Chereads / Chronicles Faith / Chapter 8 - 008. Ch 2. Dunia Fantasi

Chapter 8 - 008. Ch 2. Dunia Fantasi

Sudah 1 hari berlalu dan saat ini diriku sedang bertapa di atas batu yang bentuk nya seperti lempengan, batu ini memiliki bentuk yang sedang dan ditumpuk hingga 5 lempengan batu lalu aku duduk di bagian atas nya.

Aku sedang mencoba untuk memperkuat teknik yang di ajari oleh master khusus ku saat masih berada di naungan Aliran Surga, teknik itu bernama Tenketsu.

Tenketsu versi dulu hanya ku asah dengan kemampuan biasa hingga mencapai batas maksimal nya, setelah itu aku tidak pernah mempelajari nya lagi dan sudah jelas bukan jika aku menumpul.

----------------

Tenketsu adalah teknik super cepat dengan pola serangan vertikal dan horizontal lalu teknik ini langsung menyerang organ bagian dalam musuh, tidak peduli sekeras apa bagian luar nya karena serangan teknik ini akan langsung ke organ dalam mereka, lalu teknik ini memiliki 3 jenis serangan dimulai dari :

----------------

Ougi

Asagi

Ryougi

----------------

Aku berusaha meresonansi Tenketsu milik ku dengan Ki Alam dan Ki yang berasal dari tubuh ku melalui meditasi ini, dengan memakan waktu 1 hari penuh seperti nya aku sudah hampir sampai ke tahap finish.

Aku tidak yakin bisa menang untuk pertandingan yang akan segera di mulai, karena pikir ku Jester adalah orang yang sangat kuat apalagi dia saat ini sedang melakukan latihan nya selama 1 bulan, bukan kah dia akan menjadi super kuat?.

Tetapi meski tidak bisa menang, setidak nya aku akan membuat pertandingan itu menjadi yang tidak akan bisa di lupakan oleh diri nya.

Lalu 5 jam pun berlalu dan Weiz yang entah darimana itu menepuk pundak ku, aku tidak tahu seperti nya dia menang orang yang iseng seperti ini, kenapa tidak nanti saja sialan karena aku sedang fokus saat ini, itulah yang ingin aku ucapkan langsung dari mulutku.

Tetapi mau tidak mau aku harus menyapa nya, karena aku akan menghargai nya selama 1 bulan ini dia sudah memberiku pengalaman yang sangat seru, yaa meski agak menjengkelkan juga latihan ini.

" Ada apa? "

Ucap ku sambil turun dari tumpukan batu lempengan dan mengenakan baju ku.

" Ehem... sebenar nya aku ingin memberi tahu mu sesuatu "

Sambil pura-pura batuk Weiz seperti nya ingin memberi sesuatu hal yang tidak begitu penting kepada Akagi.

" Huft.. itu saja? kalau begitu seperti nya tidak terlalu penting, ya sudah aku akan melanjutkan meditasi ku lagi "

Akagi yang tidak peduli apa yang akan dikatakan Weiz karena menurut nya akan menjadi sesuatu hal yang tidak penting.

Lalu Akagi menaiki tumpukan lempengan batu dan akan segera melanjutkan meditasinya.

Orang ini memang tidak ada habis nya seperti ini, tapi jujur saja dia adalah orang yang kuat bahkan mungkin lebih kuat dari Jester.

Lalu disaat Akagi sudah akan mulai bermeditasi, Weiz membungkukan badan nya ke arah Akagi di ikuti dengan tangan nya yang akan menjetikkan sesuatu.

" Kau memang benar-benar tidak sopan ya bocah! "

Lalu benar saja Weiz menjetikkan jari nya ke arah Akagi, namun sebelum sesaat Weiz menjetikkan jari nya, Akagi langsung spontan mengetahui apa yang akan terjadi.

Benar saja hempasan angin yang sangat kuat terjadi akibat jentikan jari Weiz, akibat dari perbuatan nya itu dalam radius 50 meter kedepan semua nya menjadi lulu lantah.

" Orang gila! untung aku sempat menghindari nya hah! "

Akagi ternyata langsung terbang ke udara untuk menghindari serangan Weiz barusan.

