El meletakkan dua kakinya yang bersilang ke lengan sofa, lalu ia bersedekap dan memejamkan mata.
"Dengan Rachel yang berada di luar pengawasanku, bisa jadi itu akan memberikan celah pada orang-orang Madam Golda untuk makin menekanku, jika ia berhasil mengetahui itu. Ah ... aku benar-benar nggak membayangkan jika wanita itu mengetahui keberadaan Rachel," pikir El cemas.
El berusaha menenangkan diri dan berharap sebentar lagi ada laporan penemuan gadisnya itu.
Satu sudut bibir El tertarik ke atas memunculkan seringaian.
"Dengan semua dokumen pernikahan resmi yang kumiliki dan semua dokumen kepemilikan yang telah ditandatangi Rachel, bisa saja, dengan mudah, aku dapat mengumumkan pelariannya. Ah ... sayang sekali, jika itu kulakukan berarti aku mendorong gadis itu untuk segera dimusnahkan orang-orang suruhan Madam Golda," analisa El dalam benak.
"Aku benar-benar merasa menjadi orang bodoh saat ini," rutuk El Thariq dalam hati.