Sekilas, dalam waktu berbarengan El dan Nex menoleh mendengar gumaman dokter muda cantik itu. Mereka berdua menatap punggung dokter Dreana tanpa berkomentar.
Kemudian, Nex bergegas menyusul Malino, sedang sebelum menyusul Nex, El sekilas melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.
El masuk dan melihat Malino sedang berdiri kaku di depan jasad Arumi.
"Dia begitu tergoncang hingga tak berani membuka kain penutup wajahnya," bisik Nex lirih.
El mengembuskan napas panjang. Laki-laki tinggi tegap itu dengan langkah cepat mendorong pelan lebih dekat posisi Malino ke arah bagian kepala jenazah Arumi. Lalu, dengan pelan ia membuka kain putih penutup jenazah itu sampai ke batas leher.
El memperhatikan Malino yang langsung memejamkan matanya.
"Waktu kita tak banyak, jangan menyulitkan Dreana, lihat wajahnya untuk yang terakhir kali," bisik El lirih di telinga Malino.
"Hadapilah kenyataan ini!" lanjut El dengan lirih sambil menggenggam kedua bahu Malino.