Sebetulnya hutan jati itu sangat lebat dengan pohon yang menjulang tinggi, karena habis hujan dan berkabut membuat malam itu semakin sunyi ditambah tidak ada penerangan sama sekali membuatnya sangat gelap suara hewan terdengar jelas,Ega dan vika terlihat menutup rapat kaca mobil, mereka saling mendekap dan duduk agak condong ke depan,sedangkan kaca mobil ibu dan bapak nya justru dibuka lebar, sesekali tercium bau wangi bunga, tidak ada yang berani menoleh ke samping atau ke belakang, mereka semua terus melafalkan do'a sembari ikut mengawasi jalan aspal yang gelap, sedikit terbantu dengan lampu reteng yang selalu bapaknya dihidupkan.
Meski beberapa kali ada kendaraan lain yang melewati jalan itu, tetap saja ega merasa ngeri, ia merasa senang ketika dari arah depan ada kendaraan yang lewat karena bisa membantu penerangan meski hanya sebentar, ia pun juga merasa senang ketika dari arah belakang ada mobil yang juga melintas tapi karena laju mobil yang ditumpangi ega sangat lamban sehingga selalu disalib mobil lainnya. Ega kembali merinding ketika mobil yang dikendarai nya melaju sendirian ketika tidak ada mobil yang lewat, panjang hutan jati itu sekitar 10km saja tapi bagi ega itu sudah sangat panjang,
Akhirnya terlihat remang remang dan semakin terang syukurlah telah sampai ke pemukiman penduduk.
"Syukurlah hutan jati nya sudah selesai dilewati" kata bapak
Semua menghela nafas lega.
Meskipun masih beberapa puluh kilometer dari rumah setidaknya mereka telah berhasil melewati hutan jati itu.
Akhirnya bapak berani menambah kecepatan mobil nya karena jalanan sudah mulai terang.
Semakin malam dan jalanan semakin sepi.
Akhirnya malam itu jam 12 kurang 10 menit mereka tiba di rumah, bapak segera memarkirkan mobil di halaman rumah, ega dan adik nya segera turun dari mobil, ternyata nenek masih menunggu mereka, dan segera membukakan pintu.
Nenek tidak langsung bertanya kenapa mereka baru sampai, karena mereka terlihat sangat lelah nenek menyuruh mereka untuk segera beristirahat.
Bapak yang lelah segera berganti baju dan segera tidur, ega ibu dan adik nya pun segera berganti baju dan tidur.
Ega tidur bersama nenek nya.
Tidak lupa sebelum tidur ega berdo'a dulu untuk menghilangkan rasa takutnya tadi.
***
Sudah pukul 07.00 tapi ega masih tidur,
"Ga, sudah siang cepat bangun!" pinta bapak nya
Ega hanya membuka mata nya sedikit, ia masih lelah
"Nanti pak, masih ngantuk" jawab ega dan kembali memejamkan mata nya.
"Sudah pak biarkan saja kasihan semalem sampai larut, dia pasti lelah" pinta ibu nya
Bapak hanya diam tidak menjawab, sembari berlalu meninggalkan kamar ega, ibu pun pergi mengikuti bapak.
Pagi itu fina saudara yang rumah nya bersebelahan dengan rumah nenek datang untuk mengajak berlibur ke pantai, ia menghampiri ibu ega yang sedang memasak didapur.
"Bulek, ke pantai yuk mumpung masih libur" ajak nya memanggil ibu ega
"Jangan hari ini ya fin, anak anak masih lelah semalem jam 12 baru sampai rumah" jawab ibu
"Loh kok malem banget bulek?" tanya fina lagi
"Ceritanya panjang, nanti bulek ceritakan kalau sudah selesai masak ya" jawab ibu ega lagi.
Ibu segera menyelesaikan masakannya ia memasak sayur sop ayam dan membuat bergedel kentang lengkap dengan sambal kecap.
Setelah matang segera ibu membangunkan ega lagi, ia membuka pintu kamar lalu membuka tirai dan jendela kamar ega, membuat sinar matahari masuk ke dalam kamar.
Ega yang masih tidur menjadi silau oleh cahaya mentari itu, ibu mendekati ega sembari menggoyangkan badan putri nya itu.
