Rachel memperhatikan wajah Anyelir dengan seksama. Dalam pikirannya, ia mencoba mereka-reka kira-kira apa yang ada dalam pikiran gadis itu ketika menunjuk-nunjuk layar datar itu.
Rachel tetap bingung, tapi ia kembali menoleh ke arah telunjuk gadis itu.
Salah satu wartawan yang mengerumuni laki-laki dalam tayangan televisi itu membuat keluarga korban itu menoleh.
"Bukankah itu terjadi karena di sekitar jarak kurang dari satu kilometer itu sedang terjadi truk mogok? Apa yang mendasari Bapak untuk membuat satu kecurigaan?" selidik salah satu wartaman itu.
"Itulah, kebetulan-kebetulan itu terlihat tak wajar," jawab laki-laki dari pihak keluarga korban itu.
"Itu! Itu!" seru Anyelir dengan nyaring.
Aku kembali menoleh ke arahnya dengan heran.
"Apanya yang itu?" tanyaku bingung.
Gadis itu menoleh ke arah Rachel dengan tatapan heran.
"Kamu nggak melihat ada kejanggalan dalam kecelakaan infulencer muda cantik yang bernama Arumi itu?" Anyelir balik tanya.
Rachel menggeleng.