" Kalau begitu, dengarkan dulu permintaan ku yang kau anggap tidak penting ini "

Weiz tiba-tiba sudah berada di belakang Akagi, sontak Akagi terkejut dan Weiz langsung menghempaskan Akagi ke darat dengan keras menggunakan tapak tangan nya.

" Boommm ", suara keras terdengar akibat hempasan itu.

" Baiklah, Baiklah aku akan mendengarkan permintaan tidak penting mu itu "

Ternyata Akagi menghindari serangan itu dan kini dia terbang lebih tinggi di atas Weiz.

" Mengejutkan, ternyata diri mu sudah semakin kuat sa- "

Belum menyelesaikan pembicaraan nya Weiz langsung terkejut dengan apa yang ada di hadapan nya.

" Tenketsu : Asagi "

Akagi tiba-tiba berada di hadapan nya dan melancarkan teknik yang bernama Tenketsu nya itu, teknik itu bergerak secara vertikal dan sangat cepat, Akagi mengarahkan satu kaki nya lurus ke atas dan satu nya lagi tetap seperti biasa.

Lalu dengan sangat cepat Akagi menghantamkan kebawah kaki nya yang sedang mengarah ke atas itu menuju Weiz

" Bammm " suara dentuman nya lebih keras ketimbang hempasan tapak tangan milik Weiz barusan, tetapi Akagi juga terkejut karena tidak ada Weiz di bekas serangan milik nya barusan.

Lalu terdengar suara tepuk tangan dari arah kiri bawah Akagi, ternyata itu adalah Weiz yang sedang duduk di atas tanah.

" Hei kau sungguh ingin melukai ku ya? "

Ucap Weiz

Akagi tidak menggubris nya lalu dia pun turun ke daratan.

" Sudah, sudah cepat katakan apa permintaan mu barusan itu "

Akagi sambil menyilakan kedua tangan nya.

Weiz pun menghampiri Akagi dengan wajah gembira dan itu membuat Akagi sedikit mengerutkan dahi, karena saat ini dia seperti melihat anak kecil yang akan senang karena sebentar lagi diberi sebuah permen.

" Hmm... jadi begini, bagaimana jika aku mengetes teknik mu itu? "

perkataan dari Weiz itu agak sulit dimengerti oleh Akagi.

" Maksud mu bagaimana? "

Tanya Akagi karena masih tidak paham.

" Kau ternyata bisa se lemot ini juga ya, maksud ku adalah aku ingin kau menyerang ku dengan teknik bernama Tenketsu itu seperti yang barusan kau lakukan, tapi kali ini lakukan lah dengan serius "

Jawab jelas Weiz.

" Eh, tapi barusan aku menyerang mu dengan serius "

Ucap Akagi.

" Tunggu dulu aku belum selesai bicara, jadi maksud ku untuk serangan berikut nya aku tidak akan menghindar dan akan menerima serangan mu secara langsung "

Weiz sedikit memperjelas maksud nya itu sambil menyilakan kedua tangan nya.

" Tidak, aku menolak nya "

Akagi melontarkan penolakan nya dengan ada maksud lain didalan perkataan itu.

" Tenang saja, aku mengerti apa maksud mu, serangan mu itu langsung menghancurkan organ dalam kan? tidak peduli seberapa kuat bagian luar nya "

Dengan mengejutkan nya Weiz mengetahui seluk beluk teknik Tenketsu milik Akagi.

Orang ini kenapa dia mengetahui nya? itu pikir ku saat dia mengatakan nya padaku, namun jika di pikir lebih dalam fakta itu tidak akan terlalu mengejutkan karena Weiz juga adalah orang yang super kuat tidak mungkin jika orang seperti nya tidak tahu-menahu tentang teknik super kuno sedikitpun.

Lalu aku juga berpikir bahwa mungkin diluar sana juga akan ada banyak pengguna teknik super kuno dan aliran Soul Blessing kuat yang mungkin akan menjadi lawan ku di masa mendatang.

