Ayana resort merupakan salah satu hotel mewah di Bali. Hotel ini terletak di area Jimbaran dan terdiri dari 3 properti utama. Ayana resort, Ayana vila dan Rimba Ayana yang harganya lebih terjangkau. Pelayanan dan fasilitas yang sangat baik membuat para tamu betah tinggal berlama-lama di sini. Saat Kiara check-in, ada banyak wisatawan mancanegara yang sedang antri.
Proses check-in berjalan dengan lancar. Seorang staf memberi Kiara kalung bunga, lalu mengantarnya pergi ke vila. Ada seorang butler khusus yang bertugas melayani Kiara selama dia tinggal di Ayana. Gadis itu tidak suka keramaian, jadi dia memilih vila dengan pemandangan laut yang cukup privat.
Kiara mengucapkan terima kasih pada staf yang membantunya lalu memberikan tip. Setelah mengunci pintu, dia segera masuk ke Shangri-la untuk melihat keadaan kedua anjingnya. Milktea dan Mochi berlari mendekati Kiara begitu melihatnya datang. Setelah bermain sebentar, Kiara menyiapkan makanan untuk kedua anjing itu. Kemudian dia memeriksa tanaman-tanaman yang ada di kebun.
Milktea dan Mochi merengek ingin keluar. Kiara hanya bisa geleng-geleng kepala. Dia baru menuruti keinginan mereka setelah si kembar berjanji tidak akan berisik dan tidak akan naik ke atas tempat tidur. Kiara mulai menjelajahi vila, kamar itu terlihat elegan. Dekorasi ruangan didominasi ukiran kayu khas bali, bed cover tempat tidur bernuansa batik dan lantai kamar terbuat dari marmer.
Begitu memasuki pintu vila, Kiara melihat taman kecil yang tertata rapi. Sewaktu memasuki bangunan vila, dia melihat ruang tamu yang cukup besar. Ada sofa yang terlihat nyaman dan sebuah meja teh. Di dekat meja terdapat minibar yang berisi minuman serta beberapa macam snack.
Kamar tidur terletak di sebelah kiri. Di dalamnya terdapat TV 55", meja tulis, kursi dan tempat tidur berukuran king. Ada sebuah lukisan penari Bali tergantung di dinding. Di kamar tidur juga ada pintu yang memiliki akses ke kolam renang outdoor.
Di sebelah kamar tidur terdapat kamar mandi yang sangat besar. Kamar mandi itu memiliki fasilitas yang sangat lengkap. Ada dua wastafel, rain shower dan bathtub yang bisa memuat 2 orang. Ketika Kiara masuk, dia melihat bathtub sudah diisi dengan air dan didekorasi dengan kelopak bunga mawar.
'Kenapa dekorasinya seperti kamar honeymoon ya?' pikir Kiara sambil geleng-geleng kepala.
Setelah puas memeriksa vila, gadis itu pergi ke luar untuk memeriksa kolam renang outdoor dan bale yang tampak nyaman. Kiara sudah bisa membayangkan membaca buku dengan santai di tepi kolam.
Akhirnya, Kiara memutuskan untuk berendam di bathtub sambil memikirkan jadwal besok pagi. Waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 dan dia belum sempat makan siang. Milktea dan Mochi menemani tuan mereka sambil makan biskuit.
Tujuan Kiara pergi ke Bali adalah membeli pakaian di toko Uluwatu, membeli kopi luwak serta makanan khas pulau ini. Dia sudah menghubungi pihak restoran untuk memesan makanan yang dia ingikan. Jadi, besok gadis itu hanya perlu mengambil pesanan di masing-masing resto. Kiara telah menyewa mobil agar Milktea dan Mochi dapat menemaninya berkeliling Bali selama situasi memungkinkan.
Pada hari Rabu dia akan melanjutkan perjalanan ke bagian utara pulau Bali untuk mengunjungi sebuah perkebunan kopi luwak. Dia berencana menginap semalam dan telah memesan sebuah vila di sana. Kiara menghubungi masing-masing restoran dan pihak Uluwatu untuk memastikan pesanannya dapat diambil besok pagi.
