" Exviero "
Ucap kedua orang itu dengan bersamaan.
Setelah mengucapkan itu, mereka berdua langsung menyerang Exviero dengan frontal dan cepat.
Bombardir serangan itu menghasilkan layak nya suara gemuruh dan bom yang diledakkan masif secara bersamaan.
Namun meskipun di bombardir oleh serangan yang begitu brutal, Exviero masih berdiam diri diatas langit tanpa bergerak sedikitpun.
" Benjamin, Natalia. Lebih baik kalian berhenti sekarang "
Ucap Exviero dengan nada pelan.
Exviero terlihat masih begitu bersih tanpa ada luka dan lecet, meskipun telah menerima serangan yang begitu besar.
Lalu wanita bernama Natalia itu menerjang Exviero menggunakan Zero Weapon berbentuk belati dengan begitu cepat.
Note : Seperti yang diketahui dan yang sudah dijelaskan di chapter Dunia Fantasi, Zero Weapon adalah senjata pengganti atau sampingan. Dan bukanlah Soul Blessing. Zero Weapon hanya bisa mengeluarkan kekuatan pemiliknya sejauh 20%.
Dengan begitu tenang Exviero menahan serangan itu dengan memegang tangan Natalia.
Exviero lalu melempar Natalia ke pulau dengan begitu keras, sampai mengakibatkan Gempa skala kecil di area itu.
" Seperti nya dengan tangan kosong dan zero weapon masih belum cukup untuk mencapai mu "
Ucap Benjamin sambil melakukan ancang-ancang
( Natalia seperti nya tidak akan bisa bergerak sementara waktu, jadi aku akan mengulur waktu ), kata Benjamin didalam hati nya.
" Adamantine "
Benjamin memanggil Soul Blessing dari dalam jiwa nya.
Soul Blessing milik nya berbentuk pedang kelas berat, dan lumayan besar. Namun dia bisa memegang nya hanya dengan 1 tangan nya.
" Apa kau tahu?, bahkan dengan Soul Blessing pun kau tidak akan pernah bisa mencapai ku "
Ucap Exviero dengan nada pelan dan tenang.
" Kau lumayan sombong! "
" Side of Moteus : Loreilenn-Ghidorah! "
Soul Blessing Benjamin mengeluarkan petir berwarna kuning, setelah beberapa saat muncul Ghidorah yang begitu besar dari balik awan.
Benjamin dan Ghidorah melakukan serangan combo ke arah Exviero, Ghidorah menyambar Exviero dengan petir berwarna kuning yang begitu cepat. Disisi lain Benjamin menerjang Exviero sambil memegangi Soul Blessing nya yang diselimuti oleh petir kuning.
" Kau memang keras kepala "
Ucap Exviero.
" Doooommmm " Suara dentuman yang begitu keras.
Serangan combo itu pun mengenai Exviero, tetapi dengan mengejutkan nya dia menangkis dan membelokkan arah petir Ghidorah ke bawah laut. Dan untuk nasib Benjamin, entah bagaimana dia tiba-tiba sudah terkapar di Pulau Ellidaey.
Exviero memegang Soul Blessing milik Benjamin, lalu dia mengaliri nya dengan petir milik nya sendiri. Petir berwarna Ungu Pekat.
" Aku akan mengajarimu, bagaimana cara nya mengayunkan pedang sekali tebasan "
Setelah mengucapkan itu, Exviero terbang menuju Ghidorah yang sedang bersiap akan menyambarkan petir nya lagi.
Ghidorah itu mengaum, dan menyemburkan serangan untuk kedua kali nya. Dan serangan nya kali ini 5x lipat lebih merusak ketimbang sebelum nya.
" Jinaklah "
" Side of Moteus : Gloomy Moon "
Tanpa kuda-kuda, tanpa persiapan apapun itu. Exviero langsung mengayunkan pedang nya dengan pelan secara Horizontal.
Kilatan Cahaya berwarna putih yang menyilaukan pun tercipta, cahaya itu bahkan bisa disaksikan di seluruh penjuru Islandia.
Cahaya putih yang sangat menyilaukan itu pun membuat Natalia dan Benjamin terbangun dari tidak sadarkan diri nya.