" Haha, sialan bahkan diri mu juga tahu tentang teknik super kuno ini ya "

Akagi sudah tidak heran lagi dengan orang seperti Weiz

" Sebenar nya aku pernah memelajari teknik itu namun entah kenapa aku selalu gagal, bahkan seluruh Chronicles, apa mungkin teknik ini tidak cocok untuk generasi yang sekarang? tapi setelah melihat mu aku pun menghilangkan alasan itu dari benak ku "

Weiz sedikit memuji Akagi di akhir perkataan nya barusan.

" Haha, kau bisa saja "

Akagi tidak tahu harus kesal atau senang.

" Kalau begitu, di hari terakhir latihan mu aku akan menemui mu dan langsung mengetes nya, bahkan lihatlah di sebelah sana teknik Tenketsu mu 3x lipat menghasilkan kerusakan lebih besar ketimbang hempasan telapak tangan ku "

Weiz sambil menunjukan bahwa kerusakan yang dihasilkan Akagi lebih besar dari nya.

" Tapi kau kan tidak serius dengan serangan mu itu sialan! "

Teriak Akagi

" Kalau begitu, sampai bertemu di akhir latihan mu "

Lalu Weiz langsung menghilang entah kemana dengan kemampuan teleportasi nya itu.

" Baiklah, penggangu sudah hilang kalau begitu aku akan segera fokus lagi "

Ucap Akagi sambil menata lempengan batu yang berantakan ke bentuk semula dan mulai duduk di bagian atas nya.

Aku memulai dengan tahap-tahap dasar meditasi untuk resonansi seperti biasa dan 5 jam pun berlalu mungkin jika berada di dunia asli saat ini menunjukkan jam 4 sore, tapi aku tidak terlalu memperdulikan nya dan tetap melanjutkan meditasi.

Tetapi saat aku sedang melakukan resonansi dengan sangat rileks, tiba-tiba aku merasakan hawa kehadiran yang asing, tentu aja itu bukan Weiz karena aku sudah tau bagaimana hawa keberadaan nya.

Aku tetap menghiraukan nya karena mungkin itu hanya lah monster? atau makhluk hidup lain nya yang bisa menyembunyikan hawa keberadaan nya dan memunculkan nya tiba-tiba.

Tetap saja hawa itu sangat mengangguku meski sudah berusaha untuk menghiraukan nya, tapi aku tetap rileks dan tenang untuk tidak terlalu penasaran dengan sosok misterius itu.

Lalu tiba-tiba aku merasakan sesuatu seperti shockwave angin yang tidak terlihat dan sangat tajam layak nya pisau mengarah kepadaku.

Shockwave itu saat ini berjarak hanya 3cm dengan kupingku, lalu dalam waktu sesaat aku memancarkan aura ku dengan posisi yang masih tetap bermeditasi, aku yakin jika saat ini adalah diriku 28 hari lalu mungkin sudah mati terkena serangan barusan.

Aura ku memancar dengan sangat kuat dan memecahkan shockwave tidak terlihat itu ke 4 arah dan guncangan pun terjadi, seperti dugaan ku itu bukan lah shockwave biasa.

Sialan kenapa ada saja penggangu seperti ini, lalu aku pun mencari informasi melalui hawa keberadaan makhluk itu dan aku terkejut ternyata dia adalah seorang manusia, lalu sudah jelas jika dia bukan lah Weiz.

Disaat itu juga resonansi ku pun 100% berhasil, aku pun berhenti dari meditasi ku dan turun dari lempengan batu.

" Keluar lah dan katakan apa mau mu "

Ucap Akagi sambil memerhatikan sekitar nya.

Setelah diriku mengucapkan itu, orang misterius itu sama sekali tidak keluar dan menunjukan diri nya.

Lalu aku menguji kemampuan baru ku, karena 100% diri ku sudah seperti menyatu dengan alam aku mampu membuat teritorial jangkauan dalam jarak 500m dan juga teritorial ini terbuat langsung dari Ki alam

" Expansion! "

Jangkauan ku pun meluas hingga 500m, lalu aku menyebarkan aura kuat ku dalam jangkauan 500m, aku mengeluarkan aura dahsyatku kepenjuru teritorial ku bertujuan untuk memaksa sosok misterius itu keluar dari persembunyian nya.

Benar saja, tiba-tiba ada serangan fatal berbentuk tebasan pedang dari arah kiri ku, tebasan itu berbentuk vertikal dan sangat besar nan kuat jika tidak menghindari nya diri ku bisa saja terbelah menjadi dua.

