Chereads / Chronicles Faith / Chapter 14 - 014. Ch 4. Kekuatan Dan Kegelisahan

Chapter 14 - 014. Ch 4. Kekuatan Dan Kegelisahan

Seluruh stadion hampir tertutup oleh kepulan debu yang menjulang tinggi, akibat diri ku yang mengeluarkan segenap kekuatan untuk menyerang Jester.

Seketika suasana hening, akan tetapi diri ku tetap berwaspada meskipun suasana yang menjadi tenang secara tiba-tiba ini.

" Takk " suara jentikan jari yang keras terdengar, di ikuti dengan kepulan debu yang tersapu bersih dalam sekejap.

Aku pun tahu siapa yang menjetikkan jari dan menyapu bersih debu tebal yang berada di stadion ini, lagipula mungkin tidak ada lagi seseorang yang mampu melakukan apa saja dengan jentikan jari nya itu terkecuali diri nya.

Setelah beberapa saat aku pun tiba-tiba merasakan getaran aneh yang semakin lama-semakin membesar.

" Seperti nya dia memang berniat untuk menghancurkan stadion ini ya, ya lagipula stadion ini juga di ciptakan untuk pertarungan yang saling menghancurkan ini "

Ucap Weiz yang sepertinya sudah mengetahui sesuatu.

Getaran nya semakin membesar, lalu aku pun menyadari bahwa ada objek yang bergerak dengan cepat dari arah Utara stadion. Tepat nya itu di sayap bagian kanan stadion.

" Golden.. Stick! "

Objek itu berupa wooden stick yang begitu besar dengan kilauan warna emas, wooden stick itu menghancurkan sayap bagian utara stadion dan meratakan nya dengan tanah. Untuk sayap bagian selatan masih berdiri kokoh namun sedikit terkena dampak nya.

Tentu saja aku bergerak dengan sangat cepat sebelum sesaat wooden stick itu akan mengenai ku, aku langsung melompat ke udara dengan cukup tinggi.

Akan tetapi diri ku langsung terkejut karena Jester yang tiba-tiba langsung berada di hadapan ku. Dia bergerak dengan sangat cepat meskipun jarak nya 5km.

" Silver Stick! "

Lagi-lagi aku terkejut, karena tiba-tiba dia memegang wooden stick berwarna perak yang begitu besar menjulang ke langit, lalu dia dengan cepat menghantam diri ku dengan wooden stick itu. Aku tidak bisa bereaksi karena itu terjadi dengan terlalu cepat.

Aku jatuh ke darat dengan sangat keras, dan juga Jester tidak berniat untuk memberi ku nafas sedikit pun.

" Bronze Stick!"

Dia langsung menusuk ku dengan wooden stick yang kali ini berwarna perunggu, itu langsung membuat tanah hancur dari dalam. Dalam beberapa saat yang singkat dentuman keras terjadi akibat tusukan itu.

" Uhuk...uhukk.. kau bertambah semakin kuat meskipun kau sudah sekuat itu Jester... dan juga jangan menatap ku dengan tatapan kosong mu itu "

Tusukan wooden stick itu membuatku tumbang seketika, bibir ku sudah berlinang darah dan juga akupun batuk dengan dahak berdarah.

" Kau juga, bertambah semakin kuat. Jujur saja tadi aku hampir kalah dari mu "

Tanpa kusadari ternyata bibir Jester juga terdapat noda darah yang seperti nya sudah dia bersihkan setengah nya. Tak kusangka serangan tenketsu ku mampu memberikan dampak kepada nya. Ternyata di malam itu mungkin Weiz lah yang terlalu kuat.

" Setidak nya cabut rasa gelisah mu itu sebelum berbicara seperti itu kepadaku "

Aku dengan sisa-sisa energi ku mengangkat tangan kiri ku tepat di dahi Jester.

[ Ryougi! ]

Teknik Ke 3 atau disebut dengan serangan yang terkuat dari ketiga teknik tenketsu ini bernama Ryougi. Teknik ini diperlukan dari jarak yang sangat dekat agar lebih efektif dan desktruktif, karena teknik ini mirip dengan pukulan 1 inci. Akan tetapi ini bukanlah 1 inci melainkan 0,05 inci.

