Wanita dengan tubuh ramping itu seolah membaca arah pandang Rachel. Ia memiringkan pipinya dan menepuk-nepuk pipi itu dengan jari telunjuk tepat di bawah bekas luka itu.
"Ini begitu menarik perhatianmu?" celetuknya sambil melirik ke arah Rachel
"Oh- eh," sahut Rachel tergagap, ekspresi wajahnya terlihat sungkan.
"Apa ini membuatmu takut?" lanjutnya sambil kembali menatap lurus.
Rachel menggeleng dengan cepat.
"Tidak. Bukan seperti itu, em- maaf," sahut Rachel dengan nada cepat sambil mengibas-ngibaskan telapak tangannya.
"Hanya saja bekas luka itu mengingatkan pada seseorang," jelas Rachel sambil sedikit mengangguk sungkan.
"Beberapa saat tadi, saya sedikit terkejut," imbuh Rachel meluruskan kesalahpahaman itu.
"Oh," sahut wanita itu sambil manggut-manggut.
"Pacarmu, ya? Atau mantanmu?" tanya wanita itu enteng.
Rachel kembali menggeleng.
"Em, bukan. Hanya seseorang," jawab Rachel enggan.
"Oh," sahut wanita itu lagi.