" Kau memang monster, dan bahkan dengan kemampuan tidak masuk akal mu itu, kau sampai bisa mencuri Soul Blessing dan jalur/teknik seseorang untuk sementara waktu "
Ucap Benjamin dengan lirih sambil berbaring.
" Seperti nya, memang mustahil untuk mencapai diri mu "
Ucap Natalia dengan nada yang lirih juga.
-
[ China, Xinjiang, Area Awal Gurun Taklamakan ]
" Wow, ini seperti Gurun Replika milik Weiz "
Ucap kagum Akagi.
" Kau benar, akan tetapi gurun ini masih kalah luas nya dengan replika milik Weiz "
Saut Leina kepada Akagi.
" Disamping itu, tadi aku sempat terkejut karena mendengar sebuah berita dari televisi sebelum kita kesini. Entah bagaimana telah terjadi Tsunami setinggi 25 meter di pesisir Islandia, dan menurut berita Tsunami itu terjadi setelah Kilauan cahaya yang begitu terang. "
Varon sempat melihat berita dari sebuah kedai warung di Distrik beberapa saat lalu, dan dia sedikit terkejut mendengar berita itu.
" Yah.. Mungkin ada sesuatu projek yang menjatuhkan Bom Atom di sekitar situ, dan dengan tidak terukur nya kekuatan bom itu sampai menyebabkan Tsunami, meskipun jarak nya sudah diperkirakan "
Tegas Christ.
" Ehem... maaf memotong pembicaraan kalian, tetapi seperti aku sudah memiliki sebuah rencana lain "
Semua nya langsung menoleh ke arah Kei.
" Mungkin ini akan jauh lebih ekstrim ketimbang rencana yang sebelum nya, yang dimana kami berdua akan menghadang The Ronin, dan kalian lah yang mengambil pusaka itu "
" Mendengar kata Ekstrim, itu membuat semangat ku semakin meluap. Jelaskan seperti apa rencana mu "
Ucap Varon dengan penuh semangat.
( Seperti nya memang benar kata Enmu, Varon memang mempunyai sisi lain yang begitu suka dengan pertempuran )
Kata Akagi didalam hati.
" Kalau begitu, aku akan menjelaskan nya sembari berjalan di gurun ini ".
-
[ China, Xinjiang, Puncak K2) ]
" Tuan, seperti nya kali ini akan berjalan sesuai rencana mu lagi. Mereka saat ini sudah tiba di Gurun Taklamakan, jadi apa perintah mu selanjut nya? "
Ucap seorang yang bertunduk dihadapan The Ronin, dia menggunakan jubah berwarna abu-abu.
" Aku tahu itu, seperti nya mereka pun menyiapkan sebuah rencana. Kalau begitu, Ares, ku serahkan padamu. Ulur lah waktu menggunakan jiwa dan raga mu itu. "
Pria bernama Ares itu langsung berdiri setelah mendengar apa yang dikatakan The Ronin.
" Baik, tuan "
Ares langsung membalikkan badan nya dan akan segera terjun dari puncak yang sangat tinggi.
" Ares, ada satu hal lagi "
Saut The Ronin dengan segera.
" Ya? "
Jawab Ares sambil menengok kan kepala nya sedikit kebelakang.
" Mengamuklah "
Ares hanya diam lalu dia menolehkan kepala nya lagi ke arah depan, dan langsung terjun dari puncak K2, lalu terbang dengan begitu cepat.
" Seperti nya, rencana ku kali ini akan sedikit meleset "
Ucap The Ronin sambil sedikit menyeringai.
-
[ China, Gurun Taklamakan ]
" Jadi, bagaimana?, kalian semua setuju kan dengan rencana ini?. Terutama diri mu Varon "
Namun pertanyaan dari Kei itu diabaikan oleh semua orang yang berada disitu.
" Hei.. kenapa kalian semua tiba-tiba menjadi hening "
" Kei, rasakan lah Ki disini, ada sesuatu yang begitu cepat sedang menuju kemari "
Kei yang mendengar perkataan itu dari Christ langsung menyadari nya, jika ada sebuah objek dengan kecepatan yang sangat tinggi sedang menuju mereka semua.
" Zrashhhhhhh ", Objek itu bergerak terlalu cepat dan menembus mereka semua.
