Chereads / Tulang Rusuk Siapa / Chapter 26 - Kemalangan Siapa Yang Tahu

Chapter 26 - Kemalangan Siapa Yang Tahu

Ega memacu kendaraannya dengan cepat, karena ia baru bisa berangkat sekolah setelah mengantar adik nya.

Vika berpegangan pada pinggang ega dengan sangat kencang.

Lalu lintas cukup padat, semua kendaraan berlalu lalang dengan kecepatan diatas rata rata, begitupun ega.

Setelah lampu merah di perempatan itu mereka semakin dekat dengan sekolah vika.

Terlihat masih ada dua bapak polisi mengatur lalu lintas, membantu siswa yang ingin menyebrang menuju sekolah.

Ega berhenti di tengah jalan untuk menunggu lajur dari arah yang berlawanan sepi, dibantu bapak polisi mereka berhasil menyebrang.

Segera setelah sampai di depan sekolah vika turun dan mencium tangan kakak nya untuk berpamitan.

Tanpa menunggu adik nya masuk kelas ega segera meneruskan perjalanannya untuk berangkat sekolah.

"Kurang 10 menit lagi" gumam ega khawatir.

Ia melaju dengan kecepatan tinggi, mengikuti kendaraan lain yang juga ngebut, 300 meter setelah melewati perempatan tiba tiba

Ciitttt dubrakkk!!!

Rem nya tak mampu bekerja secepat itu, ia menabrak motor di depannya begitupun juga motor dibelakang ega yang menabrak motor nya.

"Aghhhh aduhhhh..." teriak ega terjatuh menghantam aspal.

Kaki dan tangannya terlihat tergores dan berdarah membuatnya merasa sakit dan perih.

Ternyata motor paling depan yang dikendarai seorang kakek berhenti secara mendadak, membuat kecelakaan beruntun, dengan korban yang banyak termasuk ega.

Beberapa orang datang membantu para korban termasuk ega.

"Mbak, ke rumah sakit ya?" tanya orang itu

"Nggak mas, tolong antar saya pulang saja" pinta ega

Ia segera diantar 2 orang, yang satu membonceng nya, yang satu mengendarai motor ega.

Tangan ega terasa sakit, seperti terkilir.

Mereka mengantar ega sampai depan rumah nya, kebetulan saat itu ibu sedang menyapu halaman.

"Permisi buk, ini anak nya tadi kecelakaan" kata orang baik yang mengantar ega.

Ega segera turun dari motor dengan langkah yang sempoyongan.

Ibu nya begitu terkejut dan terlihat sedih, segera menghampiri putri nya itu.

"Ya ampun nak, kenapa bisa kecelakaan?" tanya ibu nya khawatir

Ega segera dipapah masuk ke rumah dan luka nya segera diobati dengan obat seadanya.

"Tenang buk, aku nggak papa kok cuma terkilir saja" kata ega

Tapi hati seorang ibu tetaplah sedih dan khawatir melihat putri nya kesakitan.

"Buk, tolong ambilkan tas ku dong" kata ega

Ibu nya segera mengambil tas putri nya, dan memberikannya kepada ega.

Ega segera mengambil ponsel nya di dalam tas, ia akan mengirim pesan kepada wali kelas nya untuk izin tidak masuk hari itu.

"Istirahat di kamar dulu ya nak," ajak ibu nya

"Iya buk," jawab ega

Ia bangkit dari tempat duduk nya di sofa depan tv dan menuju kamar nya.

Ega membaringkan badannya dengan pelan, sesekali terlihat mringis menahan sakit.

Ia segera mengganti pakainnya, terlihat kedua tangannya sampai ke siku tergores panjang dan berdarah, begitupun kedua lutut nya berdarah, kaki nya terluka lebih parah daripada tangan nya, tapi pergelangan tangan ega sakit dan nyeri jika digerakkan meski luka nya tidak dalam.

Ega mencoba tidur untuk meredakan rasa sakit nya.

Sementara saat mengajar wali kelas memberi informasi kepada semua teman sekelas nya bahwa hari itu ega izin karena kecelakaan dan menghimbau kepada semua siswa untuk lebih hati hati saat berkendara.

Hesti sahabat ega pun tak kalah khawatir dengan kondisi ega, ia segera mengirim pesan pada sahabatnya itu saat istirahat.

"Ga, bener kamu tadi kecelakaan?" tanya

hesti

Sementara ega masih tidur setelah meminum paracetamol dari ibu nya, sehingga belum membalas pesan dari hesti.

