soul blessing milik nya pun ikut menjadi atmosfer ke unguan.

" Buka topeng mu "

Ucap Leina sambil memutari The Great, ucapan Leina disini menunjukkan bahwa semua Seraphime memakai topeng untuk menutupi wajah mereka, akan tetapi itu tidak berlaku untuk para anggota Oriphime.

The Great hanya diam membantu tanpa melakukan ataupun mengucapkan sesuatu, Leina yang melihat mendapatkan respon seperti itu langsung ber inisiatif untuk membuka kan topeng nya dengan cara paksa.

Akan tetapi disaat Leina akan membuka topeng The Great menggunakan cengkraman tangan kanan nya, tiba-tiba muncul sebuah shockwave dari arah kiri yang begitu cepat langsung memotong tangan kanan Leina.

Leina langsung tersentak dan melihat sisi kiri nya, Leina pun terkejut dengan apa yang dilihat nya, dia melihat The Great yang sedang membawa pedang nya. Padahal Leina yakin bahwa dia sudah mengikat The Great menggunakan benang tipis yang mutlak dan tidak akan mudah untuk di lepaskan.

Lalu Leina baru sadar setelah dia melihat lagi The Great yang dia ikat, ternyata itu hanya lah clone dari The Great. Teknik milik nya ini sedikit mirip dengan Enmu Yoshimitsu, akan tetapi perbedaan nya terlihat jelas karena clone dari The Great hanya meniru 10% dari komposisi tubuh asli pengguna nya.

Clone yang di ikat oleh Leina pun meluntur cair layak nya air dan lilin lalu menghilang.

" Aku tidak menyangka, orang sekuat dirimu masih terkecoh oleh teknik murahan seperti ini, nona "

" Tetapi tetap saja itu percuma, The Great, di dimensi ini aku lah yang di unggulkan "

Tangan kanan Leina yang putus teregenerasi kembali, itu sudah jelas karena di tubuh atmosfer nya dia mendapatkan regenerasi yang sangat tinggi, meski sekalipun eksistensi tubuh nya di hapuskan Leina akan tetap muncul kembali dengan sangat cepat ketika menggunakan tubuh atmosfer ini.

" The Great, bersiap lah untuk mimpi buruk mu "

-Bersambung-