Teknik Ryougi ini harus benar-benar tepat tidak boleh lebih 0,05 atau kurang dari itu, karena itu lah teknik Ryougi ini disebut sebagai yang tersulit dan juga terkuat.

Lagi-lagi dentuman yang keras terjadi layak nya bom dan gemuruh petir yang menjadi satu, Jester terpental ke udara dengan kondisi yang tidak sadarkan diri. Karena aku menyerang di bagian dahi dan karena itu lah aku bisa memberhentikan kinerja otak nya sementara waktu.

Tulang bagian dahi Jester pun retak akibat serangan itu, di ikuti beberapa pembuluh darah penting yang ikut pecah, sehingga aliran darah keluar melalui mata, telinga, mulut, hidung dan juga telinga nya.

Setelah beberapa saat terpental ke arah udara, Jester pun jatuh ke darat. Dia saat ini masih tidak sadarkan diri akibat serangan teknik bernama Ryougi milik diri ku.

" Setelah melihat nya beberapa kali, aku baru tersadar dan mengetahui apa sebenarnya teknik yang dia pelajari itu. Aku sangat yakin jika itu adalah Tenketsu "

Ucap Varon sambil tersenyum kecil sambil mengeratkan kedua kepalan tangan nya.

" Tidak mungkin.. bocah itu? bagaimana bisa? "

Lanjut Clara yang terkejut.

" Bahkan Weiz tidak bisa menggunakan teknik itu "

Lanjut lagi ekspresi terkejut dari Heian

" Tidak, seperti nya kalian salah kaprah. Di dunia ini bahkan tidak ada yang bisa menggunakan teknik itu, akan tetapi anak itu sepertinya adalah pengecualian. Aku tahu ini sangat mustahil tetapi bukti yang sangat kuat sudah kita lihat sendiri dengan mata kita saat ini "

Ucap Eyle dengan spontan, dia juga terkejut dengan apa yang dia lihat saat ini.

" Sebenar nya aku juga sangat penasaran dengan apa yang di lakukan oleh Misogi kepada anak itu, aku akan menyimpan pertanyaan ini sampai aku benar-benar berhadapan dengan nya suatu saat nanti "

Weiz pun masih terbayang oleh banyak pertanyaan, dia berharap suatu saat nanti rasa penasaran nya ini akan terbayar.

" Dan juga aku pun tidak ingin lagi merasakan perasaan yang menyakitkan akibat dihantam teknik itu "

Ucap Enmu sambil bergidik ngeri membayangkan suatu hal yang tidak mengenakkan tentang teknik itu.

-

Hampir semenit setelah itu Jester masih belum tersadar akibat serangan fatal dari ku. Namun tetap saja meskipun dalam kondisi tenang seperti ini aku harus tetap waspada, karena aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kali nya.

Getaran yang aneh terasa lagi, kali ini getaran nya lebih besar dari yang tadi. Lalu aku melihat Jester yang terbangun dari posisi tersungkur nya itu, akan tetapi dia masih tidak sadar, dia berdiri terdiam dan lama kelamaan keluar aura kuning keemasan mengitari tubuh nya.

" Sialan itu, dia benar-benar mulai serius ya sekarang "

Ucap Eyle yang tiba-tiba menjadi serius menonton pertandingan ini, akibat dia melihat Jester yang tiba-tiba seperti itu.

Jester hanya berdiri diam dan mendengakkan kepala nya ke atas, lalu dalam perlahan dia mulai menurunkan kepala nya itu dan menghadap ke arah ku. Perlahan juga dia membuka mata nya yang tertutup.

Jester membuka mata nya dengan lebar, seluruh mata nya kini berwarna keemasan. Di ikuti dengan aura ekstrim nya yang menyebar ke seluruh penjuru replika Gurun Kalahari.

" Perwujudan yang mengguncang spanyol dulu, dan itu disebut sebagai Epistle Seeker "

Gumam Weiz didalam hati nya.