" Dooommm " guncangan hebat terjadi dan tanah sepanjang 300 meter terbelah hingga kedalaman 600 meter, ditambah lagi itu benar-benar berada di samping ku, aku sangat bersyukur karena diriku yang saat ini bukanlah diri ku yang berada di 28 hari lalu.

Namun karena sosok misterius itu masih tidak menunjukkan diri nya, aku menambah proporsi aura ku makin menjadi kuat di teritorial milik ku dan aku yakin ini bisa langsung membunuh seseorang yang masih berada di bawah gerbang ke 2.

Tetapi tetap saja dia tetap kekeh tidak keluar dan sepertinya dia berada di gerbang 2 atau mungkin lebih, lalu akhir nya aku memilih cara terakhir, ya benar aku akan melakukan serangan balik kepada sosok misterius itu.

" Expansion : Mature! "

Aku memperkuat indra ku dari sebelum nya yang hanya bisa merasakan keberadaan seseorang tanpa mengetahui posisi nya dan sekarang memperkuat nya sehingga aku bisa mengetahui apa saja yang berada di sekitar ku.

" Ketemu! "

Dia berada di arah barat daya, aku langsung melakukan kuda-kuda dengan teknik yang baru saja selesai kuperkuat, ya meski belum 100% sempurna tapi saat ini bukan lah untuk memikirkan seperti itu.

Aku mengarahkan tangan kanan kedepan dan tangan kiri berada dibelakang sembari mengepal, lalu aku melipat jari tangan kanan ku yaitu jari kelingking, manis dan tengah.

Pose jari ini mirip sebuah pistol yang sering dihayalkan anak-anak, lalu aku memperkuat Expansion ku sekali lagi.

" Expansion : Athure! "

Aku menekan sosok misterius itu dengan rasa ketakutan dan intimidasi yang sangat kuat, yang di ikuti dengan aura dahsyat ku juga.

Setelah itu aku memadatkan Ki Original ku sebanyak 3 lapisan di penghujung jari telunjuk guna memperkuat Tenketsu milik ku dan setelah itu juga aku menghentak kan kaki ku ke tanah.

"Tenketsu.... "

Aku bergerak dengan sangat cepat dan langsung berada di hadapan sosok misterius itu, saat ini aku sama sekali tidak bisa melihat muka dari sosok itu dengan jelas akibat aku bergerak dengan sangat cepat.

" OUGII!! "

Aku menghantam diri nya di bagian dada dengan sangat kuat " Sssttttt " suara angin yang sangat cepat bergerak secara horizontal ke arah depan dan sejauh 100 meter, setelah beberapa saat langsung terjadi guncangan hebat yang melulu lantah kan 100 meter kedepan.

" Nice shot! "

Ucap diri ku, sosok misterius itu berada di 100 meter kedepan dengan posisi tersungkur di tanah.

Pada saat aku ingin menghampiri sosok itu tiba-tiba seorang pria turun begitu keras dari atas langit.

" Luar biasa! "

Ucap sesosok misterius itu dari dalam kepulan debu.

" Siapa dirimu?! "

Teriak Akagi ke sosok misterius itu yang berjalan mendekati nya dibalik kepulan debu.

" Ah baiklah baiklah... aku adalah Enmu Yoshimitsu anggota dari Chronicles "

Dia memperkenal kan diri nya setelah berhasil menembus kepulan debu yang tebal dan ternyata dia adalah anggota Chronicles.

Seperti nya dia memang tidak berbohong, dia memiliki rambut hijau dan mata yang biru mungkin itu sangat cocok untuk codename nya, hmm mungkin kalau tidak salah codename nya adalah The Leviathan.

" Lalu bagaimana bisa kau ke tempat seperti ini? "

Akagi bertanya kepada Enmu.

" Kau pikir hanya dia saja yang dapat merobek ruang dan waktu? "

Jawab Enmu sambil memejamkan mata nya dan tersenyum.

Ahh seperti nya dia tidak nyaman dengan pertanyaan yang baru saja ku katakan ya hahaha, itu lah yang ada di benak ku saat Enmu menjawab pertanyaan ku.

