Chereads / Tulang Rusuk Siapa / Chapter 24 - Sayap Penyelamat

Chapter 24 - Sayap Penyelamat

Ama dan vigo dibawa ke ruang BP oleh pak satpam

Sementara ega masih di tempat kejadian dan belum beranjak, tiba tiba ega dikagetkan oleh salah satu teman vigo, kakak kelas ega.

"Ohhh jadi ini motor kamu?!" tanya nya

Ega kaget dan menoleh ke belakang.

"Iya ini motor aku, kok bisa ada disini?!" jawab nya

"Ngapaian sih kamu sembarangan parkir di tempat kekuasaan nya vigo, jadi berkelahi kan mereka?!" jawab kakak kelas itu

"Maksud kamu?!"tanya ega bingung

"Vigo marah ada motor lain parkir ditempat parkirnya jadi motor kamu sengaja dibawa ke sini biar kamu tahu rasa" jawab kakak kelas itu

"Yaa mana aku tahu kalau tempat parkir itu khusus untuk parkir motor nya vigo salah sendiri nggak dikasih tulisan" jawab ega nyolot

"Ehhh ni anak dikasih tahu!!" jawab kakak kelas itu

"Emang kamu apa nya ama sih, dia ngebelain kamu sampe rela berkelahi sama temen sendiri!?" tanya kakak kelas itu lagi.

"Apa?ama ngebelain aku?maksud nya?!" tanya ega lagi

"Tanya aja sendiri sama dia," jawab kakak kelas itu sambil berlalu pergi.

Sementara di tempat yang berbeda Guru BP dengan wajah yang serius mulai meng introgasi mereka.

"Sebenarnya apa yang membuat kalian berkelahi?" tanya guru BP itu

Mereka berdua hanya terdiam tidak mau menjawab.

"Jawab!!" teriak guru BP sambil memukul meja dengan penggaris panjang di tangannya.

"Kalian mau sok jago, mau jadi preman di sekolah ini" teriak guru BP lagi

Ama dan vigo tetap tertunduk bahkan tidak mau saling menatap, mata mereka masih mengisyaratkan kemarahan satu sama lain.

Sedangkan ega masih bingung dengan perkataan kakak kelas tadi, tiba tiba

"Ga, udah yuk pulang nggak usah ikut campur masalah ama dan vigo" ajak hesti

"Ehh iya" jawab ega

Mereka pulang bersama, ega mengantar hesti pulang terlebih dulu.

"Buk, aku pulang" kata ega sembari masuk ke dalam rumah.

Ega melepas sepatu nya meletakkannya di rak sepatu.

Ia segera menuju kamar nya dan menutup pintu itu.

Setelah berganti pakaian ega mengambil hp nya dari dalam tas.

Ia membuka hp nya, mengira ama akan mengiri nya pesan.

Ternyata sama sekali tidak ada pesan dari ama.

"Kenapa dia sampai berkelahi dengan vigo ya, masak iya karena membela aku" kata ega dalam hati.

***

Keesokan pagi nya di sekolah ega berinisiatif menemui pak satpam yang kemaren melerai perkelahian ama dan vigo.

"Permisi pak, saya mau tanya kemaren ama dan vigo berkelahi karena apa ya pak?" tanya ega kepada pak satpam

"Oohhh kamu ega ya, yang kemaren motornya diambil sama vigo?" jawab pak satpam

"Eeee iya pak" jawab ega tersipu

"Jadi kemaren itu vigo sengaja menyembunyikan motor kamu di kantin luar sekolah, supaya kamu kapok nggak parkir di tempat biasa vigo parkir" jelas pak satpam

"Oohh gitu pak?" tanya ega

"Terus kenapa ama dan vigo berantem?" tanya ega lagi

"Naahh itu,, ama nyuruh vigo untuk ngembaliin motor kamu ke tempat parkir tapi vigo nggak mau, mereka jadi berkelahi" jelas pak satpam lagi

"Ya sudah pak makasih informasi nya saya masuk dulu" kata ega

"Ehhh tunggu sebentar, seperti nya ama dan vigo dihukum membersihkan lapangan selama seminggu setelah pulang sekolah, kamu harus nya bantuin dia, kan dia berkelahi karena belain kamu"kata pak satpam lagi

" Eeeeee iyaa pak"jawab ega tersipu malu

Ega berjalan kembali ke kelas.

Karena bell sudah berbunyi semua siswa masuk dan memulai pelajaran.