"Gaa,, ayo bangun sarapan dulu, ibu sudah masak kesukaan kamu" pinta ibu nya
Ega terlihat masih mengantuk tapi berusaha untuk membuka mata nya
"Jam berapa sih buk?" tanya ega
"Sudah jam 08.00 lho, cepat bangun!"perintah ibu nya
Ega dengan kemalasannya masih berusaha menggerakkan badannya ia segera menegakkan tubuh nya yang terlihat lemas, berjalan keluar menuju kamar mandi.
Ia segera mandi supaya badan nya terasa segar.
Semua menu makanan masih tersaji diatas meja makan,
" Buk, ayo makan bareng"ajak ega
"Ibu sudah makan nduk, kamu saja cepat makan" tolak ibu ega
"Iyaa" jawab ega masih malas
Ia membuka tudung saji itu didalam nya ada sayur sop ayam ada bergedel kentang lengkap dengan sambal kecap itu adalah menu kesukaannya.
Ega segera mengambil nasi dan lauk ia segera makan dengan lahap.
Saat itu fina menghampiri ega yang makan sendirian
"Ga, ke pantai yuk?" ajak nya
"Jangan hari ini deh, aku capek banget" tolak ega
"Ooo iya kata ibu mu semalem kalian sampai rumah jam 12 malem, bener itu?" tanya fina penasaran.
Ega menganggukkan kepala nya,
"Kok bisa sih, emang kenapa?" tanya fina lagi penasaran.
Ega menceritakan kejadian semalam kepada fina secara detail.
"Untung aja kalian nggak kenapa napa ga..." kata fina setelah mendengar cerita ega
"Serius serem banget, lewat hutan jati itu kondisi gelap sepi nggak ada penerangan habis hujan berkabut" kata ega menekankan kepada fina
"Syukurlah ga, kalian masih dilindungi Tuhan" sambung fina
Ega menganggukan kepala nya.
"Yasudah besok aja ya kita pergi ke pantai nya" ajak fina
"Nah kalau besok aku setuju, nanti kita bawa bekal dari rumah saja sekalian bawa tikar kecil" jawab ega
"Siapp, besok berangkat pagi ya" sambung fina
"Okey" jawab ega singkat
Mereka kembali bercerita sambil menunggui ega yang sedang makan.
Setelah selesai makan ega segera menemui ibu nya yang berada di pelataran rumah sedang menemani bapak membetulkan lampu mobil yang rusak.
"Buk, besok fina ngajak kita untuk ke pantai" kata ega
"Iya, tadi fina sudah bilang sama ibuk, makannya ini mobil bapak mu dibenerin dulu, untuk nanti dibawa ke pantai" jelas ibu nya
"Asiikkk,, besok bawa bekal sendiri aja buk,sekalian bawa tikar kecil" pinta ega manja
"Oke,, tapi kamu bantuin ibu masak ya" jawab ibu
"Siapp buk" timpal ega
Mereka telah bersepakat membawa bekal dari rumah, dan ega akan membantu ibu nya utuk memasak dan menyiapkan bekal.
Ega sangat suka berkumpul dengan semua anggota keluarganya, ia memberi tahu semua saudara nya untuk diajak pergi bersama ke pantai.
Mereka menghitung berapa anggota keluarga yang ikut dan akhirnya mereka membawa rombongan 2 mobil, ega memberi tahu semua yang ikut untuk membawa bekal dan tikar kecil.
Jarak dari rumah ega ke pantai hanya sekitar 30 menit mengendarai mobil, mereka memilih pantai yang dekat saja yaitu daerah gunung kidul jogja, selain dekat di gunung kidul ada pantai yang memiliki satu gerbang yang sama tapi memiliki 5 spot pantai yang berbeda.
Ega dan keluarga nya memilih pantai itu, sekali perjalanan bisa mengunjungi lima pantai sekaligus.
Hari itu ega dan ibu nya diantar kepasar oleh bapak untuk berbelanja bahan makanan yang akan dijadikan bekal besok. Vika yang tadi nya bermain ke rumah saudara langsung pulang saat mendengar bapak nya menyetarter mobil.
"Tunggu aku ikut" teriak vika
Vika segera berlari dan membuka pintu mobil.
Mereka berempat pun akhirnya berangkat ke pasar bersama.