Akhirnya hesti dan beberapa teman lainnya berinisiatif menjenguk ega setelah pulang sekolah.

Kabar kecelakaan ega itu pun telah menyebar ke penjuru sekolah, termasuk telah terdengar oleh ama.

Saat istirahat ama terlihat datang ke kelas ega untuk mencari ilham dan menanyakan keadaan ega.

Ia akan ikut menjenguk ega setelah pulang sekolah bersama semua teman sekelas ega yang lainnya.

"Ga,, bangun ayo makan dulu" kata ibu dengan lembut kepada putri nya itu.

Siang itu ibu kekamar membawa nampan berisikan makanan kesukaan ega.

"Aku makan diluar aja buk,," kata ega

Ega makan ditemani ibu dan adik nya.

"Mbak maaf ya, gara gara nganterin aku mbak jadi kecelakaan" kata vika terlihat merasa bersalah.

"Nggak papa kok dek, emang mbak aja yang kurang hati hati, lagian ini nggak parah kok, nih kaki dan tangan kakak masih bisa digerakkan" kata ega menjawab dengan santai agar adiknya tidak sedih lagi.

Terdengar ponsel ega yang berdering nyaring.

"Dek, tolong ambilkan hp mbak di kamar ya" kata ega kepada adik nya

"Iya mbak" jawab vika sambil berlari menuju kamar

"Ini mbak" kata vika sambil mengulurkan ponsel itu kepada kakak nya.

"Hallo...ada apa hes?" jawab ega ternyata yang menelpon nya adalah hesti sahabatnya.

"Ga, gimana kabar kamu? Aku nanti jenguk kamu ya?" kata hesti

"Aku nggak papa kok hes, nggak usah laah besok juga udah bisa masuk sekolah kok" jawab ega menolak kedatangan sahabatnya itu

Karena sudah mendapat penjelasan dari sahabatnya itu, hesti dan lainnya mengurungkan niat nya untuk menjenguk ega.

Ega tidak bermaksud menolak kedatangan para temannya tapi saat ini ega masih tinggal di mess, tidak akan nyaman bagi mereka jika datang berkunjung, untunglah semua temannya bisa memahami kondisi ega.

Ega merasa senang atas perhatian temannya.

Ama yang diberi kabar oleh ilham bahwa mereka tidak jadi berkunjung pun hanya bisa sabar menunggu besok untuk melihat keadaan ega saat ia telah masuk sekolah.

Keesokan hari nya ega diantar sekolah oleh bapak nya dengan mobil, seperti biasa mereka berhenti di depan gerbang sekolah.

Ega berjalan masuk dengan kaki yang sedikit pincang, tapi ega adalah wanita yang tidak mau terlihat lemah oleh temannya sehingga ia berusaha berjalan seperti biasa saja meski masih sedikit pincang sambil menahan rasa sakit yang masih tersisa.

"Ga..."

Terdengar teriakan dari belakang, yang ternyata adalah ilham, mereka berjalan bersama menuju kelas.

"Ga,kamu kemaren kecelakaan?" tanya ilham

"Iya, tapi nggak papa kok ini juga udah baikan" terang ega

"Padahal kemaren anak anak mau jenguk kamu lhoo" kata ilham lagi

"Iyaa makasih, tapi aku nggak papa kok ini juga udah bisa masuk" jawab ega

Saat melewati tempat parkir ega tidak menyadari bahwa ama terus memandangi nya.

Ternyata sejak pagi ama sudah datang ke sekolah dan menunggu ega di tempat parkir hanya untuk bisa melihat keadaan ega saja.

Saat sampai di kelas ega segera duduk di bangku nya, semua teman sekelanya segera berkerumun menghampiri nya dan menanyakan perihal kecelakaan yang ia alami kemaren pagi saat akan berangkat sekolah, semua temannya terlihat mengkhawatirkannya, sehingga membuat ega merasa senang dan beruntung memiliki teman yang baik.

"Ga, terus gimana dong dengan rencana kita sabtu depan, jadi nggak kita ikut ekstra kulikuler?" tanya hesti

"Yaa nggak papa ikut aja, aku juga pasti segera sembuh kok, ini cuma luka gores dan sedikit terkilir aja" jelas ega

Hesti merasa lega, karena jika ega tidak jadi ikut ia pun juga tidak akan jadi ikut kegiatan itu.