***

Saat jam istirahat seperti biasa ega dan hesti ke kantin.

"Ga, gimana kabar nya ama ya?" tanya hesti

"Nggak tau" jawab ega

"Denger denger dia berkelahi gara gara kamu ya?" tanya hesti lagi

Ega hanya diam dan tidak mau menjawab, saat itu tiba tiba ama keluar dari pintu samping kantin.

Ia memakai topi hitam yang menutupi wajah nya, meski begitu masih terlihat jelas lebam di wajah nya karena perkelahian kemaren.

Ega pun diam, dan tidak menegur ama.

"Ga, ama tuh!!!" kata hesti menggoda ega

"Udah biarin aja" jawab ega

Ega segera menghabiskan makanan nya dan segera mengajak hesti kembali ke kelas.

"Ga kasian yaa ama, wajah nya jadi memar memar begitu" kata hesti

Ega sama sekali tidak merespon temannya itu, bahkan ia tidak mendengar temannya bicara apa padanya.

"Gaaa!!!teriak hesti pas di telinga ega

" Iiihhhh apa sihhh hes,!!!" jawab ega terpancing emosi.

"Kamu mikirin apa sih diajak ngomong diem aja?" tanya hesti

Hahh, eenggak kok"jawab ega gugup

"Jangan jangan mikirin ama ya?" goda hesti

"Apaan sih, nggaklah." jawab ega

"Kalau iya juga gapapa kok ga" goda hesti

Ega diam tidak berbicara apapun sambil menatap tajam ke arah sahabat nya itu, dan sengaja menggelitik hesti supaya berhenti menggoda nya.

***

Bell pulang sekolah telah berbunyi, ia sengaja mengulur waktu supaya bisa pulang terakhir.

Ia ingin ke kantin terlebih dulu dengan alasan sangat haus dan ingin minum es, hesti yang tidak tahu maksud sahabat nya itu hanya menuruti nya.

Setelah ega merasa semua siswa sudah pulang, barulah ia mengajak hesti untuk pulang.

Benar saja saat berjalan melewati lapangan ia melihat ama dan vigo yang sedang membersihkan lapangan, mereka memunguti sampah dan membuangnya ke tong sampah.

"Astaga betul yang dikatakan pak satpam mereka dihukum membersihkan lapangan" kata ega dalam hati

"Ga, itu ama dan vigo kan? Mereka ngapain mungutin sampah begitu?" tanya hesti

"Nggak tahu hes, udah ayok pulang aja kasihan jangan sampai mereka lihat kita nanti mereka malu" kata ega sambil menarik pergi sahabat nya itu.

Ega dan hesti segera menuju parkiran dan mereka pulang bersama.

Sepanjang perjalanan ega terus teringat ama, dia mendapat masalah karena dirinya.

"Tapi siapa suruh juga dia belain aku dasar preman, emang dasar aja dia pengen dianggap penyelamat, huh udah nggak usah dipikirin, biarin aja dia bersihin lapangan" gumam nya dalam hati menepis perasaan bersalahnya.

Ia berusaha menjalani hidup nya tanpa terbebani perasaan bersalah terhadap ama.

Ibuk aku pulang...."seru ega kepada ibu nya sesampai nya di rumah.

Ega segera berganti baju dan membantu ibu nya di dapur.

"Makan dulu nak!" pinta ibu nya

"Aku tadi udah makan di kantin buk" jawab ega

Ega selalu membantu ibu nya setelah pulang sekolah.

Ia membantu menyiapkan sayur dan merajang bumbu, setelah matang ia segera mengantar nya, ia juga membantu ibu nya mencuci semua peralatan masak yang telah digunakan, dan membantu ibu nya membersihkan dapur supaya besok pagi siap untuk di gunakan lagi.

Membuat nya malas belajar ketika terlalu lelah membantu ibu nya.

Saat beristirahat di dalam kamar, ia mengambil hp nya yang masih ia simpan di dalam tas.

Ia segera membuka hp itu, ada sebuah pesan dari group ekstra kulikuler nya bahwa sabtu depan mereka akan ada acara kunjungan seperti yang pernah mereka lakukan waktu itu, tapi tujuannya berbeda.

"Ega segera mengirim pesan kepada hesti

" Hes, udah baca group belum?" tanya ega

Hesti dengan sigap membalas pesan dari ega.

"Iya ga sudah, kamu ready kan?" tanya hesti

"Pasti dong,jangan lupa bawa makanan yang banyak" canda ega

"Hehehe pasti" jawab hesti kompak