Setelah menghabiskan waktu hampir satu jam, gadis itu mengeringkan badan dan memesan room service karena malas keluar. Dia memesan beef tenderloin steak dengan mashed potato, green peppercorn sauce dan sayuran kukus untuk mereka bertiga.
"Kiara, apakah kami boleh mencoba ice cream?" tanya Mochi dengan tatapan memohon.
"Memangnya kalian tahu ice cream itu apa?" Kiara balas bertanya sambil tertawa geli.
"Tentu saja, ice cream itu makanan dingin yang dimakan oleh dokter Tang di TV." jawab Mochi dengan percaya diri.
Kiara tertawa terbahak-bahak. Memang akhir-akhir ini Kiara membiarkan mereka menonton TV agar tidak bosan di Shangri-la. Milktea menyukai drama medis sedangkan Mochi menyukai film dokumenter.
"Baiklah, baiklah. Mochi dan Milktea mau rasa apa?" tanya Kiara lagi.
"Aku mau mencoba rasa strawberry." kata Mochi dengan semangat '45.
"Kalau aku mau mencoba rasa rum raisin." Milktea juga tidak mau kalah.
Akhirnya Kiara memesan 3 porsi ice cream untuk mereka bertiga. Strawberry untuk Mochi, rum raisin untuk Milktea dan dia memesan rasa jamoca almond.
Seperti biasa, Kiara mengurus kebun di Shangri-la sebelum tidur. Setelah mandi, dia membaca novel di tablet sambil mendengarkan musik. Malam ini Milktea dan Mochi tidak kembali ke Shangri-la, mereka merengek ingin tidur bersama Kiara di vila.
Keesokan harinya, Kiara sudah bangun sebelum matahari terbit. Dia memandikan Milktea dan Mochi, lalu mengurus kebun sebelum keluar. Gadis itu meminta butler untuk menyajikan sarapan di vila. Butler menawarkan apakah Kiara ingin sarapan di kolam renang, tetapi gadis itu menolak karena dia tidak punya banyak waktu. Salah satu fitur populer di vila ini adalah floating breakfast di kolam renang. Sarapan disajikan setelah Kiara menunggu selama 20 menit.
Menu pagi itu terdiri dari omelet ham dan keju, waffle, salad buah, jus semangka, beberapa macam roti, dan teh. Mochi dan Milktea memandang tuan mereka dengan tatapan iri. "Kalian baru saja sarapan." kata Kiara saat melihat tatapan kedua anjing itu.
Setelah selesai sarapan, mereka bergegas memulai perjalanan. Tujuan pertama Kiara adalah toko Uluwatu. Dia menghabiskan hampir satu jam di toko dan memborong banyak pakaian. Kemudian mereka berkeliling untuk mengambil makanan yang sudah mereka pesan. Kiara menyempatkan diri makan di warung Wardani untuk mencoba nasi campur Bali yang terkenal.
Gadis itu melanjutkan perjalanan ke Ubud untuk mengambil pesanan dan membeli berbagai kerajinan dari kayu. Mochi dan Milktea merasa sangat senang meski mereka harus kembali ke Shangri-la setiap kali Kiara memasukkan barang pesanan ke mobil.
Cuaca hari itu sangat panas, Kiara memutuskan beristirahat di sebuah kafe yang memperbolehkan tamu untuk membawa anjing mereka. Dia memesan smoothie bowl untuk dirinya dan puppucino untuk Milktea dan Mochi. Kedua anjing itu sangat menyukai whipped cream dan makan dengan penuh semangat.
Waktu menunjukkan pukul empat sore ketika mereka selesai menyelesaikan tugas hari itu. Kiara membawa Milktea dan Mochi ke pantai Jimbaran untuk menyaksikan sunset. Mereka memilih sebuah café dan memesan minuman sembari menunggu matahari terbenam.
Kiara merasa puas karena semuanya berjalan sesuai jadwal. Besok pagi mereka akan pergi ke daerah utara Bali dan tinggal di Munduk plantation selama satu malam. Setelah itu mereka akan melanjutkan perjalanan ke kota lain. Kiara memang hanya mengalokasikan waktu 3 hari untuk mengunjungi masing-masing kota.