" Tak kusangka dia menggunakan perwujudan itu hanya untuk melawan seorang bocah "

Ucap dari Heian.

" Perwujudan itu adalah perwujudan yang paling lemah dari seluruh yang dimiliki oleh Jester, akan tetapi konsep lemah itu akan menjadi sangat kuat bagi bocah itu sekarang "

Enmu mengucapkan itu layak nya menepis perkataan yang barusan di lontarkan Heian.

-

Setelah melihat Jester yang akan menggunakan kekuatan penuh nya itu, aku pun tersadar. Bahwa memang seharus nya kami berdua bertarung dengan segenap kekuatan, jika tidak lalu untuk apa 1 bulan yang kami habiskan untuk latihan itu.

Tanpa basa-basi lagi aku pun melakukan kuda-kuda tenketsu lagi, tetapi kali ini berbeda. Karena aku akan mengkombinasikan nya dengan Soul Blessing milik ku.

" Ayo.. Eutopia "

Aku mengeluarkan aura ku yang berwarna keperakan itu, tetapi aura itu kubuat samar-samar. Lalu di ikuti dengan pedang yang keluar dari tubuh ku dan ku genggam dengan tangan kanan ku.

Jester langsung menerjang ku dari arah depan, tetapi sebelum dia mencapaiku, aku melakukan sesuatu yang dilarang oleh Weiz pada saat latihan. Dia memberitahu ku agar tidak menggunakan teknik itu lagi, tetapi aku sama sekali tidak mendengarkan nya. Karena ini memang salah satu senjata terkuat ku.

[ East Divinity : Supernova! ]

Gelombang Ledakan yang besar terjadi di sekeliling ku, itu berbentuk lingkaran yang lumayan masif. Dan juga memgeluarkan sebuah debu-debu kosmik berwarna terang dan juga gelap. Jester yang hampir menusuk ku dengan wooden stick nya itu langsung terlempar ke depan dengan begitu keras.

" Tidak mungkin "

Ucap Jester sambil terengah-engah.

" Jester, tidak peduli seberapa kuat diri mu saat ini. Karena jika kau tidak mencabut rada gelisah mu itu, kau benar-benar akan kalah hari ini! "

Teriak ku dengan keras ke arah Jester.

" Sialan, anak itu tidak mendengarkan ku sama sekali ya "

Ucap Weiz sambil sedikit tersenyum jahat.

Sedangkan para Chronicles yang lain nya masih terkejut dengan apa yang dilihat nya barusan.

Mereka semua terkejut karena diri ku bisa " Meniru " tanpa mendapatkan konsekuensi dari sebab dan akibat. Itu karena konsep " Meniru " sangat berbahaya, siapapun yang nekat untuk melalukan nya dia akan langsung mati dengan sekejap.

Sebab orang itu memaksakan diri nya agar menyetarakan komposisi diri nya dengan pengguna teknik tersebut, dia juga memaksakan aliran Ki milik nya agar sama tingkat nya dengan pengguna teknik tersebut. Akibat nya orang yang melakukan itu akan langsung mati setelah menggunakan nya.

Karena tubuh nya tidak akan kuat, sebab menerima kekuatan dan Ki yang sangat ekstrim secara mendadak. Dan perlahan tubuh orang itu akan hancur dari dalam termasuk jiwa nya, lalu orang itu akan benar-benar mati.

Larangan ini tidak hanya untuk petarung pemula saja, melainkan untuk petarung kelas tinggi. Termasuk para Chronicles, Oriphime, Seraphime dan Anglo Saxon. Tentu saja termasuk para petarung lain nya, yang sama rata dengan kekuatan para anggota di organisasi tersebut.

-

Jester kali ini menerjang ku lagi, dia lebih cepat dari sebelum nya. Tetapi aku dengan sengaja membiarkan diri nya agar jarak nya lebih dekat dengan ku. Lalu...

" Kena kau.. "

" Harus nya aku yang mengucapkan perkataan itu, Jester "

[ Seven Law : Viriscendent! ]

-Bersambung-