Disaat itu lah mereka menyadari jika Akagi menghilang.
" Tidak mungkin.. dia.. jangan-jangan.. "
Kata Leina dengan sedikit panik.
Seperti yang diduga, objek itu sengaja menabrak Akagi dan membawa nya terbang ke atas langit. Objek itu tidak lain adalah Ares.
" Siapa.. dia?.. dia sangat kuat "
Setelah jarak yang begitu tinggi antara darat dan langit, Ares melepaskan cengkeraman nya dari Akagi. Dia melempar Akagi di langit dan menatap nya.
" Aku.. harus bereaksi.... ayo tubuh ku bergerak lah.. "
Tubuh Akagi tidak merespon apa yang di inginkan nya, dia saat ini begitu terintimidasi dengan kehadiran Ares. Dan juga ini menjadi pengalaman pertama yang mengerikan di sepanjang hidup nya.
" Yang paling lemah, akan mati terlebih dahulu "
Setelah mengucapkan itu Ares langsung menerjang Akagi dengan menendang perut nya.
Tendangan yang teramat kuat itu mengakibatkan Akagi terjun ke darat layak nya instan, jarak diri nya dengan darat saat itu ialah mencapai 72km.
" BOOOMMMM ", Akagi terjun layak nya Meteor dan juga petir, suara nya begitu memekik telinga.
Debu-debu dari gurun pasir menjulang sangat tinggi akibat kejadian barusan.
Ares langsung menyapu seluruh debu itu menggunakan Api berwarna ungu yang sangat terang, dia akan segera membunuh Akagi menggunakan teknik nya itu.
Ares mengumpulkan energi itu tepat di tangan kiri nya, debu-debu dan pasir gurun tersapu dari area sekitar diri nya. Dan angin-angin pun mengitari tubuh nya.
" Selamat tinggal, jiwa yang rapuh ".
" Huo! ".
Namun sepertriliun detik sebelum Ares melepaskan teknik nya itu, Varon tiba-tiba dengan sangat begitu cepat menendang wajah Ares.
Tendangan itu membuat Ares terpental sangat jauh, bahkan dia sendiri tidak bisa menghentikan dorongan kekuatan dari Varon yang terus mendorong nya hingga semakin jauh.
" Akagi, kau baik-baik saja? "
Ucap Varon dengan spontan.
" Apakah aku terlihat baik-baik saja sialan "
Tubuh Akagi lumayan terluka, baju nya pun mengalami sedikit robek. Muka Akagi juga ada beberapa goresan dan lecet.
" Padahal aku baru menerima baju ini, tapi langsung rusak seperti ini ".
" Disaat seperti ini pun kau malah mengkhawatirkan pakaian, dan tidak mengkhawatirkan keadaan mu sendiri "
" Sudahi omong kosong mu itu "
Sebelum Varon datang ke lokasi Akagi, sebenar nya Akagi mengalami tidak sadarkan diri selama beberapa saat akibat dampak dari Ares. Dia bisa saja benar-benar mati pada saat itu juga, jika Varon tidak menyelamatkan nya.
Akagi pun bangun dari posisi tersungkur nya itu.
" Dimana yang lain nya? "
Tanya Akagi.
" Tidak ada waktu untuk menanyakan itu, ayo kita bergegas agar tidak ketinggalan ".
Leina, Kei dan Christ sudah terlebih dahulu.
Disisi lain, Ares baru saja bisa menghentikan kekuatan dorongan dari tendangan Varon. Terlihat wajah Ares yang bengkok dan rusak akibat tendangan Varon, akan tetapi tiba-tiba wajah nya beregenerasi dan menjadi seperti semula.
" Jiwa yang itu, kuat, dan yang lain nya pun sangat kuat terkecuali jiwa yang satu itu. Aku tidak akan membiarkan kalian menuju tuan ku. "
" Euranio! "
Ares memanggil keempat jiwa anak nya dari dalam tubuh nya. Getaran yang begitu besar terjadi, itu dapat terasa di seluruh China. Angin yang kencang pun menghantam seluruh area Gurun Taklamakan.
" Eros, Deimos, Fobos, Himeros. Alirkan perintah dari cahaya, hukum jiwa-jiwa yang membangkang "
Ares dan keempat anak nya menjelma menjadi sebuah cahaya dan terbang ke langit. Lalu dengan sangat instan langsung berada di hadapan Leina, Christ dan juga Kei.
