Setelah mereka selesai makan dan berbelanja di Myers, Audrey mengantar Kiara pulang ke rumah. Waktu menunjukkan pukul empat sore, jadi Kiara memutuskan untuk menyiram tanaman yang ada di kebun belakang.
Kakek Kiara berasal dari keluarga petani. Beliau suka menanam berbagai macam sayuran dan buah di kebun belakang. Kiara sudah terbiasa membantu kakek dan neneknya mengurus kebun di belakang sejak kecil.
Kiara jatuh cinta pada kegiatan berkebun setelah dia diberi tugas merawat tanaman tomat saat dia berusia 6 tahun. Kiara kecil merasa takjub ketika melihat biji kecil tumbuh menjadi tanaman tomat yang menghasilkan buah berlimpah.
Sejak saat itu Kiara menanam berbagai macam tanaman sayur, buah, dan juga bunga di kebun belakang. Ada tomat, sawi putih, berbagai jenis bok choy, timun, radish, melon, semangka, buncis, dan masih banyak lagi.
Nenek Kiara juga memiliki sebuah greenhouse yang berisi koleksi anggrek langka. Sejak neneknya meninggal, Kiara merawat tanaman anggrek tersebut. Dia merasa bersyukur sudah terbiasa membantu kakek dan neneknya berkebun, sehingga dia mampu merawat tanaman peninggalan neneknya dengan baik.
Setelah mengganti pakaian, Kiara pergi ke kebun belakang untuk menyiapkan campuran air dan pupuk organik yang akan dia gunakan untuk menyiram tanaman. Kiara membuat pupuk cair sendiri berdasarkan metode bokashi yang memanfaatkan sampah organik di rumah.
Hari ini buah melon cantaloupe sudah siap untuk dipanen. Kiara ingin mengirim beberapa buah ke rumah Audrey dan tetangga sebelah rumah. Tetangga sebelah rumah Kiara berasal dari Perth, dia merasa dekat dengan Kiara karena keluarganya sering berlibur di Bali.
"Kak, aku lapar." Tiba-tiba, Kiara mendengar suara anak kecil berbicara menggunakan bahasa mandarin. Gadis itu tersentak dari lamunannya dan segera mengamati sekeliling.
'Mungkin itu suara anak tetangga baru di rumah sebelah.' pikir Kiara dalam hati. Kiara tidak ambil pusing dan melanjutkan aktivitasnya menyiram tanaman.
Malam ini, Kiara membuat bruschetta untuk makan malam. Dia memetik tomat cherry kuning dan merah, serta tomat indigo yang berwarna ungu dari kebun. Kiara juga memetik daun basil di salah satu pot.
Kemudian Kiara mulai memanggang roti sourdough yang telah diolesi minyak zaitun. Kiara memotong satu siung bawang putih menjadi dua dan mengoleskan bawang putih ke salah satu sisi roti sourdough yang dia panggang.
Setelah itu Kiara memotong-motong tomat yang sudah dicuci bersih, kemudian membumbui tomat dengan garam, merica hitam dan sedikit cuka balsamic. Dia juga tidak lupa menambahkan irisan daun basil ke dalam salad tomat.
Kiara melihat satu container berisi bocconcini di kulkas dan memutuskan untuk menambahkan keju mozzarella ke dalam salad tomat. Dia menuangkan segelas teh lemon dingin dari dalam kulkas, kemudian membawa makan malamnya ke meja makan.
Kiara makan malam sambil menonton serial drama Korea terbaru tentang seorang wanita yang terdampar di Korea Utara ketika sedang melakukan olah raga terbang layang. Drama itu membuat Kiara merindukan kakek dan neneknya.
Tidak lama kemudian, terdengar suara dentingan piano di malam yang sunyi. Kiara memainkan lagu Claire de lune karya Debussy, diikuti lagu River flows in you karya Yiruma. Gadis itu memang suka bermain piano atau alat musik lain ketika dia sedang sedih.
Baru-baru ini, Kiara tertarik untuk memainkan alat musik tradisional seperti erhu, dan guzheng. Dia sedang belajar memainkan salah satu lagu favoritnya yang berjudul To Love's End dari anime Inuyasha. Saking sukanya dengan lagu ini, Kiara belajar memainkan lagu ini menggunakan beberapa alat musik berbeda.
Entah kenapa, malam itu Kiara bermimpi aneh. Dalam mimpinya, dia berada di sebuah rumah tua yang terbuat dari bambu. Kiara melihat beberapa orang anak kecil sedang mengelilingi seorang wanita yang sedang tertidur. Tubuh anak-anak itu sangat kurus dan wajah mereka terlihat pucat.
"Kak, kenapa Ibu tidak mau bangun?" tanya seorang anak. Kakak anak itu hanya bisa menangis dan menggelengkan kepalanya.
Tiba-tiba pemandangan di depan Kiara berubah, dia melihat sebuah desa di kaki gunung. Sebagian besar rumah di desa itu terbuat dari bambu. Penduduk desa terlihat sedang sibuk bekerja di sawah mereka. Kiara melihat ada segerombolan anak kecil sibuk memotong rumput, mungkin untuk makanan ternak mereka.
Di salah satu area desa itu terdapat sebuah sungai yang cukup besar. Beberapa orang wanita tampak sedang mencuci baju di tepi sungai. Kiara merasa dirinya sedang menonton reality show mengenai kehidupan di desa. Dia tidak ambil pusing karena mengira mimpi itu disebabkan karena menonton drama Korea sebelum tidur.
Keesokan harinya, Kiara menghabiskan waktu seharian di dapur. Festival musim gugur Tiongkok akan segera tiba. Meski di Melbourne saat ini adalah musim semi, Kiara masih menghormati tradisi leluhurnya. Oleh karena itu dia berencana untuk membuat kue bulan yang menjadi makanan khas saat festival.
Audrey sangat menyukai kue bulan buatan sahabatnya. Tahun ini Kiara ingin membuat kue bulan tradisional dengan isi kacang merah dan biji lotus. Selain itu dia ingin membuat kue bulan modern dengan isi cream cheese dan oreo.
Pertama-tama, Kiara merebus kacang adzuki yang telah direndam selama beberapa jam, lalu menghaluskan kacang menggunakan blender setelah matang. Kemudian, Kiara memasak adonan kacang dengan gula dan minyak menggunakan api kecil.
Setelah kandungan air yang ada di dalam adonan kacang menguap, Kiara menambahkan sirup maltose. Lima belas menit kemudian isian kacang merah sudah jadi. Kiara mengulangi proses yang sama untuk membuat isian biji lotus.
Kue bulan terdiri dari dua komponen, kulit dan isi kue. Untuk membuat adonan kulit kue, Kiara harus membuat sirup gula. Gadis itu merebus gula pasir, air perasan jeruk lemon dan air hingga warna sirup menjadi kecokelatan dan temperatur sirup mencapai 127C. Setelah itu, Kiara menambahkan larutan air dan soda kue untuk menetralisir rasa asam dari lemon.
Waktu menunjukkan pukul satu siang ketika Kiara selesai memanggang kue bulan. Dia bergegas membungkus kue bulan dengan rapi, lalu minum segelas susu sebelum mengantar kue dan buah melon ke tetangga sebelah serta rumah Audrey.