" Oh iya, ngonong-ngomong siapa nama mu ya? seperti nya aku kelupaan atau memang benar-benar tidak tahu ya "

Mungkin Enmu memang benar-benar belum mengetahui nama Akagi.

" Baiklah.. perkenalkan nama ku adalah Akagi Shihouin "

Akagi memperkenalkan diri nya.

" Oh, nama mu keren juga "

Enmu memuji Akagi karena bagi Enmu nama nya begitu keren.

" Ah.. haha "

Akagi yang masih canggung lalu mendapat pujian, dia bingung entah harus merespon nya dengan cara apa.

Lalu Akagi baru sadar, siapa yang dia hantam dengan Tenketsu nya barusan.

" Hei, tunggu sebentar lalu siapa yang barusan ku hantam? dia harus segera di obati "

Akagi dengan panik bertanya kepada Enmu.

" Tenang saja, dia hanyalah clone ku "

Enmu memiliki kemampuan khusus layak nya Leviathan asli yang dapat membagi tubuh nya.

" Wow.... kau bisa membagi dirimu, itu sangat menakjubkan "

Akagi merasa kagum dengan salah satu kemampuan milik Enmu itu.

" Iya, tapi bukan membagi melainkan kloning tetapi aku maksimal hanya bisa memberi kloningan ku 90% dari komposisi diri ku dan lihat lah tubuh yang tersungkur di tanah itu sudah menghilang sekarang ".

Enmu menjelaskan nya ke Akagi.

" Tapi tetap saja itu keren dan bisa menipu musuh bukan ".

Ucap Akagi.

" Terkadang efektif dan terkadang juga tidak efektif ".

Saut Enmu.

" Tapi.. kemampuan mu itu lebih mengerikan Akagi, kau bisa merasakan dan menyadari apa saja yang berada di sekeliling mu dalam radius 500m bahkan kau juga bisa menyebarkan aura mu juga, itu seperti kau bisa membunuh tanpa menyentuh jika ada seseorang yang terjangkau di radiusmu, jujur saja kau juga melukai paru-paru, hati dan juga ginjalku pada saat itu hufftt.. "

Enmu memberitahu betapa mengerikan nya soal kemampuan Akagi itu dan juga Enmu terdampak atas teritorial aura Akagi yang melukai organ dalam nya, tetapi seperti nya dia tidak tahu tentang jurus Tenketsu milik Akagi yang bahkan lebih mengerikan.

" Ah, sepertinya aku terlalu berlebihan maafkan aku Enmu "

Akagi meminta maaf atas apa yang telah dia perbuat.

" Tenang saja, aku sudah memakai teknik penyembuhan dan aku juga langsung cepat menanganinya jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan "

Ucapan tersebut membuat Akagi sedikit lega, karena Akagi pikir diri nya ceroboh juga.

Akagi yang sudah capek pun langsung menjatuhkan diri nya ke tanah dan berbaring melakukan istirahat.

" Seperti nya diri mu yang saat ini akan memberikan pertandingan yang tidak akan terlupakan bagi Jester "

Ucap Enmu sambil tersenyum.

" Ahh.. soal itu aku juga memikirkan nya namun aku tidak yakin bisa menang dari nya, tetapi meski aku tidak bisa menang aku tetap akan melakukan yang terbaik dan menjadi lawan yang kuat bagi nya "

Jawab Akagi sambil memejamkan mata nya, tanpa dia sadari ternyata tinggal menunggu beberapa hari untuk pertandingan di lakukan.

" Hahaha.... kau memang seharus nya begitu, beri dia hajaran yang menyakitkan Akagi "

Enmu sambil tertawa.

" Tenang, itu sudah pasti karena aku akan membalas nya dengan penuh keberanian atas apa yang terjadi di 28 hari yang lalu "

Ucap Akagi.

" Kalau begitu.... ngomong-ngomong bagaimana kalau kita bertanding sebentar Akagi? "

Permintaan yang mengejutkan dari Enmu kepada Akagi.

" Eh, tunggu sebentar, apa tadi kau bilang? "

Akagi masih tidak paham kenapa Enmu tiba-tiba mengajak diri nya bertanding.

-Bersambung-