" Sialan, jadi seluruh fenomena mengerikan tadi di akibatkan oleh dirimu ya "
Ucap Christ dengan sorot mata tajam nya.
Lalu setelah beberapa saat Varon dan Akagi pun menyusul mereka.
" Siapa mereka semua?, kenapa tiba-tiba menjadi 5 orang "
Ucap Akagi dengan kaget.
" Tidak ada waktu untuk menjelaskan itu, seperti nya rencana kita akan berubah dengan sangat drastis "
Saut Kei.
" Seperti nya begitu... namun sebelum itu... izinkan aku menghajar nya sekali pukulan! "
Akagi dengan cepat langsung mengaktifkan Expansion nya, semua nya yang berada disitu langsung kaget dengan tekanan ekstrem dari Expansion Akagi.
" Tenketsu : Asagi! "
Dengan sangat cepat Akagi bergerak dan langsung berada dihadapan Ares dan ke empat anak nya.
Akagi langsung melakukan tendangan horizontal ke arah mereka, namun itu tidak mengenai mereka.
Semua nya pun terdiam karena tidak ada hal apapun yang terjadi.
" Sejak awal tidak ada yang berubah, kau akan tetap menjadi jiwa yang rap— "
Belum selesai dengan perkataan nya, Ares dan ke empat anak nya tiba-tiba terpental dengan begitu keras. Mereka semua mengeluarkan dahak darah dari mulut.
" Apa ini... kenapa serangan nya seperti itu "
Ares dan ke empat anak nya bingung dan terkejut dengan serangan Akagi barusan.
" Dia... hanya sekejap.... hanya dalam sekejap saja... jiwa nya yang rapuh itu, tiba-tiba menjulang begitu tinggi.... sudah kuputuskan... akan kutumpas mereka semua.. "
Serangan itu juga langsung melukai organ dalam Ares dan ke empat anak nya dengan lumayan parah.
Tetapi itu percuma, karena mereka semua bisa melakukan regenerasi.
" Anak ini "
Ucap singkat Christ dengan tatapan serius dan juga terkejut.
Kei pun hanya memejamkan mata nya.
" Nice attack, Akagi "
Ucap Varon.
Leina pun hanya tersenyum kecil melihat kejadian itu.
" Lalu, seperti yang kau katakan tadi. Apa yang akan dirombak dari rencana awal kita? "
Kata Varon.
Lalu Christ dan Kei maju membelakangi Akagi, Varon dan juga Leina.
" Kalian bertiga, pergilah. Kami yang akan menahan mereka disini "
Ucap Kei.
" Tenang saja, tidak usah mengkhawatirkan kami "
Ucap Varon.
" Kalian semua berbahaya!... akan segera kutumpas "
Ares tiba-tiba menyerang, dengan api ungu nya yang begitu besar dan mematikan. Di ikuti dengan ke empat anak nya yang mengeluarkan petir dan angin.
" Kami tidak akan membiarkan itu! "
" Bougainvillea : Defection! "
Kei maju dengan lincah, dan langsung menepis semua serangan itu dengan kaki nya.
Kei rupa nya sudah mengeluarkan Soul Blessing milik nya, dan bentuk Soul Blessing milik nya ternyata adalah Sepatu yang mengkilap. Sepatu itu juga diselimuti oleh petir berwarna biru.
" Seperti nya kita akan sedikit sibuk hari ini, Elija "
Kei berbicara tentang Soul Blessingnya yang dinamai Elija.
" Rosevelt "
Christ juga memanggil Soul Blessing milik nya yang berbentuk tombak, akan tetapi itu juga bisa menjadi pedang, jika Christ menarik ujung tombak nya. Dan wujud pedang itu jauh lebih kuat ketimbang wujud tombak nya.
" Kalian, cepat pergilah dan temukan pusaka itu. Lalu jika kalian menemukan nya, aku harap kalian bisa menyegel nya. Atau cara lain nya adalah Menghancurkan nya. "
Ucap Varon dengan pasang wajah yang sangat serius begitu juga sorot mata nya yang sangat tajam.
-Bersambung-